TEMPO Interaktif, Semarang:Karyawan PT Telkom di Semarang mulai melakukan mogok kerja, Jumat (25/1). Aksi ini kelanjutan rentetan unjuk rasa sebelumnya menentang rencana tukar guling aset PT Telkom Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan PT Indosat. Dalam pemogokan, karyawan tidak melayani saluran 117 (pengaduan gangguan) dan 162 (pemesanan sambungan baru). “Saluran 108 (mendapatkan informasi), kami tetap melayani. Tapi, untuk pengaduan dan sambungan baru, kami hanya mencatat,” ujar Deni, karyawan PT Telkom Jawa Tengah, yang melayani saluran 108, ketika dikonfirmasi Tempo News Room. Aksi karyawan kali ini lebih keras dari sebelumnya, yang hanya menggelar unjuk rasa. Pasalnya, telah menyentuh aspek pelayanan pelanggan. Sembari mogok, mereka juga melancarkan aksi slow down. Maksudnya, mengurangi separuh dari total karyawan yang bekerja, berlangsung antara 24-27 Januari. Tiga hari berikutnya, 27-30 Januari, karyawan akan mogok total bila rencana ruilslag jalan terus dan penolakan tersebut tidak diindahkan direksi. Bila pemogokan terjadi, niscaya kepentingan pelanggan telepon di Jawa Tengah akan terusik. Rencana aksi mogok total itu, karyawan sepakat tidak akan melayani saluran pelayanan 108 (informasi), 105 (sambungan SLJJ tanpa tunda) dan 100 (SLJJ). Sedang untuk 117 (gangguan) dan 162 (pemasangan baru), petugas hanya akan mencatat tetapi tidak ditindaklanjuti. Meski demikian, para karyawan tetap masuk kantor. Susana kantor PT Telkom Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Semarang, masih terlihat aktivitas karyawan bekerja. Sedang kantor Telkom di Jalan Johar sepi sama sekali. Sebagian besar karyawan berunjuk rasa ke Jakarta. Tak ada yang bisa dikonfirmasi. "Kalau mau tanya tindak lanjut aksi kami, nanti saja nunggu Senin," ujar seorang karyawan perempuan. (Sohirin)