Anies Baswedan Soal Kementerian Kebudayaan, Prabowo Lagi-lagi Setuju, Ini Jejak Bidang Kebudayaan di Kementerian

Senin, 5 Februari 2024 12:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden atau capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam Debat Capres Kelima mewacanakan pembentukan Kementerian Kebudayaan secara tersendiri. Ide itu disetujui oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Pihaknya juga akan membentuk Kementerian Kebudayaan jika terpilih sebagai Presiden.

“Saya bisa menerima, saya juga setuju itu. Kalau saya jadi Presiden, saya juga memikirkan Kementerian Kebudayaan,” kata Prabowo pada Ahad malam, 4 Februari 2024.

Membahas soal Kementerian Kebudayaan, bagaimana jejaknya di Indonesia?

Secara kelembagaan, Indonesia sebenarnya sudah memiliki kementerian yang membidangi kebudayaan. Namun departemen tersebut tak berdiri sendiri alias digabung dengan bidang lainnya. Adapun kementerian yang membidangi kebudayaan adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau disingkat Kemendikbudristek.

Kementerian ini berlandaskan Perpres Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kemendikbudristek. Di bidang kebudayaan, tugas dan fungsinya yaitu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kebudayaan, perfilman, kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan lainnya.

Advertising
Advertising

Dilansir dari kemdikbud.go.id cikal bakal kementerian ini telah dibentuk sejak 19 Agustus 1945 atau dua hari setelah kemerdekaan Indonesia untuk mengurusi bidang pendidikan. Kala itu namanya Kementerian Pengajaran dengan Ki Hadjar Dewantara sebagai menteri pertamanya. Kemudian pada 1948 hingga 1955, terjadi pergantian nama menjadi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (DPK).

Di era Kabinet Sukiman, DPK diubah menjadi Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan atau DPPK dan dijabat oleh Dr. Bahder Johan antara 1955 sampai 1966. Status DPPK sendiri sempat diubah menjadi Menteri Muda Kebudayaan pada 10 Juli 1959 hingga 18 Februari 1960, yang jabatan menterinya dipegang Sudibjo.

Lalu pada 1966 hingga 1999, Presiden Kedua RI Soeharto mengembalikan nama kementerian ini menjadi DPK. Penjabatnya yaitu: Wongsonegoro, Dr. Bahder Johan, Mohammad Yamin, RM. Soewandi, Ki Sarino Mangunpranoto, dan terakhir Prof. Dr. Prijono. Setelah pemerintahan Orde Baru runtuh, DPPK lalu diubah jadi Departemen Pendidikan Nasional antara 1999–2009.

Bidang Kebudayaan kemudian dipisah dan dimasukkan ke dalam Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya (Depparsenibud) antara 1998–1999. Pada 1999, nomenklatur lembaga ini sempat diubah menjadi Kementerian Negara Pariwisata dan Kesenian (Kemenegparsen). Namun pada 2000 hingga 2001, namanya diganti jadi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Nomenklatur tersebut kembali diubah pada 2001 menjadi Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenegbudpar) dan digunakan hingga 2005. Lalu pada 2005 hingga 2009, nama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata kembali digunakan, sebelum akhirnya jadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata alias Kemenbudpar hingga 2011.

Sementara itu, DPPK yang diganti jadi Departemen Pendidikan Nasional, pada 2009 diubah menjadi Kementerian Pendidikan Nasional. Pada 2011, bidang kebudayaan dipisah dari departemen pariwisata lalu digabung dengan kementerian pendidikan dan menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga 2021.

Di sisi lain, Kemenbudpar yang sebelumnya juga membidangi kebudayaan, pada 2011 diganti menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Nama itu bertahan hingga 2014 sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengganti namanya menjadi hanya Kementerian Pariwisata. Namun nama Kemenparekraf akhirnya kembali digunakan pada 2019 hingga kini.

Sementara itu, pada 2021 juga terjadi perubahan pada Kemendikbud. Jokowi memutuskan memasukkan bidang riset dan teknologi ke kementerian tersebut. Sehingga nama lembaga pemerintah ini pun berubah menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau disingkat Kemendikbudristek, yang dijabat Nadiem Makarim.

Pilihan Editor: Debat Capres Tema Kebudayaan, Budayawan Zawawi Imron: Kementerian Kebudayaan Tidak Bonceng Kementerian Lain

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

9 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

12 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

13 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

13 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

15 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

16 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

17 jam lalu

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, salah satu langkah pertama yang telah dilakukan IHA adalah memperbarui Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

17 jam lalu

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

JPPI mendesak Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) pada PTN dicabut

Baca Selengkapnya

Alasan Kemendikbudristek Buka Jalur Mandiri

17 jam lalu

Alasan Kemendikbudristek Buka Jalur Mandiri

Kemendikbudristek menjelaskan alasan pemerintah membuka jalur seleksi mandiri untuk penerimaan mahasiswa baru masuk perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya