FX Rudy Sebut Era Jokowi Lebih Sadis Dibandingkan Orde Baru

Rabu, 10 Januari 2024 20:42 WIB

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan tanggapan tentang ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam acara HUT Ke-51 Tahun PDIP di Jakarta. Foto diambil di kediamannya di Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 10 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan penilaiannya terhadap masa orde baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, dibandingkan dengan era Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini. Ia menyebut era Jokowi sekarang ini lebih sadis, jika dibandingkan orde baru.

Pernyataan itu disampaikan Rudy, sapaan akrabnya, saat dimintai tanggapan berkaitan dengan pidato Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT ke-51 tahun PDIP yang menyinggung tentang masa orde baru. "Pengalaman dengan orde baru kan sudah saya ceritakan dari awal. Ini lebih sadis, dulu enggak ada yang seperti sekarang ini," ucap Rudy kepada awak media di kediamannya di Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 10 Januari 2024.

Ia menjelaskan jika dulu seseorang melakukan kesalahan dan melanggar aturan dipukuli di dalam sel, namun sekarang tidak. "Kalau memang melakukan kesalahan dan itu melanggar aturan betul diambil dipukuli dalam sel, iya. Tapi sekarang tidak," ujarnya.

Seperti yang disampaikan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ujar Rudy, menegaskan bahwa TNI, Polri dan aparatur sipil negara (ASN) haruslah netral. "Karena diangkat dengan sumpah, sumpahnya jelas. Tapi kalau bupati, walikota, itu pejabat politis. Melaksanakan undang-undang, bedanya di situ," tuturnya.

Meskipun demikian, Rudy mengatakan bahwa sesuai arahan yang disampaikan Megawati bahwa PDIP tidak boleh takut. "Seperti yang disampaikan Bu Mega, hanya satu kata. Akar rumput tidak boleh takut harus berani melawan," ucap dia.

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya, Megawati juga menyinggung soal hukum dan kekuasaan yang berjalan saat ini. Ia mengingatkan tidak ada yang melebihi kedaulatan rakyat.

Megawati menyampaikan ini dalam pidato politiknya di HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu, 10 Januari 2024. Putri Presiden Pertama RI Sukarno ini awalnya mengungkit kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dengan susah payah melawan penjajah tiga setengah abad.

“Akar rumput, rakyat memiliki hak yang sama di mata hukum. Sekarang hukum itu dipermainkan, bahwa kekuasaan dapat dijalankan semau maunya, no, no and no,” kata Megawati dengan nada yang tinggi.

Pilihan Editor: HUT PDIP ke-51, Selain Megawati Berikut Beberapa Tokoh Pendiri PDI Perjuangan

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

55 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

1 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

1 jam lalu

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

2 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

4 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

4 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

6 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya