Baznas Targetkan Rp 41 Triliun di Tahun 2024, Menag: Potensi Zakat Rp 327 Triliun

Kamis, 29 Februari 2024 21:18 WIB

INFO NASIONAL – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan dapat menghimpun zakat infak sedekah (ZIS) hingga Rp 41 Triliun di tahun 2024. Target tersebut mengalami peningkatan sekitar 30 persen.

Alhamdulillah setiap tahun tidak kurang kenaikan ZIS itu 30 persen. Tahun kemarin Alhamdulillah sudah mengumpulkan Rp33 triliun yang sudah dicapai Baznas dan LAZ se-Indonesia, kita targetkan tahun ini 41 triliun untuk Baznas dan LAZ se-Indonesia,” kata Ketua Baznas RI KH. Noor Achmad saat membuka acara Baznas Awards 2024 di Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas, yang saat itu mewakili Presiden Joko Widodo untuk hadir di Baznas Awards 2024 mengatakan, target 41 triliun yang juga merupakan potensi yang bisa dicapai Baznas sesungguhnya masih jauh dari potensi yang ada. “Saya kira ini masih jauh dari potensi yang mungkin kita gali dari zakat. Ada sekitar Rp 327 triliun potensi zakat infak sedekah setahun di Indonesia yang dapat dikelola dengan baik,” kata Menag.

Memang, lanjut Menag, ada pekerjaan berat yang menanti Baznas untuk menggapai potensi itu. “Pertama soal literasi masyarakat kita yang masih rendah terhadap zakat dan keberadaan lembaga zakat. Sehingga kita masih melihat bagaimana umat muslim masih berhitung, hitung ulang kalau mau membayar zakat.”

Kedua, lanjut Menag, adalah masalah trust atau kepercayaan. “Baznas dan LAZ bisa mengoptimalkan zakat yang besar jika trust dibangun. Problem kita selama ini adalah umat belum percaya betul dengan keberadaan kita semua. Sehingga kita harus meyakinkan mereka bahwa zakat yang dikeluarkan ini disalurkan melalui Baznas dan LAZ yang bisa merupakan potensi besar.”

Advertising
Advertising

Tujuan adanya Baznas, kata Menag, salah satunya ingin ikut andil dalam mensejahterakan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. “Itu akan bisa mudah dicapai jika kita meningkatkan potensi zakat yang besar disalurkan Baznas dan LAZ. Karena potensi Rp 327 triliun sangat besar sekali.”

Wakil Ketua Baznas RI, Mo Mahdum menuturkan salah satu untuk merespon arahan Presiden Joko Widodo dan Menag Yaqut Cholil Qoumas adanya kolaborasi penuh antara Baznas dan LAZ. “Jadi sebisa dan sebanyak mungkin masyarakat dipermudah untuk membayar zakat sehingga Baznas seluruh Indonesia dengan LAZ selalu berkoordinasi baik dalam penghimpunan maupun penyaluran.”

Adapun strategi penghimpunan untuk melampaui target menurut dia adalah literasi dan kemudahan akses. “Jangan sampai masyarakat bingung mau bayar zakat.” Selain itu, lanjut dia, jangan sampai pengeluaran tumpang tindih. “Makanya perlu koordinasi biar seorang mustahik atau orang yang menerima zakat, tidak mendapat dari beberapa sumber.”

Mo Mahdum pun bersyukur karena dengan adanya kolaborasi, termasuk dengan Kementerian Agama, satuan tugas (satgas) atau task force dibentuk. Pembentukan itu, untuk menghimpun potensi zakat infak sedekah yang lebih besar lagi.

Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan mengakui potensi besar yang dimiliki Baznas untuk menghimpun zakat infak sedekah. “Betul potensi kita masih besar. Penghimpunan sekarang baru mau masuk 10 persen dari target. Tapi ini pertumbuhan paling signifikan kalau dilihat dari 10 tahun kebelakang,” ujar dia.

Di tahun 2014, kata dia, Baznas baru menghimpun total Rp 94 Miliar, sementara saat ini sudah masuk Rp 1 triliun. “Jadi sebenernya ada kenaikan yang cukup signifikan dalam konteks 10 tahun ini menuju 2024,” ujar Rizal.

Sementara itu, terkait prioritas program penghimpunan di tahun 2024, Baznas mengajak lembaga amil zakat, untuk tidak hanya mengangkat isyu zakat saja tetapi juga dana sosial keagamaan lainnya. “Itu adalah strategi lainnya.”

Dalam pengelolaan kurban, misalnya, Baznas mencatatkan dan juga melakukan mobilisasi bahwa potensi Rp21 triliun bisa betul-betul dikelola oleh Baznas. “Karena sekarang kurban ini masih dijalankan oleh masing-masing pribadi atau masjid tanpa tercatat dan koordinasi,” ujar dia.

