Istana: Aksi Teriakan Ganjar-Mahfud Saat Kunjungan Jokowi ke Daerah Disengaja
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Devy Ernis
Rabu, 31 Januari 2024 19:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyoroti adanya mobilisasi relawan pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud Md saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke daerah. Istana menyatakan pada prinsipnya Jokowi tidak terganggu dengan interaksi warga.
“Bahkan menarik ada setting-an juga sengaja, ketika kunker presiden kiri kanannya kan ada juga meneriakkan paslon. Itu presiden tidak terganggu,” kata Ari saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 31 Januari 2024.
Sekelompok orang meneriakan yel-yel Ganjar-Mahfud saat kunjungan Jokowi ke daerah berulang kali jadi sorotan di dunia maya. Pada pekan lalu misalnya, saat Presiden kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah.
Yang teranyar, viral video seorang pemuda membentangkan spanduk berisi dukungan terhadap Ganjar saat Jokowi melintas di Gunungkidul, Yogyakarta, di media sosial X. Jokowi pada Selasa kemarin, 30 Januari 2024, kunjungan ke Gunungkidul untuk melakukan beberapa kegiatan seperti peresmian jalan hingga silaturahmi dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Namun saat mobil kepresidenan melintasi depan Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul dan memberikan kaos pada warga, tampak seorang pria ikut dalam kerumunan masyarakat. Ia membentangkan sebuah spanduk bertuliskan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pintar, Kami Pilih Ganjar!'.
Aksi pemuda itu membuat seseorang pria yang diduga dari arah mobil kepresidenan yang mengenakan hoodie abu-abu dan bermasker merebut spanduk pemuda tersebut.
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengutuk keras kejadian yang diklaim terjadi pada relawan Ganjar. Endah menyebut tindakan pengawal Jokowi pada pemuda pembawa spanduk itu sudah termasuk penganiayaan karena menyebabkannya terluka.
"Instruksi DPP agar kami terus melawan segala macam kekerasan, intimidasi kepada masyarakat dan melakukan pembelaan, pendampingan kepada mereka yang dipaksa, ditakut takuti aparat untuk kepentingan politik sesaat," kata Endah saat dikonfirmasi Rabu 31 Januari 2024.
Mengenai dugaan intimidasi paspampres, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merujuk pada pernyataan Paspampres yang membantah insiden tersebut. Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan tertulis pada Rabu , 31 Januari 2024, mengatakan tindakan kekerasan yang ditudingkan kepada anggotanya, dengan cara mendorong warga yang membentangkan spanduk saat kunjungan Jokowi ke daerah Wonosari itu tidak benar.
“Pada prinsipnya setiap kunjungan presiden di mana pun kita tahu sendiri presiden sangat terbuka berinteraksi dengan masyarakat,” kata Ari.
DANIEL A. FAJRI, PRIBADI WICAKSONO