Ramai Soal Nilai Anies Baswedan Terhadap Kinerja Kemenhan, Ini Penjelasan Timnas AMIN dan Balasan Prabowo

Jumat, 12 Januari 2024 08:01 WIB

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN, Hari Akbar Priawan menyebut bahwa nilai yang diberikan Anies Baswedan terhadap kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) saat debat capres Ahad malam, 7 Januari 2024, merupakan penilaian yang obyektif. Dengan indeks yang rendah tersebut, Hari juga menyebut bahwa Kemenhan menjadi kementerian yang sangat bobrok.

“Ini terkait penilaian, sebetulnya kalau kita lihat datanya, memang tren dan indeks militer kita menurun hari ini, dan yang lain itu satu, indeks korupsi di bidang pertahanan, termasuk kategori di datanya TII. Jadi penilaian terhadap performa Menhan hari ini benar yang dikatakan Mas Anies, 11 dari 100, sangat bobrok,” ujar Hari Akbar Priawan saat dihubungi Tempo melalui WhatsApp pada Selasa, 9 Januari 2024.

Laman Resmi Kemenhan Dibobol

Dalam penjelasan melalui sambungan telepon WhatsApp tersebut, Hari juga turut menjelaskan beberapa alasan yang membuat dirinya memberikan cap “sangat bobrok” terhadap kinerja Kementerian Pertahanan yang saat ini dipimpin capres dari paslon nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto. Alasan pertama menurut Hari, yakni serangan siber yang menargetkan laman Kemenhan pada November 2023.

“Kita telah melihat website Kemenhan yang dibobol oleh Hacker, yang mana kita semua membicarakan cyber security dan negara harus punya antisipasi terhadap hal tersebut. Tapi hari ini kita kebobolan dokumen yang mana juga didagangkan, ini menjadi ancaman. Kalau kita ngomong pertahanan yang sifatnya rahasia, ya kita sangat kebobolan bentuk rahasianya. Ancaman non tradisional hari ini juga tidak diperhitungkan juga dalam antisipasi pertahanan di Kementerian Pertahanan, karena yang didahulukan pendekatan tradisional,” ujar Hari.

Advertising
Advertising

Pendekatan non Tradisional

Selain itu, dalam sambungan telepon tersebut, Hari juga turut menjelaskan mengenai fokus Kementerian Pertahanan yang hanya pada pendekatan tradisional, yakni memperkuat alutsista atau alat utama sistem pertahanan. Padahal menurutnya, ancaman yang sifatnya non tradisional hari ini seperti narkoba, perdagangan manusia, dan krisis iklim lebih urgen daripada ancaman yang sifatnya tradisional.

“Saat kita tanya pada ahli, yaudah kita coba matengin persiapan ancaman tradisional, penguatan militer dan alutsista, bisa ga kalau misal kita sudah maksimal mengalahkan Cina? Mengalahkan Amerika Serikat? Ya tidak bisa juga. Berarti buat apa kita terlalu siap siap tapi kita gabisa lebihin dominasi mereka, ini kan yang harus diperhatikan. Anies menilai bahwa diplomasi pertahanan menjadi penting, pendekatan ancaman tidak hanya tradisional, tetapi ada non tradisional seperti krisis iklim, narkoba, perdagangan manusia yang di Indonesia masih banyak kasusnya,” kata Hari.

Dugaan Korupsi

Hari juga turut menyinggung dugaan permainan “orang dalam” yang dilakukan oleh perusahaan pengadaan alutsista, yakni PT Teknologi Militer Indonesia, jika memang terbukti, menurut Hari hal tersebut sudah masuk dalam indikasi tindakan pidana korupsi. Selain itu, jika memang terbukti, maka dapat diketahui bersama mengenai Kementerian Pertahanan yang hanya berfokus pada pendekatan tradisional dengan belanja alutsista.

“Sementara itu, dugaan perusahaan pengadaan alutsista ternyata orang-orang dalam semua, itu kan termasuk korupsi. Ternyata fokusnya, misal kalau itu benar berarti kita bisa tahu mengapa persiapan hanya difokuskan pada ancaman tradisional,” ujar Hari.

Prabowo Membalas

Tak perlu menunggu lama, sehari usai debat capres itu, Prabowo membalas. Menurut dia, hal yang lebih penting nilai dari rakyat saat pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Bukan nilai dari sesama capres.

"Begitu banyak program-program yang ingin kami jalankan, tetapi tanggal 14 Februari itu yang kami butuhkan dukungan rakyat semuanya dan terutama saya minta kalau bisa buktikan, nilai berapa yang saya terima dari saudara-saudara sekalian. Saya minta nilai 85 dari Bengkulu. Sanggup? Bisa?" kata Prabowo disambut riuh tepuk tangan dan sorak sorai pendukungnya.

Di hadapan para relawannya di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024, Prabowo mempertanyakan kecerdasan Anies. "Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok sih?" kata Prabowo seperti yang dipantau Tempo melalui media sosial YouTube.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, kepemilikan tanahnya tak perlu dibawa dalam debat capres. Dia mengatakan ucapan itu didasari niat tidak baik dan "asal jeplak" atau asal bicara.

Pilihan Editor: Anies dan Ganjar Soroti Alutsista Selama Prabowo Menjabat Menhan, Termasuk Soal Ordal di PT Teknologi MIliter Indonesia

Berita terkait

Dasco Yakin Revisi UU Kementerian Negara Beres sebelum Pelantikan Prabowo, Ini Alasannya

1 jam lalu

Dasco Yakin Revisi UU Kementerian Negara Beres sebelum Pelantikan Prabowo, Ini Alasannya

Baleg DPR menyebutkan ada tiga materi yang diubah dalam revisi UU Kementerian Negara, termasuk soal jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

3 jam lalu

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

APBN 2025 untuk pemerintahan Presiden Prabowo mencatat kenaikan anggaran di sektor perlindungan sosial (Perlinsos), kesehatan dan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?

3 jam lalu

Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?

Sandiaga Uno mendorong PPP mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

3 jam lalu

Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Gerindra atau menjadi kader Gerindra.

Baca Selengkapnya

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

12 jam lalu

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club

Baca Selengkapnya

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

14 jam lalu

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

Wapres me-6 RI Try Sutrisno memberikan pesannya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

16 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

19 jam lalu

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui kabar soal Luhut yang siap menjadi penasihat Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

19 jam lalu

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

Franz Magnis Suseno mempertanyakan masa depan demokrasi Indonesia apabila semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

21 jam lalu

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons pertanyaan soal Yusril yang mundur dari Ketum PBB untuk gabung kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya