Kemiripan Jurus Memenangi Pilpres Ala Prabowo Subianto dan Bongbong Marcos
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 26 Februari 2024 15:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong Marcos mengucapkan selamat kepada calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang unggul dalam quick count Pilpres 2024. Prabowo dan Marcos disebut-sebut punya “jurus” yang sama untuk memenangkan kontestasi pemilihan kepala negara.
Seperti apakah kemiripan jurus memenangkan Pilpres ala Prabowo dengan Bongbong Marcos ini?
Adapun Bongbong Marcos menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo melalui akun X pada Selasa lalu, 20 Februari 2021. Marcos dalam cuitannya mengatakan pihaknya berharap hubungan bilateral antara Filipina dengan Indonesia kian dalam. Apalagi, kata dia, pada 2024 ini merupakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik kedua negara.
“Saya berharap dapat memperdalam hubungan bilateral PH dengan Indonesia, tetangga dekat dan mitra di ASEAN, terutama saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini,” tulisnya di akun @bongbongmarcos.
Ucapan selamat dari Presiden Filipina tersebut ditanggapi oleh Prabowo. Kandidat usungan Koalisi Indonesia Maju yang didampingi calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka ini me-retweet sekaligus me-relpy unggahan Bongbong Marcos. Prabowo mengaku merasa terhormat mendapatkan ucapan selamat tersebut.
“Terima kasih Pak Presiden @bongbongmarcos! Saya berterima kasih dan merasa terhormat atas ucapan Anda,” kata Prabowo.
Kemiripan jurus memenangi Pilpres ala Prabowo dengan Bongbong Marcos disinggung sejak Desember 2023. Kala itu gaya kampanye Prabowo disebut mirip dengan putra mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos itu lantaran sama-sama mengandalkan gimik di media sosial. Bahkan sempat beredar kabar Prabowo-Gibran menyewa konsultan politik yang sama dengan Bongbong Marcos.
Potensi kemiripan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies atau IPS Nyarwi Ahmad. Ia mengatakan saat Bongbong Marcos memenangi Pemilu Filipina, pemilih muda di sana cukup signifikan. Mereka cenderung menyukai hal yang sifatnya bukan high politics (politik tinggi), melainkan low politics (politik rendah).
“Bukan politik dengan gagasan-gagasan besar, melainkan politik yang isunya receh,” ucapnya melalui sambungan telepon, Jumat, 8 Desember 2023.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid membantah pihaknya menggunakan konsultan politik yang sama dengan Bongbong Marcos. Alih-alih konsultan dari negara lain, Nusron mengatakan justru dirinyalah yang menjadi konsultan politik itu. Baginya masalah gaya kampanye Prabowo mirip dengan siapa pun.
“Orang mau mirip siapa, kan suka-suka dia,” ujar politikus Partai Golkar itu saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.
Sementara itu, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan, Prabowo tak berusaha meniru gaya kampanye Presiden Filipina itu. Kampanye Prabowo, menurut mantan politikus PDIP itu, merupakan bentuk kreativitas media sosial yang tak terhindarkan. Gaya kampanye Prabowo merupakan tren, kata dia.
“Sekarang eranya TikTok, nanti mungkin ada eranya apa lagi kita enggak tahu,” ucapnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.
Kemiripan jurus memenangkan Pilpres ala Prabowo dengan Bongbong Marcos
Dalam beberapa hal, Prabowo memang memiliki kemiripan jurus dengan Bongbong Marcos dalam memenangkan Pilpres. Misalnya, sama seperti Bongbong Marcos yang memilih Sara Duterte-Carpio, putri Presiden berkuasa saat itu, Rodrigo Duterte, sebagai pasangannya, Prabowo juga memilih Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sebagai wakil presiden.
Kemenangan Bongbong Marcos tak lepas dari keberadaan Sara. Sebagai penerus Rodrigo Duterte, Sara mendapatkan banyak dukungan dari simpatisan sang ayah. Selain itu, Sara juga membantu Bongbong untuk membuat terobosan di wilayah pemilih baru. Sama seperti Bongbong, keunggulan suara Prabowo juga tak lepas dari peran Gibran yang memikat pemilih dari kalangan muda dan dianggap sebagai penerus Jokowi.
Prabowo dan Bongbong juga punya konsep yang sama dalam membentuk citra diri selama kampanye. Bongbong adalah putra mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos terkenal diktator. Dalam beberapa tahun terakhir sebelum akhirnya menjadi presiden, Bongbong Marcos memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membangun citra diri untuk menepis kesan otoriter sang ayah.
Pun Prabowo, mantan Panglima Kostrad ini diketahui sebagai sosok yang keras dan tegas. Citra itu menjadi lebih seram ketika diembel-embeli diduga terlibat dalam pelanggaran HAM berat 1998, meski belum dibuktikan pengadilan hingga kini. Demi menghapus citra tersebut, Prabowo kemudian memanfaatkan media sosial untuk mem-branding diri sebagai sosok gemoy, lebih ramah dan suka joget.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | HAN REVANDA PUTRA | IDA ROSDALINA
Pilihan Editor: Prabowo Balas Ucapan Selamat dari Bongbong Marcos Jr: I Am Grateful