Buru-Buru Gelar Konpers, Kubu Prabowo-Gibran Dinilai Ingin Amputasi Efek Film Dirty Vote

Senin, 12 Februari 2024 18:35 WIB

Wartawan menghadiri konpers Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi film Dirty Vote di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024. Dalam konferensi pers itu TKN Prabowo-Gibran mengatakan Film Dirty Vote karya Dandhy Laksono bernada fitnah dan memiliki narasi kebencian yang tidak ilmiah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menanggapi sikap Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran yang mengklarifikasi tudingan kecurangan dalam film Dirty Vote tak lama setelah film itu rilis. Menurut dia, sikap ini bertujuan mengamputasi efek negatif film dokumenter itu bagi mereka di Pilpres 2024.

"Tentu untuk meng-counter film Dirty Vote itu yang dinilai merugikan mereka," ujar Adi saat dihubungi melalui pesan tertulis, Senin, 12 Februari 2024. Dia menilai kubu Prabowo-Gibran merasa perlu membantah keseluruhan isi film.

Menurut dia, bantahan kubu nomor urut dua dimungkinkan karena sebelum dirilis, sudah tersebar potongan video, informasi, dan substansi film yang berpotensi merugikan mereka. "Wajar kalau kemudian langsung direspons sebagai upaya mengamputasi efek negatifnya," kata Adi.

Sebelumnya, Tim Hukum dan Advokasi TKN Prabowo-Gibran menuding film dokumenter eksplanatori Dirty Vote sebagai tindakan fitnah. Padahal, film tersebut belum dirilis di platform YouTube.

Dalam keterangan resmi Media Center TKN Prabowo-Gibran, Tempo menerima undangan jumpa pers pada pukul 10.51 WIB. Adapun film tersebut baru ditayangkan di Youtube Dirty Vote sekitar pukul 11.30 WIB. Durasi film itu sendiri mencapai 1 jam 57 menit. Sedangkan acara konferensi pers itu digelar pukul 13.30 di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya 1, No. 16, Jakarta Selatan.

Advertising
Advertising

Film dokumenter eksplanatori bertajuk Dirty Vote yang disutradarai Dandhy Laksono membongkar dugaan upaya Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengerahkan lembaga negara untuk membantu pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Film ini dibintangi oleh tiga ahli hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Mereka memaparkan sejumlah data, bukti, dan mengurai pelanggaran hukum serta kecurangan Pemilu yang terjadi saat ini.

Bivitri Susanti mengatakan alasannya terlibat dalam film Dirty Vote. Bivitri menyebut ada banyak kecurangan dalam Pemilu 2024.

“Saya mau terlibat dalam film ini karena banyak orang yang akan makin paham bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa sehingga pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja,” ujar Bivitri Susanti.

Zainal Arifin Mochtar mengungkapkan adanya tekanan kepada kepala desa agar mendukung kandidat calon presiden dan calon wakil presiden tertentu pada Pilpres 2024. Zainal juga menyebut, desa menjadi wilayah pertarungan untuk memperebutkan suara.

Adapun Feri Amsari menilai film ini bertujuan mendidik publik. “Film ini dianggap akan mampu mendidik publik betapa curangnya pemilu kita dan bagaimana politisi mempermainkan publik pemilih hanya untuk memenangkan kepentingan mereka,” kata Feri Amsari.

Pilihan Editor: Connie Bakrie Sebut Hasto Juga Dengar Info soal Prabowo Hanya Jabat 2 Tahun Jika Jadi Presiden

HAN REVANDA PUTRA

Berita terkait

Silaturahmi Kebangsaan Usai Pilpres 2024, Pimpinan MPR Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

3 jam lalu

Silaturahmi Kebangsaan Usai Pilpres 2024, Pimpinan MPR Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

Ketua MPR Bambang Soesatyo memulai silaturahmi kebangsaan ke kediaman Wapres ke-6 RI Try Sutrisno.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

3 jam lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.

Baca Selengkapnya

Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

8 jam lalu

Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan menggelar Rakernas pada pekan ini. Berikut sederet fakta menariknya, mulai dari api abadi Mrapen, tak undang Jokowi, dan sikap politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait menyatakan mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tapi percaya mereka orang yang baik dan benar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 hari lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

1 hari lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

2 hari lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya