Pidato di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Megawati: Jangan Intimidasi Rakyatku

Reporter

Adil Al Hasan

Minggu, 4 Februari 2024 06:20 WIB

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri berorasi saat mendatangi konser Salam Metal 3 Menang Total di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2024. Konser tersebut merupakan kebudayaan ekspresi rakyat arus bawah yang melawan berbagai bentuk intimidasi dan datang dengan dengan hati nurani untuk mendukung pasangan Ganjar-Mafud menang pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri berorasi dalam kampanye akbar pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sabtu 3 Febriari 2024. Megawati secara tegas meminta kepada aparat TNI-Polri untuk tidak mengintimidasi rakyat, termasuk simpatisan partainya.

"Hei polisi, jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara, jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini, artinya diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu, pemilihan umum langsung adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian," kata Megawati pada Sabtu sore, 3 Januari 2024.

Selain itu, Megawati juga menyebut jika saat ini masyarakat Indonesia harus sadar terhadap upaya yang dilakukan segelintir pihak yang ingin melanggengkan kekuasaan. Dia menyebut masyarakat tidak boleh dipecah-belah.

"Bayangkan kalian ini sebagai pewaris kemerdekaan ini seharusnya harus tahu siapa pun orangnya, kalau merasa sebagai warga negara Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah, hanya karena berkeinginan untuk melanggengkan kekuasaan," tanya Mega.

Tak hanya itu, Megawati juga menyinggung soal kesetaraan semua masyarakat di negara hukum seperti Indonesia. Dia menyebut presiden, menteri, dan sebagainya posisinya setara sebagai masyarakat di hadapan hukum.

Advertising
Advertising

"Jadi kalau ada yang berniat atau melakukan hal-hal yang merugikan rakyat Indonesia. Kenapa, kenapa, karena perundangan kita itu melindungi seluruh rakyat Indonesia, dimana pun mereka berada. Apa dia presiden, apa dia menteri, apa dia namanya TNI, Polri, dia adalah rakyat Indonesia,” kata Megawati.


Hak Bersuara Rakyat Harus Digunakan


Megawati Soekarnoputri mengatakan dengan lantang bahwa rakyat yang penakut karena tidak mengerti perundang-undangan."Tidak mau dan maunya hanya disuruh-suruh, haknya tidak dipergunakan," kata Megawati.

Pernyataan presiden ke-5 tentang "rakyat penakut" itu bermula dari pertanyaanya bahwa siapa yang kerap menerima bantuan sosial (bansos). Namun jawaban para pendukung, loyalis, yang hadir di GBK, menurut dia, belum menjawab dengan keras.

Megawati meminta para pendukung itu supaya menjawab lagi pertanyaanya apakah dengan keras menyukai pemimpin yang suka mengintimidasi rakyat. "Sampai di sini mau meledak, kan Ibu yang sudah tua aja bisa. Tidak...! Susah amat sih, keluar suara. Itu karena penakut," tutur Megawati, di tribun VIP, sebelum Ganjar Mahfud berpidato.

Selanjutnya, kata Mega, hak rakyat untuk bersuara itu harus digunakan. Hak itu, kata Megawati, terlindungi oleh undang-undang Republik Indonesia. "Bukan undang-undang si Badu atau apa. Ingat, lho," tutur Megawati, di hadapan ribuan pendukung Ganjar-Mahfud.

Megawati juga menyinggung soal pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menurut dia, kader PDIP sudah berjanji memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud satu putaran, maka dukungan kepada pasangan nomor urut 3 itu harus menang dalam satu putaran.

"Kalau misalnya Bu, enggak bisa satu putaran, karena diintimidasi, Bu. Udah jangan jadi anggota PDI Perjuangan," kata presiden ke-lima itu sambil menggoyang tangannya. "Keluar ae (saja), karena yang namanya anak buah saya itu kayak banteng ketaton."

ADIL AL HASAN | IHSAN RELIUBUN

Pilihan Editor: Soal Petisi ke Jokowi, Hasto PDIP: Nurani Perguruan Tinggi Terpanggil Suarakan Demokrasi

Berita terkait

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

2 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

3 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

5 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

5 jam lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

6 jam lalu

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Airlangga sebelumnya mengatakan, membuka peluang bagi partai-partai lain untuk mengusung bakal pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

8 jam lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

8 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

9 jam lalu

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

10 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

17 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya