Doni Monardo Naik Pangkat Setelah Berhasil dalam Operasi Pembebasan Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak Somalia

Senin, 4 Desember 2023 12:02 WIB

Mayor Jenderal (Mayjen) Doni Monardo dalam acara 'Validasi Organisasi dan Tugas Paspampres' di Lapangan Hitam Mako Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, Senin, 3 Maret 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo meninggal pada Ahad, 3 Desember 2023 setelah jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif sejak September lalu. Eks Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2019-2021 ini dulunya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden atau Dan Paspampres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Adapun kabar meninggalnya Doni Monardo, yang juga Mantan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, dikabarkan Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021 Egy Massadiah. Sosok kelahiran 1963 itu tutup usai di umur 60 tahun pada pukul 17.35 WIB di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta. “Beliau meninggal pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi,” kata Egy dikonfirmasi ANTARA.

Dikutip dari Diskominfotik.bengkaliskab.go.id, nama Doni Monardo harum ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Wakil Komando Satuan Tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia pada 2011.

Atas keberhasilannya dalam operasi di Somalia itu, pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal atau Brigjen. Kariernya makin terang saat menduduki jabatan strategis sebagai Komandan Paspampres (DanPaspampres) ke-20 pada 2012 hingga 2014.

Doni Monardo memang menjabat sebagai Dan Paspampres era SBY. Namun Doni ternyata cukup dekat dengan Jokowi. Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014 pada 22 Juli 2014, Doni sebagai Dan Paspampres turut bertanggung-jawab atas Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih itu.

Advertising
Advertising

Sejak tanggal penetapan pemenang Pilpres itu, Satgas Paspampres yang dibentuk Doni Monardo, mulai mengawal Jokowi dan JK saban hari. Tak main-main, Satgas ini sebelumnya bahkan telah dikirim Doni Monardo ke Korea Selatan untuk menjalani pelatihan. Doni pulalah sosok yang mengurus semua bentuk pengamanan saat Jokowi dan JK di lantik pada 20 Oktober 2014. Termasuk mengurus pengiriman kereta kencana dari Solo ke Jakarta.

Seusia dilantik, Jokowi melakukan Kirab Budaya. Sebagai Dan Paspampres, Doni Monardo turut langsung dalam pengamanan iring-iringan mobil Jokowi itu. Doni dan sejumlah anggota anggotanya berlari di belakang mobil Jokowi dari Gedung DPR/MPR sampai ke Istana Merdeka. Namun dua hari usai pelantikan itu, atau setelah tiga bulan melayani Jokowi, jabatan Doni Monardo digantikan oleh Andika Perkasa.

Selanjjtnya: Kisah Doni Monardo Komandan Pasukan Paspampres

<!--more-->

Komandan Paspampres ke-28 Marsda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko pernah menceritakan pengalamannya bersama Doni Monardo saat melakukan pengamanan iring-iringan Kirab Budaya itu. Dan Paspampres ke-20 itu rela banjir keringat dalam pakaian formil demi mengamankan mobil presiden dari kerumunan massa yang ingin melihat Jokowi. Doni menjalankan tugasnya di tengah ribuan manusia, di bawah teriknya matahari serta tenggorokan kerontang.

Kisah itu diungkapkan Wahyu saat mengunjungi Doni di Aula Soerjadi, Gedung PPAD Jalan Matraman Jakarta Timur pada Selasa 24 Januari 2023. Kunjungan itu dalam suasana peringatan Hari Bhakti Paspampres ke-77. Kala itu, kata Wayhu, dia ditugaskan sebagai Dan Satgas Presiden, mengawal kepala negara Kirab Budaya usai prosesi pelantikan presiden di Gedung DPR-MPR RI Senayan menuju Istana Negara.

Hari itu, Senin 20 Oktober 2014 pagi. Acara pelantikan selesai pukul 11.00 WIB, dilanjutkan ramah-tamah dengan Duta Besar negara sahabat hingga pukul 12.00. Setelah itu, kirab pun dimulai. Agendanya, presiden dan wakil presiden meninggalkan Gedung DPR-MPR menuju bundaran HI. Dari bundaran HI, perjalanan ke istana dilanjutkan dengan kereta kuda.

Namun, yang terjadi, tidak sesederhana itu. Massa sudah menyemut di sekitar Jembatan Semanggi. Iring-iringan mobil kepresidenan pun tak mampu membelah lautan manusia. Mobil kepresidenan berjalan lambat. Wahyu melompat turun dan berjaga di pintu kiri-kanan mobil RI-1. “Saya bersama Maruli Simanjuntak (sekarang Kepala Staf Angkatan Darat-red). Sementara pak Doni saya lihat juga turun dari mobil dan berjalan di belakang mobil presiden,” kenangnya.

Saat itu, ia perkirakan pukul 12.20. Matahari menyengat sejadi-jadinya. Sementara, Wahyu, Maruli, Doni Monardo, dan pasukan pengamanan presiden lain berbusana formil, lengkap dengan jas, dasi, dan sepatu pantofel. Dengan balutan busana lengkap itu, keringat mulai bercucuran. Ia harus sigap menghalau tangan massa yang menerobos jendela mobil hendak menyalami tangan Presiden Jokowi.

