Survei Skala Indonesia: Elektabilitas Prabowo 45,7 Persen Kalahkan Anies dan Ganjar

Reporter

Bagus Pribadi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 26 Januari 2024 19:10 WIB

Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, saat mengikuti acara Paku Integritasmdi Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Skala Data Indonesia atau SDI merilis hasil survei terbaru mereka seputar Pilpres 2024. Direktur SDI Azka Abdi Amrurobbi mengatakan elektabilitas pasangan capres dan cawapres masih bergerak dinamis.

"Sehingga Pilpres satu atau dua putaran masih belum bisa diketahui," ujar dia dalam keterangannya saat merilis survei ini di Jakarta pada Jumat, 26 Januari 2024.

Adapun hasil survei menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mendapat elektabilitas tertinggi yaitu, 45,7 persen. Sedangkan di urutan kedua, pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan perolehan 27,6 persen dan di urutan ketiga adalah pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md dengan elektabilitas 16,9 persen.

Sementara undecided voters menurut Azka mencapai 9,8 persen. "Meski demikian, pemilih swing voters (pemilih yang masih dapat berubah pilihan) sebesar 19,6%. Sehingga, dengan demikian, suara swing voters dan undecided voters sangat menentukan arah Pilpres ke depan,” ujarnya.

Ia menuturkan, kemungkinan Pilpres akan digelar satu atau dua putaran, salah satu variabel yang penting yakni arah suara swing voters dan undecided voters ke depan. “Survei SDI juga didapati soal debat Capres dan Cawapres cukup berpengaruh terhadap landasan publik memilih paslon,” katanya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan survei SDI, sebanyak 29,8% pemilih menganggap debat Capres dan Cawapres berpengaruh terhadap pilihannya dan 23,5% menganggap cukup berpengaruh. Sedangkan, 22,7% pemilih menganggap debat biasa saja 4,2% kurang berpengaruh, dan 8,1% menganggap tak berpengaruh sama sekali terhadap pilihan mereka.

Survei ini dilakukan dengan metode kuantitatif yang diselenggarakan pada 13-21 Januari 2024.

Azka mengatakan survei dilakukan dengan sampel 1.240 orang dengan teknik sampling multi-stage random sampling yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Adapun teknik pengumpulan data, kata dia, dilakukan dengan wawancara langsung dengan bantuan kuisioner terhadap responden yang memiliki KTP.

Azka mengatakan, pihaknya juga memastikan perihal kepercayaan koresponden terhadap informasi yang disebarluaskan di perpesanan sosial, dan temuannya mayoritas percaya. “Masyarakat Indonesia bergantung pada media sosial untuk mencari informasi terutama tentang politik dan kepemiluan,” ujarnya.

Dalam menjalani survei, SDI kata Azka, juga bertanya ke koreponden soal isu politik. Ternyata, ujarnya, koresponden kebanyakan terafiliasi dengan organisasi masyarakat.

“Mayoritas menjelaskan dirinya terafiliasi dengan Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas lainnya,” katanya.

Selanjutnya survei Polling Institute...

<!--more-->

Sementara itu, hasil survei Polling Institute menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjukkan tren kenaikan.

Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim mengatakan bahwa tren kenaikan elektabilitas tersebut terlihat dari survei pada bulan Desember 2023 di angka 46,1 persen, kemudian pada bulan Januari 2024 menjadi 48,7 persen.

"Survei Januari 2024 pada simulasi tiga pasangan, elektabilitas Prabowo-Gibran 48,7 persen, Anies-Muhaimin 23 persen, sementara Ganjar-Mahfud 20,9," kata Kennedy saat memaparkan hasil survei bertajuk Elektabilitas, Efek Debat, dan Sentimen Pilpres Satu Putaran secara virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Adapun media asal Inggris The Economist mengeluarkan hasil pantauan (tracking) beberapa survei elektabilitas calon presiden RI di Pilpres 2024 mendatang. Dalam survei itu, The Economist menyebut elektabilitas Prabowo mencapai 47 persen.

Ini merupakan ralat dari media tersebut yang sebelumnya mencatat elektabiitas Prabowo mencapai 50 persen.

"Catatan editor: Hasil pantauan ini telah diperbarui untuk mengeluarkan hasil polling yang dianggap tidak bisa diandalkan," tulis media ini dalam laman mereka yang dipantau hari ini.

Adapun di peringkat kedua, Ganjar mendapat elektabilitas 24 persen, dan Anies juga mendapat elektabilitas 24 persen.

Pilihan Editor: Ramai Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Kini Siapa yang Berkilah?

Berita terkait

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

2 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

3 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

21 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

21 jam lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

1 hari lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

1 hari lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara untuk Mengakomodasi Kebutuhan Pemenang Pilpres

1 hari lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara untuk Mengakomodasi Kebutuhan Pemenang Pilpres

Adi Prayitno menyoroti RUU Kementerian Negara yang tak lagi menyebut jumlah kementerian. Postur kabinet nantinya bergantung kebutuhan politik.

Baca Selengkapnya