Jokowi Tiba di GBK Hadiri Acara Harlah NU Pagi Ini

Sabtu, 20 Januari 2024 07:50 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sebelum berangkat ke Indonesia dari Brunei Darussalam pada Minggu (14 Januari 2024). (ANTARA/HO-Presiden Sekretariat)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-101 dan Muslimat NU ke-78 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Acara yang dihadiri anggota NU dari seluruh Indonesia itu digelar di Stadion Utama GBK pada Sabtu pagi, 20 Januari 2024.

Jokowi tiba di kawasan GBK sekitar pukul 06.30 WIB. Dia terlihat mengenakan jas lengkap dengan kopiah hitam dan sarung hijau.

Kepala Negara tiba di GBK 15 menit lebih awal dari jadwal. Dia awalnya dijadwalkan hadir pada jam 06.45 WIB. Jokowi pun diagendakan memberi sambutan pada pukul 08.00 WIB.

Adapun acara Harlah Muslimat NU dimulai pukul 00.00 WIB hingga 02.30 WIB dengan khataman Al-Qur’an sebanyak 2024 kali. Acara dilanjut dengan salat tahajud dan salat hajat berjamaah pada pukul 02.30 WIB hingga 04.20 WIB. Kemudian shalat subuh berjamaah akan dilangsungkan pada pukul 04.20 WIB hingga 04.45 WIB.

Saat menaiki panggung yang berada di dalam Stadion Utama GBK, Jokowi sempat menyapa beberapa peserta acara yang hadir. Kepala Negara didampingi Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Advertising
Advertising

Kedatangan Jokowi juga disambut Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Melalui keterangan tertulis pada Jumat, 19 Januari 2024, Khofifah mengatakan peserta acara Harlah NU dan Muslimat NU pagi ini mencapai ratusan ribu orang. Dia menyatakan ada kurang lebih 2.995 armada bus yang membawa peserta dari 34 Pengurus Wilayah dan 534 Pengurus Cabang Muslimat NU.

Gelaran Harlah itu juga dihadiri Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU dari 11 negara. Di antaranya Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Inggris, Jepang, dan negara-negara lainnya.

Menurut Khofifah, panitia Harlah Muslimat NU telah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mengurangi dampak kemacetan di sekitar area tersebut. Dia menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya.

Khofifah menyampaikan beberapa langkah antisipasi kemacetan yang diambil, seperti menyiapkan alur keluar masuk bus, menyediakan kantong parkir, dan sejumlah skenario lainnya.

Dia mengatakan ada beberapa kantong parkir untuk bus-bus rombongan yang tersedia di beberapa titik di Jakarta Pusat. Di antaranya di sekitar GBK, Monumen Nasional (Monas), dan Kemayoran. “Untuk bus yang datang dari Jatim, Jateng, dan Jakarta disiapkan titik parkir di sekitar Monas. Sedangkan bus dari Jabar, Sumatera, dan Banten disiapkan titik parkir di sekitar GBK,” ujar Khofifah.

Pilihan Editor: TPN Ganjar-Mahfud Minta Kepolisian Ungkap Pelapor dan Lakukan Digital Forensik atas Kasus Penangkapan Palty Hutabarat

Berita terkait

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

23 menit lalu

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

Said mengatatkan, pertemuan Jokowi dan Puan dapat dimaknai sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Pilpres sudah berakhir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

51 menit lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

1 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

1 jam lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi untuk Hari Kebangkitan Nasional: Mari Maju Bersama

1 jam lalu

Pesan Jokowi untuk Hari Kebangkitan Nasional: Mari Maju Bersama

Presiden Jokowi mengatakan Hari Kebangkitan Nasional selalu mengingatkan kita pada titik awal kebangsaan sebagai negeri Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.

Baca Selengkapnya

Istana: Jokowi Masih Godok Pansel KPK, Belum Putuskan Nama-nama Anggota

3 jam lalu

Istana: Jokowi Masih Godok Pansel KPK, Belum Putuskan Nama-nama Anggota

Istana Kepresidenan menyatakan Jokowi sampai saat ini belum memutuskan nama tokoh-tokoh yang menjadi anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

3 jam lalu

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

3 jam lalu

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

Presiden Jokowi bertemu Puan dan mengenalkan Prabowo ke delegasi World Water Forum ke-10 di Bali sebagai Presiden terpilih RI.

Baca Selengkapnya

Di KTT World Water Forum, Jokowi Ingatkan Kelangkaan Air Dapat Memicu Perang

4 jam lalu

Di KTT World Water Forum, Jokowi Ingatkan Kelangkaan Air Dapat Memicu Perang

Presiden Jokowi mengatakan bahwa terlalu banyak maupun terlalu sedikit air dapat menjadi masalah bagi dunia.

Baca Selengkapnya