Di tengah suasana terik, berjalan kaki mendampingi laju lambat mobil kepresidenan dengan kewaspadaan penuh. Terasa semakin berat, manakala situasi itu sama sekali di luar perhitungan. Sebab, skenario pengamanan berlapis telah disusun mulai dari bundaran HI ke Istana. “Jadi, dari Semanggi ke Bundaran HI sangat di luar perkiraan. Tenggorokan kering. Ludah terasa getir,” tutur Wahyu.

Beruntung, ajudan Presiden Jokowi yang pertama adalah teman satu angkatan Wahyu. Segera ia berinisiatif memberinya sebotol air mineral. “Jadilah satu botol minuman itu kami minum seteguk-seteguk berantai ke belakang. Mulai dari perwira, bintara, tamtama, pun minum dari botol yang sama. Yang penting bisa membasahi tenggorokan,” kata Wahyu.

Kepergian Doni Monardo meninggalkan duka banyak pihak termasuk Purwanta Budi Sulistya. Sulis, begitu ia akrab disapa, merupakan fotografer yang pernah berada dalam Tim IT saat Doni menjadi Dan Paspampres dan Pangdam Pattimura. Bagi Sulis, Doni adalah sosok yang presisi, perfeksionis, sangat suka kebersihan, dan tidak suka jika terlihat sampah di sekitarnya.

“Jika mendengar anak buahnya yang alami kesulitan, langsung gerak cepat untuk membantu,” kata Sulis kepada Tempo.co, Ahad, 3 Desember 2023.

Sulis ingat betapa Doni kerap minta anak buahnya untuk rajin berolah raga, menyelam, menembak dan lainnya. “Selalu memberikan reward kepada anak buahnya yang berprestasi, atau rajin latihan dengan Paspampres negara lain,” katanya. Dan, sebagai fotografer, Sulis ingat benar ia pernah disentil Doni. “Pernah kejadian kalau mau difoto selalu minta ‘jangan saya terus, Mas, utamakan anak buah saya,” kata dia, mengenang.

Soal kerap memberikan penghargaan kepada anak buahnya, Sulis menceritakan, pada sekitar Februari 2014, saat itu Doni sebagai Dan Paspampres di masa Presiden SBY. Ia ingat benar, itu kunjungan kerja terakhir SBY di Sulawesi. Saat itu, salah seorang anggota Paspampres mengatakan kepada Doni bahwa Cincin SBY hilang saat bersalaman dengan masyarakat.

“Pak, cincin Pak SBY ke mana ya? Tadi waktu mendarat masih ada, sekarang kok nggak ada setelah Pak SBY bersalaman dengan masyarakat,” kata anggota Paspampres itu, seperti dituturkan ulang oleh Sulis. Sulis menceritakan jawaban Doni kepada anggota paspampres itu, “Bagus, kamu jeli dan teliti, sampai Jakarta akan saya kasih reward.” Ternyata cincin yang semula dikenakan SBY itu sudah disimpannya.

“Saya cuma tukang foto, tapi Pak Doni menghargai pendapat dari siapapun. Beberapa kali kami terlibat adu argumentasi. Setelah itu semua selesai dengan makan bersama dan berpelukan,” ujar Sulis yang bertugas mengikuti Doni Monardo 1,5 tahun saat menjabat sebagai DanPaspampres.

Satu hasil foto Sulis yang Doni suka yang kemudian dicetak besar dan dipasang di Mako Tanah Abang saat peresmian Grup D di Tanah Abang, Jakarta Pusat. “Saya ambil foto saat Pak Doni Monardo dan Moeldoko yang saat itu Panglima TNI membuka jalan keluar SBY usai salat Jumat di Masjid Palopo, Sulawesi. Pak Doni bilang, saya salut dan nggak menyangka di antara ribuan massa, ternyata ada Tim IT yang bisa mendokumentasikannya,” kata dia, berkisah.

Sulis pun mengikuti Doni Monardo saat menjadi Pangdam Pattimura XVI. Ada cara menarik yang dilakukan Doni untuk menyatukan berbagai pihak antara lain Doni kerap membagikan bibit tanaman ketimbang bantuan uang atau lainnya.

“Saat itu banyak tokoh daerah di sana yang bersitegang, ternyata di sana pun banyak orang yang menganggur, makanya Pak Doni rajin memberikan bibit tanaman supaya mereka ada kegiatan. Dan yang menarik cara Pak Doni menyatukan warga yang bertikai,” ujarnya.

“Pak Doni mengambil beberapa orang-orang dari daerah yang bertikai kemudian disatukannya dalam sebuah pelatihan seperti Emas Hijau dan Biru yang saat itu menjadi program Pak Doni. Yang bertikai bisa hidup bersama satu kamar selama pelatihan,” kata Sulis.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | S DIAN ANDRYANTO | EKO ARI WIBOWO

Pilihan Editor: Doni Monardo Wafat, Ini Perannya Mengungkap Fakta Tragedi Kanjuruhan

Berita terkait

Setelah Try Soetrisno, MPR akan Temui SBY, JK, Megawati hingga Amien Rais

10 jam lalu

Setelah Try Soetrisno, MPR akan Temui SBY, JK, Megawati hingga Amien Rais

Pimpinan MPR telah melakukan kunjungan pertama ke Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, di kediamannya di Jl. Purwakarta No. 6, Menteng.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 hari lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

4 hari lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

5 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

5 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

5 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

6 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

6 hari lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

7 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya