Jokowi Sebut Agama Berperan Jaga Persatuan Indonesia

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Amirullah

Senin, 27 November 2023 10:18 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) usai membuka Kongres ke-32 Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat 24 November 2023. Presiden Joko Widodo membuka Kongres ke-32 HMI dan Musyawarah Nasional ke-25 Kohati yang yang dihadiri para pengurus dan kader HMI se-Indonesia. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan agama berperan dalam menjaga persatuan di Indonesia. Menurut kepala negara, mengelola keberagaman tidak mudah.

Jokowi menyampaikan ini dalam sambutannya di forum internasional "R20 International Summit of Religious Authorities" (ISORA) yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Senin, 27 November 2023, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Konferensi ini berfokus pada peran agama dalam mengatasi kekerasan di Timur Tengah yang tengah bergejolak.

"Kita bersyukur Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, mampu mengikis ego keagamaan, mampu mengiksi ego kedaerahan, sehingga mampu mewujudkan bhinneka tunggal ika," kata Jokowi dalam pidatonya.

Saat ini penduduk Indonesia hampir mencapai 280 juta, yang terdiri dari 714 suku, dengan lebih dari 1.300 bahasa lokal atau daerah. Warga Indonesia memeluk agama yang berbeda-beda dan hidup di 17 ribu pulau.

"Unity in diversity, tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh ajaran agama," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Konferensi ISORA mengundang para pemimpin dan pemegang wewenang keagamaan dari seluruh dunia, terutama mereka yang telah berpartisipasi dalam forum R20 tahun lalu dengan jumlah partisipan sekitar 150 orang. “Tujuannya untuk kesepakatan tentang satu langkah dan strategi bersama untuk bergerak bersama di antara agama-agama," kata Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat jumpa pers di Jakarta Pusat pada Selasa, 21 November 2023.

Dalam sambutan yang sama di ISORA, Jokowi menyatakan pembantaian secara terang-terangan yang merenggut warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan di Palestina, tidak masuk akal. Ia kembali menyerukan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel.

“Sungguh tidak masuk di nalar, tidak masuk dalam nurani kita, di dunia yang super modern ini masih terjadi perang dan pembantaian di Palestina,” kata Jokowi. “Tragedi kemanusiaan di palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun.”

Pemerintahan Palestina Gaza seperti dikutip Reuters pada Ahad, 26 November 2023, mengatakan sedikitnya 14.000 warganya telah dipastikan tewas, termasuk 40 persen di antaranya anak-anak. Israel dan Hamas mengumumkan kesepakatan mengenai jeda pertempuran selama empat hari mulai Jumat, 24 November 2023, dengan pertukaran tahanan perang.

Ketegangan Timur Tengah berkobar sejak serangan mematikan militan Hamas – yang didukung Iran, menerobos perbatasan dari Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023. Manuver Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang, termasuk anak-anak, menurut penghitungan Israel.

Pilihan Editor: Karyoto Disebut Arahkan Syahrul Yasin Limpo Buat Laporan Pemerasan oleh Firli Bahuri ke Dumas KPK

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

54 menit lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

2 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

7 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

7 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

8 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

8 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

16 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

17 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya