Laporan Wartawan Tempo dari Lviv, Bagaimana Dunia Pendidikan Terdampak Perang Rusia Ukraina

Reporter

Hussein Abri

Editor

Devy Ernis

Jumat, 23 Februari 2024 22:16 WIB

Gubernur Lviv, Maksym Kozytskyy, di kantornya, Rabu, 21 Februari 2024. TEMPO/Hussein Abri Dongoran

TEMPO.CO, LVIV - Suhu hangat di dalam kantor Gubernur Lviv, Maksym Kozytskyy, menggulung kedinginan saya. Datang pada Rabu, 21 Februari 2024, cuaca di luar ruangan saat itu berkisar dua derajat celsius. Melihat tetamunya menggigil, staf Maksym dengan sigap menawari minuman hangat satu per satu.

Maksym, yang menggunakan baju lengan panjang hitam berbicara mengenai provinsi yang ia pimpin sejak Februari 2020. Dua tahun belakangan, Maksym cukup pusing mengurusi banyaknya penduduk Ukraina yang mengungsi karena serangan Rusia.

“Penduduk Lviv awalnya 2,5 juta, kini jadi dua kali lipat,” ujarnya, seperti ditirukan penerjemah dari Ukraina Crisis Media Center, Julia.

Salah satu yang menjadi pekerjaan besar Maksym dan pemerintah Ukraina adalah mengenai masalah pendidikan. Banyak pelajar, maupun mahasiswa yang berhenti menempuh ilmu karena situasi perang ini. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah menyekolahkan penduduk Lviv ke luar negeri.

Menurut Maksym, Indonesia menjadi negara yang juga menawarkan pendidikan untuk warga Ukraina. Maksym bercerita, ia sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk Ukraina untuk menjajaki rencana itu. Pertemuannya berlangsung di kantor Maksym pada Jumat, 16 Februari 2024. “Ada beberapa kampus yang ditawarkan dengan berbagai tingkatan gelar,” ujar Maksym.

Advertising
Advertising

Seorang staf Maksym mengatakan, program pendidikan yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia adalah beasiswa kemitraan negara berkembang (KNB Scholarship). Dalam laman KNB, ada 31 universitas yang bakal menjadi tempat kuliah dari gelar strata 1 hingga strata 3.

Beberapa di antaranya adalah Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada. Pengumuman siapa yang akan menerima beasiswa itu akan dilakukan pada Juni 2024.

Maksym berterima kasih dengan tawaran itu. Menurut dia, pemerintahannya tak melarang warganya untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Ukraina, lanjut dia, selama ini menjadi primadona bagi mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan kedokteran dan teknik.

Maksym menuturkan, ia hanya merekomendasikan perempuan untuk bisa belajar di luar Ukraina. Dia tak menjelaskan kenapa laki-laki tak direkomendasikan untuk kuliah di luar Ukraina.

Pilihan Editor: Komentar Mahfud Md Ketika Ditanya Soal Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

22 menit lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2024, Ada Beasiswa 100 Persen Sampai Lulus

22 jam lalu

Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2024, Ada Beasiswa 100 Persen Sampai Lulus

Politeknik Tempo adalah Perguruan Tinggi Vokasi yang ada di bawah naungan Yayasan Rumah Edukasi Tempo.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

2 hari lalu

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Angga menyayangkan fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya