Meutya Hafid Hadir Saat Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Ini Profilnya

Senin, 29 Januari 2024 09:21 WIB

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu, 24 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Rabu, 24 Januari 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa presiden boleh berkampanye dan juga memihak saat pemilu. “Presiden tuh boleh loh kampanye, Presiden boleh memihak, boleh," katanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.

Jokowi mengatakan pejabat publik itu juga sekaligus pejabat politik, sehingga wajar jika memihak dalam Pilpres, asal tak gunakan fasilitas negara.

"Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, masa berpolitik enggak boleh, boleh. Menteri juga boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," ujar Jokowi.

Menanggapi pernyataan presiden memihak dibolehkan tersebut, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, yang kala itu ada di lokasi saat Presiden Jokowi memberikan pernyataan tersebut, mengatakan konteks pernyataan tersebut adalah bahwa Jokowi sebenarnya sedang menjelaskan aturan tentang menteri yang melakukan kampanye, dan Jokowi menyampaikan bahwa semua menteri bahkan termasuk presiden memiliki hak yang sama.


Profil Meutya Hafid

Advertising
Advertising

Meutya Hafid lahir di Bandung, 3 Mei 1978. Ia merupakan politisi yag berasal dari Partai Golongan Karya (Golkar). Dilansir dari dpr.go.id, Meutya menjalani pendidikannya di Manufacturing Engineering, The University of New South Wales Sidney tahun 1996-2000, kemudian melanjutkan di Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Ia mengawali kariernya sebagai jurnalis di media televisi Metro TV. Saat menjadi jurnalis ini, Meutya Hafid bersama Budianto diculik sebuah kelompok yang menamakan diri Faksi Tentara Mujahidin Irak. Meutya pernah disandera di Irak ketika sedang bertugas.

Pada masa tersebut, tahun 2016-2019, Meutya menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri di Partai Golkar. Pada 2016-2021, Ia menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum, HAM dan Kebijakan Publik di Ketua Perempuan Partai Golkar (KPPG) . Ia juga sempat menjabat di Ormas Partai Musyawarah Keluarga Gotong Royong sebagai etua Bidang Strategi Opini dan Propaganda pada 2015-2020.

Setelah itu, Meutya memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Meutya resmi menjadi anggota DPR RI pada tahun 2009 hingga 2019 dan ditetapkan menjadi Ketua Komisi I DPR RI dalam rapat terbatas komisi di Kompleks Parlemen, Senayan pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Belum lama ini, Ia mendukung kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai perwakilan Indonesia di luar negeri. "Saya sangat senang dan mendukung kebijakan baru terkait program sewa rumah. Ini akan membantu perwakilan kita di luar negeri yang menghadapi kenaikan harga sewa, sehingga mereka bisa tinggal di tempat yang layak," ungkap Meutya.

Dilansir dari partaigolkar.com, sepanjang karirnya, Meutya telah meraih berbagai penghargaan, di antaranya yaitu National Youth Achievment Award dari Pemerintah Singapura tahun 1996, Woman of Courage dari Kaukus Perempuan SIngapura tahun 2005, Kartini Bidang Jurnalis dari Lions Club Jakarta tahun 2006, Asia 21 Young Leaders Meeting dari Korea Selatan Tahun 2006, dan Elisabeth ‘O’ Neil Award dari Pemerintahan Australia Tahun 2007,

SUKMA KANTHI NURANI | ADIL AL HASAN | ANANDA RIDHO SULISTYA

Pilihan Editor: Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dalam Pemilu, Ketua BEM Unpad: Memalukan!

Berita terkait

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

8 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

9 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

9 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

11 jam lalu

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

Zulhas membawa rombongan pengurus partainya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

12 jam lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

12 jam lalu

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

Ketum PAN Zulkifli Hasan akan menemui Presiden Jokowi bersama perwakilan DPW PAN dari seluruh provins

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

14 jam lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

19 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

1 hari lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

1 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya