Kelompok Sipil Kembali Somasi Jokowi atas Rusaknya Demokrasi

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 7 Maret 2024 15:40 WIB

Koalisi Masyarakat Sipil melakukan pengantaran somasi kedua untuk Presiden Jokowi melalui Kantor Kementerian Sekretariat Negara RI, Jakarta, Kamis 7 Maret 2023. Pasca Somasi Pertama kepada Presiden Joko Widodo pada 9 Februari 2024 lalu oleh puluhan organisasi masyarakat sipil dan individu, belum ada respon dan upaya korektif dari Istana untuk berkomitmen memperbaiki situasi demokrasi secara keseluruhan. Kesewenang-wenangan justru makin menjadi dan penyelenggaraan Pemilu pun makin carut-marut menjelang pengumuman hasil pada 20 Maret 2024 nanti. Oleh karena itu, Somasi Kedua akan dilayangkan ke Presiden Jokowi atas segala bentuk praktik ketidaknetralan dan keculasan sehingga berimplikasi pada buruknya praktik demokrasi serta etika kepemimpinan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil mensomasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas kerusakan dalam praktik berdemokrasi. Jokowi dinilai semakin sewenang-wenang dalam menjalankan pemerintahan menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 pada 20 Maret.

Kelompok yang mencakup 41 organisasi dan 10 individu - termasuk Lokataru Foundation dan Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari dan Bivitri Susanti, mengirimkan surat somasi ke Gedung Kementerian Sekretariat Negara. Pengiriman surat diwakili oleh Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya, Kamis siang, 7 Maret 2024. Koalisi ini memberi tempo tujuh hari bagi Istana untuk menanggapi somasi tersebut.

“Kami mempertanyakan apakah presiden masih punya itikad, masih punya etika dalam menjalankan kepemimpinan dan juga etika moral berbangsa dan bernegara,” kata Dimas ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.

Dimas menjelaskan, ada tiga poin yang hendak disampaikan pihaknya. Pertama, keberpihakan dalam pemilu. Kedua, peran presiden yang minim dalam mencegah pola kepemimpinan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ketiga, Jokowi dianggap tidak mampu untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu.

Somasi yang dilayangkan hari ini merupakan yang kedua setelah 9 Februari 2023. Jokowi saat itu didesak atas rangkaian peristiwa kecurangan serta ketidaknetralan yang terus terjadi. Berbagai perbuatan presiden dianggap bahkan menjurus pada kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).

Advertising
Advertising

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana tidak menjawab segera pesan yang dikirim Tempo pada Kamis siang, 7 Maret 2024, soal somasi yang dilayangkan oleh Koalisi Sipil.

Koalisi melihat somasi ini sebagai salah satu upaya yg akan kami kaji kembali apakah kemungkinan ada probabilitas dalam upayakan proses hukum selanjutnya. Beberapa upaya itu seperti gugatan administrasi melalui Ombudsman, PTUN, serta melalui cara-cara perdata.

“Ini seenggaknya bisa kami lakukan sebagai langkah korektif atau langkah check and balance,” kata Dimas.

DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

52 menit lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

4 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

6 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

7 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

7 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

10 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

11 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

12 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

16 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya