Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Ganjar Ingin Liberalisasi Pendidikan Dihentikan

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Amirullah

Minggu, 4 Februari 2024 22:15 WIB

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo berniat menghentikan liberalisasi pendidikan yang terjadi saat ini karena memberatkan ongkos pendidikan untuk mahasiswa. Menurut Ganjar, fenomena mahasiswa membiayai pendidikan dengan pinjaman online atau pinjol tidak boleh terjadi.

“Yang pertama hentikan liberalisasi pendidikan, hentikan hari ini,” kata Ganjar dalam debat calon presiden di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta, pada Ahad, 4 Februari 2024.

Selain itu, dalam menghentikan liberalisasi pendidikan, Ganjar menyebut perlu ada skala prioritas dari mahasiswa yang mampu dan kurang mampu. Pembiayaan kuliah pun dinilai bisa menggunakan ukuran UKT masing-masing mahasiswa.

“Yang kurang mampu mesti diberikan intervensi pemerintah. Pembiayaan seperti ini diperuntukkan sesuai dengan strata mereka,” kata Ganjar.

Pernyataan Ganjar itu merupakan jawaban dari pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan tentang fenomena mahasiswa yang bayar kuliah dengan pinjol. Sementara itu, Ganjar juga mempromosikan program satu keluarga miskin satu sarjana yang ia usung bersama calon wakil presiden Mahfud Md.

Advertising
Advertising

“Ganjar-Mahfud punya program satu keluarga miskin satu sarjana, agar mereka tidak direpotkan pada persoalan ini. Ikhtiar para mahasiswa agar bisa terus kuliah,” kata Ganjar.

Perbaikan Akses Pendidikan dan Inklusif

Ganjar juga menyinggung soal pendidikan dan kebudayaan yang mesti dibangun bersama. Ganjar berjanji akan mempermudah akses pendidikan yang inklusif jika menang pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

“Maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama. Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi,” kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga akan memperbaiki kurikulum dan fasilitas yang lebih baik. Ganjar menyebut itu akan berlaku tidak hanya kepada siswa, tetapi guru dan dosen.

Ganjar juga menyinggung sosok aktivis perempuan Kalis Mardiasih yang menitipkan pesan untuk memperhatikan kelompok yang dinilai selama ini dipinggirkan. “Pak Ganjar, perhatikan mereka yang selama ini terpinggirkan. Ada dua yang utama, kelompok perempuan dan penyandang disabilitas,” kata Ganjar menirukan ucapan Kalis.

Menurut Ganjar, sekolah inklusif memang dibutuhkan agar tidak ada perlakukan diskriminatif dan siswa dapat bekerja sesuai keterampilan masing-masing.

“Tolong betul, sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif, setelah itu mereka dapat bekerja dan tentu saja keterampilan yg dia dapatkan melalui pendidikan yg baik akan merespons pendapatan dan upah yang baik,” kata Ganjar.

Pilihan Editor: Megawati ke Pendukung Ganjar-Mahfud: Terima Bansosnya, tapi Nyoblosnya Jangan Goyang

Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

17 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

2 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

4 hari lalu

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

PDIP masih menjaring nama-nama potensial untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

5 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

5 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

5 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya