Grace Natalie Ungkap Alasan Datangi Meja Moderator saat Debat Capres

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Amirullah

Senin, 8 Januari 2024 07:25 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), Ketua Umum PSI Giring Ganesha (kedua kiri), Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kiri), Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (kedua kanan), dan Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni (kanan) saat melakukan pertemuan di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie tiba-tiba berdiri dari kursinya. Dia langsung berlari menuju meja moderator, saat debat capres berlangsung di Istora Senayan, pada Ahad malam, 7 Januari 2024.

Grace menanggapi tindakannya di arena debat tersebut. Menurutnya, ia mendatangi meja pemandu debat untuk menanyakan gestur pendukung lain. Protes itu perihal pendukung capres-cawapres, yang berada tepat di belakang moderator terus mengacungkan tangan.

"Kita kan menjawab itu kan hanya satu sampai dua menit, jadi kalau ada gerakan yang tiba-tiba begini (mengganggu), dan itu persis dekat dengan jarak pandang. Itu kan bisa berpotensi memecah konsentrasi," kata Grace, sambil mengangkat kepal tangannya, menirukan adegan pendukung capres lain itu, kepada Tempo, di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Januari 2023.

Acungan tangan pendukung itu berada tepat di belakang moderator. Ekspresi itu langsung direspons Grace dengan mengajukan protes kepada moderator. Dia beralasan ekspresi itu dilakukan di tengah capres Prabowo Subianto tengah menjawab pertanyaan kandidat lain.

"Bayangkan orang mau menyusun jawaban dalam waktu satu sampai dua menit, kan butuh konsentrasi," ujar Grace. Dia mengaku, sebelumnya liaison officer (LO) Prabowo-Gibran sudah menyampaikan hal tersebut kepada penyelenggara, tapi ekspresi mengacungkan tangan tetap terulang.

Advertising
Advertising

Tepat pada jeda debat, yang diisi dengan iklan, Grace langsung menuju meja moderator. "Makanya kami berinisiatif mau tanya ke moderator, apakah hal tersebut diperbolehkan. Biasanya pendukung bisa memberikan respons, tapi setelah (capres) menjawab," ucap dia, pendukung pasangan Prabowo-Gibran, itu.

Kepada moderator, seperti diakui Grace kepada Tempo, LO pendukung Prabowo-Gibran itu bertanya apakah dibolehkan pendukung menunjukkan gestur yang mengganggu suasana debat. "Jadi kami bertanya di saat jeda iklan," tutur dia.

Namun dia mengaku lupa pendukung capres-cawapres, yang disebut menunjukkan ekspresi mengangkat tangan tersebut. "Coba dicek aja pendukung yang pakai jaket hijau dengan syal merah-putih," tutur dia.

Menurut dia, ekspresi serupa tidak hanya dilakukan saat Prabowo menjawab. Namun, hal itu diulang saat capres Anies Baswedan tengah menjawab pertanyaan debat tersebut. "Kita kan suporter, mendukung. Bukan membuyarkan," kata dia.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh pendukung paslon supaya tidak melakukan tindakan yang mengganggu konsentrasi capres-cawapres saat berdebat nanti. "Kasihan paslon kita itu berusaha memberikan penampilan terbaik. Tugas suporter mendukung mereka," ucap dia.

Berdasarkan sebuah foto beredar, terlihat Grace dan anggota Dewan Pembina PSI, Isyana Bagoes Oka menuju meja moderator. Dua pemandu debat itu adalah Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki. Terlihat Grace dan Isyana tengah berbicara dengan Ariyo.

Pilihan Editor: Anies Baswedan Singgung soal Luas Kepemilkan Lahan, Prabowo Subianto: Itu Pun Salah

Berita terkait

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

7 jam lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

8 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

10 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

11 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

12 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

14 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

1 hari lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya