Jokowi Disebut Marah Saat KPK Usut Kasus Korupsi E-KTP, Berikut Deretan Kemarahan Jokowi Lainnya

Senin, 4 Desember 2023 16:50 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Perbincangan soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi marah kembali mencuat hari-hari ini. Topik tersebut muncul setelah Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Agus Rahardjo mengakui pernah dimarahi Jokowi, soal penyidikn kasus korupsi e-KTP yang menyeret Ketua DPR saat itu Setya Novanto.

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said pun menimpali dan membuat pengakuan serupa. Eks Menteri ESDM itu mengaku pernah kena marah Jokowi soal kasus yang dikenal "Papa minta saham". Ia dimarahi Jokowi saat melaporkan dugaan pencatutan nama presiden dalam kaitan renegosiasi kontrak Freeport yang menyeret nama Setya Novanto.

Berikut deretan Jokowi disebut marah, atau menunjukkan kekesalannya terhadap berbagai kondisi.

1. Jokowi disebut marah karena KPK usut kasus korupsi e-KTP

Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut pemerintah mulai mengintervensi KPK sejak kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP yang menyeret eks Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pada 2017 silam. Agus mengatakan kala itu dipanggil sendirian oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara.

Advertising
Advertising

“Saya dipanggil sendirian oleh presiden. Presiden saat itu ditemani Pak Pratikno (Menteri Sekretariat Negara). Saya heran, biasanya manggil (pimpinan KPK) berlima, ini kok sendirian,” kata Agus dalam program Rosi, yang dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat, 1 Desember 2023.

Jokowi saat itu, kata Agus, memanggilnya untuk meminta penghentian kasus Setya Novanto. “Saya masuk (ruangan) beliau (Jokowi) sudah teriak hentikan. Saya heran yang dihentikan apanya. Setelah saya duduk, saya baru tahu kalau yang disuruh hentikan kasus Pak Setnov, Ketua DPR waktu itu yang terseret kasus e-KTP,” ujar Agus.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengklaim tidak ada agenda pertemuannya dengan eks Ketua KPK Agus Rahardjo di Kementerian Sekretaris Negara pada 2017, yang disebut-sebut untuk mengintervensi lembaga anti-rasuah. “Enggak ada, enggak ada agenda, coba cek lagi aja,” katanya saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 4 Desember 2023.

Jokowi justru mempertanyakan motif Agus yang menyinggung soal intervensi kepala negara di lembaga anti-rasuah terkait kasus e-ktp. Jokowi mengatakan dirinya telah menyampaikan pada 2017 bahwa Setya harus mengikuti proses hukum. Ia mengatakan proses hukum politikus Golkar terkait dengan kasus tersebut juga terus berjalan dan mendapat vonis 15 tahun.

“Terus untuk apa diramaikan itu? Kepentingan apa diramaikan itu? Untuk kepentingan apa?” kata Jokowi saat ditemui di Istana Negara pada Senin, 4 Desember 2023.

2. Jokowi marah karena namanya diseret dalam kasus Freeport

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga mengungkap pernah mengalami tekanan dari Presiden Jokowi mirip kondisi yang diungkap eks Agus Rahardjo. Co Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar itu membeberkan pernah dimarahi Jokowi saat melaporkan dugaan pencatutan nama presiden dalam kaitan renegosiasi kontrak Freeport yang menyeret nama Ketua DPR Setya Novanto.

“Saya juga punya pengalaman yang mirip. Di tengah-tengah proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Presiden Joko Widodo memanggil saya dan marah.” Kata Sudirman melalui keterangan resminya, Sabtu 2 Desember 2023.

Sudirman menceritakan saat itu Presiden menuduh ada pihak-pihak yang menyetir atau memerintahkannya sebagai Menteri ESDM. “Saya jawab, tidak ada satu pun yang memerintahkan. Ini tindakan saya sebagai penanggung jawab sektor yang ditugasi membenahi sektor ESDM,” ujarnya.

Pelaporan itu setelah Sudirman mendapat rekaman dari Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Ma’ruf Sjamsoeddin. Rekaman yang diputar di sidang MKD itu diduga percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Muhamad Riza Chalid, dan Ma’ruf Sjamsoeddin. Dalam transkrip rekaman pembicaraan berdurasi sekitar 120 menit, Setya Novanto disebut mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden tentang renegosiasi kontrak Freeport.

Sudirman mengatakan, pengakuan Agus soal intervensi Presiden Jokowi kepada KPK tersebut, memiliki dasar yang kuat. Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa di era keterbukaan dan era digital, kejahatan atau penyimpangan tak bisa disembunyikan. Sudirman mengatakan tindakan seperti itu dapat dikategorikan menghalangi penegakkan hukum dan hal tersebut harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah hukum.

“Hanya soal waktu, suatu saat pasti terbongkar,” ujarnya.

Selanjutnya: Jokowi marah dan pernag ancam reshuffle kabinet

<!--more-->

3. Jokowi marah-marah ke menteri dan ancam reshuffle jabatan

Pada pertengahan Juni 2020, dalam Sidang Kabinet Paripurna Jokowi mengungkapkan kemarahannya di hadapan jajaran para pembantunya. Video Jokowi marah-marah itu lalu tersebar di media massa. Dalam video berdurasi 10 menit itu, Jokowi menegur keras jajaran menterinya yang ia sebut belum satu perasaan, terhadap adanya sense of crisis di Indonesia akibat Covid-19.

Kepala negara menuding tak ada progres signifikan yang dibuat para menterinya dalam menanggulangi pandemi. Bahkan, Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau melakukan reshuffle kabinet jika diperlukan. Kemarahan Jokowi ditanggapi analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun. Dia menyebut kemarahan Jokowi dalam rapat kabinet merupakan ekspresi kekacauan manajemen.

“Itu menunjukkan betapa kacaunya manajemen Presiden dalam mendorong para menterinya bekerja ekstra di tengah krisis,” kata Ubedilah dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 30 Juni 2020.

4. Jokowi marah soal lambatnya bongkar muat di pelabuhan

Pada 2015 lalu, Jokowi sempat marah gara-gara dwelling time atau penanganan muatan kapal di pelabuhan Indonesia yang masih kalah dengan negara-negara tetangga. Kemarahan itu Jokowi sampaikan saat meresmikan pengoperasian Pelabuhan Tanjung Batu Belitung di Bangka Belitung. Menurutnya, di negara lain kelar dalam sehari. Tapi di dalam negeri bisa memakan waktu berhari-hari hingga minggu.

“Yang dihadapi di dunia sekarang adalah kompetisi dan daya saing, kalau tidak bisa bersaing kita tertinggal dan habis. Negara lain sudah bisa sehari saja, kita masih 4, 5, 7 hari, itu harus dijelaskan,” kata Presiden pada Juni 2015 silam.

Presiden mengatakan, dirinya menanyakan instansi mana yang paling lama dalam penanganan barang di pelabuhan. Namun pihaknya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. “Itu alasan kenapa saya marah, tapi kemarin belum puasa ditanya instansinya, muter-muter saja, sampai beberapa kali saya tanya,” kata Jokowi pula.

5. Jokowi marah dan sebut bodoh karena instansi negara tak gunakan produk dalam negeri

Pada Maret 2022, Jokowi juga pernah meluapkan kemarahannya saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali. Jokowi bahkan mengeluarkan kata bodoh hingga melarang peserta bertepuk tangan di sela-sela dirinya bicara.

Mulanya, Jokowi mengatakan realisasi pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri atau made in Indonesia baru Rp214 triliun. Angka ini setara 14 persen dari total anggaran Rp1.481 triliun. Jokowi kecewa lantaran dana sebesar itu hanya segelintir saja yang dianggarkan untuk membeli barang dalam negeri. Padahal, hal itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Ini uang besar sekali, tidak pernah kita lihat dan ini kalau digunakan 40 persen saja (untuk pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri), maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi kementerian dan BUMN tak perlu repot-repot mencari investor untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Perekonomian Indonesia, kata dia, akan otomatis tumbuh jika seluruh anggaran pengadaan barang dan jasa ikut dirasakan oleh pelaku UMKM. Bahkan Jokowi menilai bodoh jika hal itu tidak dilakukan.

“Tidak perlu cari investor, kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UMKM-UMKM kita. Bodoh sekali kalau tidak lakukan ini,” kata Jokowi.

Saking jengkelnya, kepala negara bahkan dua kali melarang peserta yang hadir di ruangan itu untuk tepuk tangan saat pihaknya menyampaikan pengarahan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan sampai menunjuk kepala sendiri saking jengkelnya. Presiden tidak habis pikir melihat kementerian, lembaga, Pemda, dan BUMN banyak masih membeli barang impor.

“Uang-uang APBN, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor, itu kadang-kadang gimana toh? Aduh. Saya detilkan lagi, gregetan saya,” kata Jokowi marah.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | FRISKI RIANA | ANDIKA DWI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

53 menit lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

1 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Jaksa Agung Abdul Qohar yang Disebut Pakai Jam Tangan Rp 1 Miliar, BPOM Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi dengan Syarat Tertentu

3 jam lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Jaksa Agung Abdul Qohar yang Disebut Pakai Jam Tangan Rp 1 Miliar, BPOM Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi dengan Syarat Tertentu

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Abdul Qohar Affandi, tengah menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

4 jam lalu

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

Kuasa hukum Sahbirin Noor percaya diri bisa sukses menggugat penetapan tersangka oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

Sehari usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Jokowi bertemu dengan paslon Pilkada Solo Respati Ardi-Astrid Widayani.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

5 jam lalu

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

Jokowi mengatakan setiap paslon memiliki visi-misi yang sesuai dengan keinginan mereka.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

11 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

12 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

13 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya