Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Hilang Saat OTT KPK, Apa Kasusnya?

Selasa, 30 Januari 2024 15:31 WIB

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Antara Jatim/HO Pemkab Sidoarjo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan atau OTT terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor. Namun, menurut Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, yang bersangkutan batal ditangkap dan ditahan lantaran tak ada di tempat saat OTT berlangsung.

“Ya kan ini prosesnya tangkap tangan, maka yang tangkap tangan itu yang kedapatan dulu bahwa kemudian pihak-pihak yang lain itu tentu kami akan kembangkan,” kata Ghufron saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2024.

Siapakah sosok Ahmad Muhdlor Ali ?

Ahmad Muhdlor Ali atau akrab dipanggil Gus Muhdlor adalah seorang akademisi yang juga menjabat sebagai bupati Sidoarjo, Jawa Timur. Pria usia 32 tahun kelahiran Tulangan, Sidoarjo pada 11 Februari 1991 ini merupakan anak keenam dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat KH. Agoes Ali Masyhuri.

Gus Muhdlor mengawali pendidikan umumnya di SDN Kenongo 2 Tulangan, Sidoarjo (1997-2003). Kemudian melanjutkan di SMP AR Risalah Kediri (2003-2006). Sedangkan Sekolah menengah akhirnya diemban di SMA Negeri 4 Sidoarjo (2006-2009). Setamat dari pendidikan wajib 12 tahun, Ahmad Muhdlor Ali menempuh pendidikan sarjana di perguruan tinggi Universitas Airlangga (2009-2013).

Advertising
Advertising

Sekretaris GP Ansor Sidoarjo sejak 2015 ini mencalonkan diri sebagai calon bupati dalam Pilkada Sidoarjo 2020 bersama Subandi, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melawan pasangan Bambang Haryo dan Taufiqulbar dan pasangan Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik. Wakil Sekretaris PC Ansor Sidoarjo sejak 2017 ini memenangkan pemilu dengan perolehan 39,8 persen suara.

Sebelumnya, Ahmad Muhdlor Ali berurusan dengan lembaga antirasuah atas dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Selain Gus Muhdlor, kasus ini juga menyangkut Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono.

Dalam OTT tersebut KPK mengamankan 11 orang. Mereka antara lain Siska Wati yang merupakan Kepala Sub Bagian Umum BPPD Pemkab Sidoarjo, Agung Sugiarto (Suami Siska Wati) yang merupakan Kepala Bagian Pembangunan Setda Pemkab Sidoarjo; pihak swasta/kakak ipar Bupati Sidoarjo Robith Fuadi; Asisten Pribadi Bupati Sidoarjo, Aswin Reza Sumantri; Bendahara BPPD Pemkab Sidoarjo, Rizqi Nourma Tanya.

Berikutnya, Bendahara BPPD Pemkab Sidoarjo, Sintya Nur Afrianti; Pimpinan Cabang Bank Jatim, Umi Laila; Bendahara BPPD Pemkab Sidoarjo, Heri Sumaeko; Fungsional BPPD Pemkab Sidoarjo, Rahma Fitri; Kepala Bidang BPPD Pemkab Sidoarjo, Tholib; dan anak Siska Wati, Nur Ramadhan. Dari 11 orang tersebut, kemudian hanya Siska Wati yang ditahan, sementara lainnya dibebaskan.

Sedangkan Ahmad Muhdlor Ali dan Ari Suryono, kata Gufron, tidak ada di lokasi saat OTT. Bahkan keberadaan Ahmad Muhdlor Ali sudah tidak diketahui antara Kamis-Jumat pekan lalu. Gufron mengakui KPK tidak menemukan yang bersangkutan. Tempo mendapat informasi dari seorang penegak hukum di KPK bahwa ada upaya melindungi Bupati Sidoarjo karena kepentingan politik.

Bupati Sidoarjo yang sebelumnya kader PKB dan pendukung paslon Capres-Cawaperes nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar disebut telah berpindah dukungan ke paslon Capres-Cawaperes nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Seorang penegak hukum di KPK itu turut menyampaikan penyidik baru menetapkan satu tersangka berinisial S. Dia adalah istri salah seorang pegawai negeri yang diciduk KPK di Sidoarjo.

“Sebenarnya sudah dibuat rapat gelar perkara. Tapi pimpinan KPK termasuk di Kedeputian Penindakan belum mau menetapkan tersangka dari penyelenggara negara yang terlibat,” katanya kepada Tempo, Ahad, 28 Januari 2024.

Akibat pemeriksaan yang mandek, penyidik dan penyelidik KPK kesulitan memeriksa pejabat tertinggi di Kabupaten Sidoarjo tersebut, yaitu Bupati Ahmad Muhdlor Ali. Sebab pemeriksaan itu membutuhkan restu pimpinan KPK.

Sementara, penyelidik dan penyidik sudah mengantongi sejumlah bukti yang bisa menyeret sang kepala daerah. “Pimpinan seperti melindungi bupati,” ujar penegak hukum itu.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membantah bahwa pimpinan KPK tak meloloskan permohonan surat perintah penangkapan Ahmad Muhdlor Ali dalam OTT yang digelar di Sidoarjo, Kamis dan Jumat pekan lalu. Menurutnya, pada OTT tersebut, tim KPK memiliki sprindik atau surat perintah dimulainya penyidikan. “Tidak benar dan tidak, tidak-saya pastikan bahwa tidak pada saat hari H itu menunggu surat perintah penangkapan, tidak ada,” kata Ghufron.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | MUTIA YUANTISYA | NOVALI PANJI

Pilihan Editor: Profil Bupati Ahmad Muhdlor Ali yang Menghilang Saat OTT KPK di Sidoarjo, Pengurus GP Ansor

Berita terkait

MoU dengan UIN Jakarta, KPK Bahas Peran Lembaga Pendidikan dalam Pemberantasan Korupsi

22 menit lalu

MoU dengan UIN Jakarta, KPK Bahas Peran Lembaga Pendidikan dalam Pemberantasan Korupsi

Ketua KPK Nawawi Pomolango memberi kuliah umum tentang sinergi KPK RI dan peran lembaga pendidikan dalam pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

3 jam lalu

Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Kementerian Keuangan membebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean karena dugaan konflik kepentingan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Dipastikan Hadiri Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

4 jam lalu

Nurul Ghufron Dipastikan Hadiri Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron meminta Dewas KPK menunda sidang etik terhadap dirinya pada 2 Mei 2024 lalu. Diduga dagang pengaruh soal mutasi ASN Kementan.

Baca Selengkapnya

KPK Tindak Lanjuti Laporan Terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta, Diduga Ada Harta Tak Dilaporkan

4 jam lalu

KPK Tindak Lanjuti Laporan Terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta, Diduga Ada Harta Tak Dilaporkan

KPK menjamin akan menindaklanjuti laporan terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

15 jam lalu

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

KPK menjelaskan konstruksi perkara atas penetapan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan yang diperuntukkan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Soal Draf RUU Penyiaran, KPK Anggap Jurnalisme Investigasi Bantu Pemberantasan Korupsi

15 jam lalu

Soal Draf RUU Penyiaran, KPK Anggap Jurnalisme Investigasi Bantu Pemberantasan Korupsi

Pasal 50 B Ayat 2 huruf c draf RUU Penyiaran mengatur larangan penayangan eksklusif jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

16 jam lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Windy Idol di Kasus TPPU Hasbi Hasan

17 jam lalu

KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Windy Idol di Kasus TPPU Hasbi Hasan

Windy Idol berstatus sebagai tersangka TPPU sejak Januari 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan PTPN XI

17 jam lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan PTPN XI

KPK menetapkan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan hak guna usaha yang diperuntukkan sebagai lahan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Usai Diperiksa Lagi di Kasus TPPU Hasbi Hasan, Windy Idol Irit Bicara

18 jam lalu

Usai Diperiksa Lagi di Kasus TPPU Hasbi Hasan, Windy Idol Irit Bicara

Windy Idol diperiksa kembali sebagai tersangka pada hari ini.

Baca Selengkapnya