Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik
Selasa, 6 Februari 2024 18:20 WIB
INFO NASIONAL - Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya, Alfianur Rizal Ramadhani mengklarifikasi ihwal rompi jin biru yang dikenakan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Tidak ada sama sekali (dengan politik) saya rasa, karena (warnanya) identik dengan anak muda itu saja. Berbahan jeans. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan iklim politik hari ini, dan tidak ada tarikan dari mana pun. Hanya karena stylish saja,” kata Alfianur, Selasa, 6 Februari 2024.
Rompi tersebut dihadiahkan kepada Eri Cahyadi dan diberikan saat pengukuhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah pada, 2 Februari 2024. Usai pengukuhan, muncul berbagai pemberitaan yang mengaitkan rompi tersebut dengan nuansa politik.
Alfianur menjelaskan, rompi yang dipakai Eri tidak ada simbol-simbol politik. Bagian depan rompi sebelah kanan terdapat tulisan nama Eri Cahyadi, dan di atasnya ada badge bendera merah putih. Sedangkan di bagian sebelah kirinya, ada badge (logo) bertuliskan ‘Pemuda Muhammadiyah” warna merah melingkar. Lalu pada sisi bawahnya juga terdapat tulisan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya.
“Kemudian di bagian belakangnya ada logo Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) jadi, ini adalah pasukan keamanan dari Muhammadiyah maupun organisasi otonom Muhammadiyah,” tutur Alfianur.
Rompi itu diberikan kepada Wali Kota Eri murni sebagai tanda penghargaan, karena saat itu ia dinobatkan sebagai Dewan Kehormatan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya.
“Itu diberikan juga karena kedekatan Pak Wali dengan anak-anak muda, dan menurut kami Pak Wali amat sangat memberikan semangat kepada anak-anak muda untuk bergerak bersama dalam membangun Kota Surabaya. Sehingga, kami ingin memberikan apresiasi untuk Pak Wali, sebagai Dewan Kehormatan Muhammadiyah Surabaya dengan rompi yang berbahan jeans ini,” kata dia.
Terlebih, Eri juga dikenal religius sehingga dipilih oleh Pemuda Muhammadiyah Surabaya sebagai dewan kehormatan. “Pak Wali banyak memberikan masukan-masukan yang amat religius kepada Pemuda Muhammadiyah, untuk bersama-sama membangun Surabaya,” imbuhnya.
Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Musa Abdullah menyampaikan rasa prihatin atas beredarnya pemberitaan soal rompi biru yang dipakai oleh Wali Kota Eri, sebagai simbol politik. Musa menilai, pemberitaan itu tidak tepat dengan situasi iklim politik saat ini.
Menurut dia, Pemuda Muhammadiyah justru sedang gencar membangun iklim perpolitikan pemilu yang damai, sejuk, dan santun. “Muhammadiyah sesuai dengan fatsun politiknya adalah politik yang untuk semuanya pasangan calon, dan semua pasangan politik,” tuturnya.
Musa berharap, jangan sampai adanya pemberitaan tersebut justru menjadikan iklim pemilu di Kota Surabaya menjadi tidak nyaman. Karena apresiasi yang diberikan oleh Pemuda Muhammadiyah kepada Wali Kota Eri tersebut murni karena faktor penghargaan, bukan karena adanya faktor politik, maupun hal lainnya.
“Karena ini murni penghargaan untuk Pak Wali sebagai bapake arek-arek Suroboyo yang begitu intens dengan semua gerakan ormas, gerakan kepemudaan, yang ingin bersama-sama membangun Kota Surabaya yang damai, religius dan sejuk,” ujarnya. (*)