Kedua, lanjut Rizal, Baznas juga mencoba masuk ke dana sosial lainnya yaitu Dam. Bagi kebanyakan jemaah haji Indonesia Dam tidak dapat dihindari karena harus mengambil Haji Tamattu’, yaitu dengan melaksanakan umrah dahulu kemudian haji. “Kalau jamaah haji ada 200 ribu maka ada sekitar 200 ribu kambing. Potensinya kalau kurban di sana Rp 3 juta maka akan ada sekitar Rp 600 miliar potensi yang akan kita kelola.”

Untuk potensi dari pembayaran Dam, Baznas bersama Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan BPOM pun bersinergi untuk membuat Satgas Dam. “Kita akan berkolaborasi agar dana Dam bisa dikelola,” ujar dia.

Strategi Baznas lainnya untuk menghimpun zakat infak sedekah yaitu dengan terus menerus mengembangkan zakat perusahaan. “Zakat perusahaan ini selalu menjadi penting, karena animo yang baik serta bisa mengurangi penghasilan kena pajak perusahaan. Kemudian, Baznas juga akan terus menggenjot zakat saham yang sudah mulai di sosialisasikan di kampus-kampus bekerjasama dengan sekuritas-sekuritas.”

“Zakat perusahaan (korporasi), zakat saham, Dam, dana sosial agama, dan kurban tentu akan kita mobilisasi di tahun 2024. Terakhir kita terus menggenjot pembayaran zakat infaq sedekah melalui digital,” tambah dia. (*)

Berita terkait

Porsi Caleg Muda Sedikit, Bamsoet Dorong Perbaikan Sistem Pemilu

25 menit lalu

Porsi Caleg Muda Sedikit, Bamsoet Dorong Perbaikan Sistem Pemilu

Jumlah pemilih lebih dari 50 persen berasal dari kalangan muda. Keterwakilan golongan ini belum maksimal.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Cek Porsi Haji untuk Memperkirakan Keberangkatan

2 jam lalu

Ini Cara Cek Porsi Haji untuk Memperkirakan Keberangkatan

Untuk memastikan bahwa perjalanan ke tanah suci berjalan lancar, calon jemaah perlu melakukan pengecekan secara berkala terhadap jadwal keberangkatan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi BRI Microfinance Outlook 2024

3 jam lalu

Presiden Jokowi Apresiasi BRI Microfinance Outlook 2024

Jokowi memuji peran BRI dalam memberdayakan UMKM hingga ke pelosok desa.

Baca Selengkapnya

BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako selama Ramadan Silam

3 jam lalu

BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako selama Ramadan Silam

Bantuan disalurkan ke panti asuhan, panti werda, anak yatim piatu, dan masyarakat lainnya.

Baca Selengkapnya

BRI Life Hadirkan Asuransi Proteksi Jiwa Terencana Plus

4 jam lalu

BRI Life Hadirkan Asuransi Proteksi Jiwa Terencana Plus

Memberikan perlindungan atas jiwa tertanggung dengan memberikan manfaat uang pertanggungan jika terjadi risiko meninggal dunia dalam periode asuransi.

Baca Selengkapnya

Jadi Agen Mitra UMi, Hj Caryati Bisa Bantu Ekonomi Warga Desa

5 jam lalu

Jadi Agen Mitra UMi, Hj Caryati Bisa Bantu Ekonomi Warga Desa

Para petani yang kehabisan modal mendapat pinjaman sehingga bisa tetap panen.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan BiliBili Rilis Paket Bundling Premium untuk Content Creator

5 jam lalu

Telkomsel dan BiliBili Rilis Paket Bundling Premium untuk Content Creator

Dengan Paket Bundling Premium Bstation-BiliBili, pelanggan dapat mengakses lebih dari 1.500 konten anime terbaru tanpa iklan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Group Dukung Keberlanjutan Air Bersih di WWF 2024

5 jam lalu

Pertamina Group Dukung Keberlanjutan Air Bersih di WWF 2024

Pertamina memiliki visi untuk mengurangi konsumsi air dan mengurangi kandungan limbah, guna menjaga konservasi air.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

18 jam lalu

Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

Mila, seorang perempuan dengan perjalanan yang memancarkan ketangguhan dan dedikasi, telah menorehkan jejak yang membanggakan, dari gemerlap prestasi sebagai atlet pencak silat hingga menjadi tiang utama di keluarga dan lingkungan kerja di PNM.

Baca Selengkapnya

Ceria Jalin Kerja Sama dengan PLN untuk Perjanjian REC dan ITC

19 jam lalu

Ceria Jalin Kerja Sama dengan PLN untuk Perjanjian REC dan ITC

Ceria menjadi pionir dalam penggunaan REC di industri pemurnian nikel yang terintegrasi (mine mouth smelter)

Baca Selengkapnya