Relawan Ganjar-Mahfud Minta Deklarasi Kemenangan Prabowo-Gibran Diproses secara Hukum

Senin, 19 Februari 2024 08:26 WIB

Forum Relawan Ganjar-Mahfud berkumpul di Jalan Brawijaya VIII Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad, 18 Februari 2024. Mereka membacakan Petisi Brawijaya yang menolak hasil Pemilu 2024 dan menuntut diadakan Pemilu ulang. TEMPO/Han Revanda Putra.

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Relawan Ganjar-Mahfud meminta deklarasi kemenangan Prabowo-Gibran di istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Februari 2024 diproses secara hukum. Menurut mereka, acara itu bertujuan menggiring opini pasangan nomor urut dua telah memenangkan Pemilihan Presiden.

"Memprotes keras deklarasi kemenangan paslon 02 yang dilakukan secara selebrasi berdasarkan quick count," ujar Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, saat ditemui di Jalan Brawijaya VIII Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad, 18 Februari 2024.

Padahal, Haposan menilai Komisi Pemilihan Umum atau KPU belum menetapkan pemenang pilpres berdasarkan perolehan suara terbanyak. Menurut dia, hal ini secara nyata telah menggiring opini masyarakat luas yang dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

"Meminta Bawaslu untuk memproses secara hukum paslon 02 atas deklarasi kemenangan dimaksud," kata Haposan.

Prabowo Subianto menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Februari 2024. Sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan nomor urut dua itu unggul versi hitung cepat atau quick count dalam Pemilu Presiden atau Pilpres 2024.

Advertising
Advertising

Didampingi Gibran Rakabuming Raka, Prabowo mengucapkan pidatonya. Keduanya mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak bernuansa biru langit, warna yang sejak pendaftaran di KPU melekat dengan mereka.

Menurut Prabowo, hari ini seluruh rakyat Indonesia di seluruh Tanah Air baru saja melaksanakan tugas konstitusi sebagai warga negara dengan menjalankan kedaulatan rakyat. Dia mengatakan kewajiban itu ditunaikan dengan memilih presiden, wakil presiden, serta wakil-wakil di DPR dan DPD.

Prabowo mengatakan, sekalipun diklaim sebagai pemilu terbesar di dunia, dia mensyukuri pemilu berjalan dengan aman dan tertib. "Kita bersyukur yang diakui sebagai pemilihan umum terbesar di dunia kita laksanakan dengan aman tertib sejuk tidak ada ketegangan kekisruhan," kata Prabowo.

Atas nama TKN Prabowo-Gibran dan Koalisi Indonesia maju, dia menyampaikan terima kasih kepada KPU, Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu, hingga Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP. "Yang telah menyelenggaraakn pemilihan umum terbesar di dunia dalam keadaan lancar dan sukses," ujar Prabowo.

Pilihan Editor: Suara di Bali Rendah meski Sudah Disensus, Ganjar Bilang Wayan Koster juga Heran

Berita terkait

Bappenas Libatkan TKN Prabowo-Gibran dalam Pembahasan Teknis Makan Siang Gratis

6 jam lalu

Bappenas Libatkan TKN Prabowo-Gibran dalam Pembahasan Teknis Makan Siang Gratis

Menurut Bappenas perencanaan program makan siang gratis akan masuk Rencana Kerja Pemerintah 2025 dan RPJMN 2025-2029

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

2 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

2 hari lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.

Baca Selengkapnya

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

2 hari lalu

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

PKS mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

2 hari lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

3 hari lalu

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha mengklaim kerja-kerja relawan dalam pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Menurut Silfester, klaim-klaim itu dilakukan untuk meminta jabatan di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

3 hari lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

3 hari lalu

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

Di tengah usulan pada Prabowo-Gibran untuk menambah nomenklatur menjadi 40 kementerian, RI pernah punya kabinet 100 menteri.

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

5 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya