Prabowo Subianto Pertanyakan Kecerdasan Anies Baswedan, Timnas Amin: Apa Pak Jokowi Goblok?

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Selasa, 9 Januari 2024 16:43 WIB

Asistent Coach Timnas Amin, Jazilul Fawaid menanggapi komentar Presiden Jokowi ihwal debat capres dipenuhi serangan personal bukan visi, misi dan kebijakan di Sekretariat Perubahan Timnas Amin, Jalan di Diponegoro X, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Januari 2024. Tika Ayu/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Coach Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin, Jazilul Fawaid, menanggapi perkataan calon presiden nomor (capres) Prabowo Subianto yang mempertanyakan kecerdasan Anies karena bertanya kepemilikan lahan. Menurut Jazilul, tak ada yang salah dengan pertanyaan Anies saat debat capres Ahad lalu.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu menyatakan mereka tak emosional dengan ucapan Prabowo tersebut. Dia pun menegaskan bahwa pernyataan Anies itu hanya mengulang apa yang sempat dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadapi Prabowo pada debat Pilpres 2019.

"Kalau kita sih nggak baper. Pak Jokowi dulu tanya juga, ketika di debat yang lalu Pak Jokowi menanyakan itu, apa Pak Jokowi goblok?," kata Jazilul saat ditemui di Sekretariat Perubahan Timnas Amin, Selasa, 9 Januari 2024.

Jazilul mengatakan pernyataan bodoh atau tidak itu merupakan perspektif masing-masing orang. Dia pun menyinggung soal Prabowo yang sudah tiga kali ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Kalau soal pertanyaan bodoh atau tidak itukan perspektif orang masing-masing ya. Itu kan kaitannya kepada pribadi Pak Prabowo yang sudah 3 kali nyalon," ucap Jazilul.

Prabowo pertanyakan kecerdasan Anies

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Prabowo mempertanyakan kecerdasan Anies Baswedan dalam pertemuan dengan relawannya di Pekanbaru, Riau, hari ini. Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung pernyataan Anies soal lahan seluas 340 ribu hektare yang dia miliki pada debat capres Ahad lalu.

"Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok sih?," kata Prabowo seperti yang dipantau Tempo melalui media sosial YouTube.

Jazilul kembali menegaskan tak ada yang salah dengan pernyataan Anies itu. Dia mengatakan Prabowo pun tinggal menjawab pernyataan itu.

"Kalau ditanya, kalau bisa jawab ya jawab," kata dia.

Ia pun mengatakan penilaian bodoh atau pintar itu dikembalikan ke publik. Karena menurut Jazilul pertanyaan yang diajukan Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pertanyaan normatif.

"Kalau pak Anies kan normatif pertanyannya kan, jadi mempertanyakan soal kebijakan Kemenhan kaitannya dengan posisi pak Prabowo sebagai Menhan. Saya pikir pertanyaan yang cerdas itu bukan pertanyaan yang goblok," kata dia.

Selanjutnya, Anies disebut bertanya dalam konteks transparansi

<!--more-->

Jazilul juga menyatakan Anies juga mempertanyakan hal itu dalam konteks transparansi. Sebagai Menteri Pertahanan dan juga capres, Jazilul menyatakan Prabowo Subianto memiliki kewajiban untuk membuka laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) miliknya.

"Tapi masalahnya sebagai capres kan LHKPN juga dibuka, kekayaan juga dibuka sama halnya ketika bicara pertahanan. Hal-hal yang kemungkinan ya bisa dibuka, ya dibuka saja," kata dia

Prabowo kata Jazilul juga mengakui kalau itu lahan-lahan itu tercatat sebagai Hak Guna Usaha (HGU) atas nama perusahaannya.

"Artinya pertanyaan bener itu, kalau sekarang bisa dijawab apa manfaatnya untuk rakyat, apa manfaatnya untuk pertahanan, atau apa manfaatnya untuk keluarga, apa manfaatnya untuk Indonesia tinggal itu aja. Nggak repot sebenarnya," kata dia.

Anies dan Jokowi pertanyakan lahan Prabowo

Anies Baswedan menyinggung lahan yang dikuasai Prabowo Subianto dalam debat capres Ahad lalu karena merasa miris dengan banyaknya prajurit TNI dan Polri yang tak memiliki rumah dinas. Hal itu disampaikan Anies dalam pemaparannya di awal debat.

"Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Menurut Pak Jokowi, ada menteri punya lebih dari 320 hektare tanah di republik ini," kata Anies.

Anies kemudian meralat angka yang dia sebutkan menjadi 340 ribu hektare.

"Maaf Pak Prabowo angkanya terlalu kecil. Bukan 320 hektare, tapi 340 ribu hektare. Saya klarifikasi," ucap Anies.

Prabowo kemudian menyatakan data yang dimiliki Anies itu salah. "Itu pun salah. Itu pun salah. Mas Anies jangan...," ucap Prabowo.

Isu kepemilikan lahan itu pertama kali disinggung Jokowi saat menghadapi Prabowo dalam debat capres 2019. Saat itu dia berbicara soal visi misinya membagikan 2,6 juta lahan kepada masyarakat.

Jokowi menyatakan tak membagikan lahan itu kepada perusahaan-perusahaan besar. Dia kemudian menyinggung soal kepemilikan lahan oleh Prabowo Subianto. Jokowi menyatakan tak akan melakukan pembagian lahan kepada perusahan besar itu tak akan terjadi di masa pemerintahannya.

"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur. Sebesar 220 ribu hektare. Juga di Aceh Tengah, 120 ribu hektare. Saya hanya ingin menyampaikan, pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya," kata Jokowi saat itu.

Berita terkait

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

1 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

4 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

5 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

5 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

8 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

9 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

10 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

14 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

22 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

23 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya