Soal Kelangkaan Pupuk Subsidi, Ganjar Pranowo Duga karena Tidak Tepat Sasaran
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Eko Ari Wibowo
Kamis, 4 Januari 2024 14:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo menilai distribusi pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran berdampak pada kelangkaan pupuk bersubsidi di berbagai daerah. Ganjar menyebut Sulawesi dan Sumatera juga mengalami fenomena demikian.
"Waktu debat, ada yang nanya ke saya, Pak Ganjar pupuk langka di Jawa Tengah karena Bapak. Saya jawab, loh saya ke Sumatera Utara, ya, langka. Saya ke Lampung ya langka. Ke Sulawesi juga langka. Makanya keliling ke seluruh Indonesia, temui para pedagang, temui petani, temui rakyat, agar kita mengerti persoalan sebenarnya," kata Ganjar saat berjumpa petani di Blora, Jawa Tengah, seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Kamis, 4 Januari 2024.
Merespons temuan itu, Ganjar menyebut perlu dicari akar permasalahan yang menyebabkan adanya pupuk langka, terutama pupuk bersubsidi. Selain pengurangan subsidi, ada kemungkinan penyalurannya tidak tepat sasaran.
"Mau pakai KTP atau kartu apapun, kalau subsidi pupuknya tidak ditambah, ya pasti tetap kurang," kata Ganjar.
Lantaran itu, Ganjar menilai hal pertama yang harus dibenahi adalah data petani agar dapat diklasifikasi petani mana yang berhak mendapatkan pupuk subsidi, dan mana yang tidak.
"Saya buat Kartu Tani, tujuannya supaya kita bisa tahu bahwa petani mana yang berhak mendapat pupuk. Ini nanti kita kembangkan dalam KTP Sakti," ujar Ganjar.
Dalam keterangannya, Ganjar menyebut yang boleh menerima pupuk bersubsidi adalah petani, baik pemilik lahan maupun penggarap, dengan luas lahan maksimal 2 hektar. Kenyataannya, ada yang memiliki lahan lebih dari 2 ha tetapi membeli pupuk bersubsidi, sehingga pasokan untuk petani kecil menjadi berkurang.
"Soalnya petani yang lahannya di atas 2 hektar mungkin tetap membeli pupuk bersubsidi, atau ada yang nyelundup ke mana-mana," kata Ganjar.
Dia menambahkan persoalan pupuk bagi petani harus dibenahi karena berpengaruh pada harga beras di pasaran. Selama persoalan yang menyebabkan produksi pertanian berkurang tidak teratasi, harga jual bahan pangan termasuk beras akan tetap tinggi.
"Kalau kita mau harga beras terjangkau, petani yang harus diperhatikan, pupuk bersubsidi untuk petani harus diperhatikan," tutur Ganjar.
Ganjar Janji Tak Akan Kurangi Subsidi Pupuk
Diketahui, pada Kamis, 4 Januari 2024, Ganjar Pranowo melakukan kampanye di Blora, Jawa Tengah. Calon presiden Ganjar Pranowo mengklaim dirinya serius akan mengatasi masalah pupuk di Indonesia. Menurut dia permasalahan pupuk menjadi salah satu fokus persoalan yang akan menjadi perhatian bersama dengan calon wakil presiden Mahfud Md
“Inilah yang kita mesti menjadi perhatian. Maka mesti punya komitmen sungguh-sungguh di sisi hulu pertanian pupuknya jangan dikurangi,” kata Ganjar saat bertemu petani di Blora, pada Kamis, 4 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Kepada petani di sana, Ganjar berjanji pupuk subsidi jumlahnya tidak akan dikurangi jika dirinya menang di Pilpres 2024. Ganjar menyebut dirinya hanya akan memperbaiki pengelolaan data agar pupuk subsidi bisa tepat sasaran, sehingga bisa menghasilkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
“Maka datanya saja diperbaiki agar penyalurannya tepat sasaran. Sambil mereka diedukasi oleh kawan-kawan penyuluh ahar mereka menggunakan pupuk berimbang, kedua pupuk organik sejatinya produksi kita sesuai dengan yang kita harapkan dalam ketahanan dan kedaulatan pangan kita,” kata Ganjar.
Pilihan Editor: Ganjar Pranowo Sebut Megawati Instruksikan Kesiagaan karena Ada Eskalasi Kekerasan