Kumpulkan Donasi Ratusan Juta, Rumah Amal Salman Salurkan Bantuan untuk Palestina Lewat PMI

Selasa, 21 November 2023 08:43 WIB

Warga Palestina mencari korban, di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kamp Pengungsi Magazi, di tengah Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Amal Salman di Bandung mengumpulkan donasi untuk warga dan korban di Palestina setelah perang terjadi sejak 7 Oktober 2023. Menurut Direktur Rumah Amal Salman, Romi Hardyansyah, masyarakat berbondong-bondong menyalurkan infak dan zakat untuk Palestina.

“Kami terus membuka donasi, sudah terkumpul Rp 351 juta,” katanya kepada Tempo, Senin 20 November 2023.

Panitia membuka donasi lewat jalur infak dan zakat dari masyarakat. Alasannya menurut Romi, karena fisabilillah termasuk pihak penerima zakat, yaitu warga Palestina yang sedang berjuang sekarang ini.

“Donasi kami kirimkan berupa logistik seperti makanan, obat-obatan, selimut, dan sebagainya yang dibutuhkan korban maupun warga di Gaza,” ujar dia.

Donasi itu dikirimkan melalui pemerintah Indonesia yaitu Palang Merah Indonesia sebagai wujud solidaritas kepada Palestina. Dalam sebulan terakhir, hasil pengumpulan donasi baru dikirim satu kali. Panitia sedang mengumpulkan kembali donasi untuk pengiriman bantuan yang kedua.

Selain dengan Palang Merah Indonesia, Rumah Amal Salman bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional untuk penyaluran bantuan warga ke Palestina khususnya di Jalur Gaza. Melalui lembaga pemerintah, menurut Romi, akses-akses bisa dipermudah. “Pengiriman sempat menemui hambatan di pintu masuk di Rafah,” kata Romi.

Setelah beberapa waktu, pengiriman bantuan bisa dilanjutkan dan diterima oleh warga di Gaza. Menurut Romi, Rumah Amal Salman mempercayakan bantuan ke Palang Merah Indonesia dan Badan Amil Zakat Nasional untuk disampaikan dengan benar.

“Tidak ada unsur-unsur kecurangan di dalamnya,” ujar dia. Penyaluran lewat lembaga pemerintah itu dinilai dapat diandalkan daripada disalurkan langsung ke Palestina.

Advertising
Advertising

Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa obat-obatan dan alat kesehatan merupakan bantuan yang paling dibutuhkan warga Gaza saat ini di tengah serangan brutal Israel terhadap kelompok Hamas Palestina dan warga sipil di wilayah tersebut.

Menurut Pahala, bantuan itu menjadi prioritas mengingat sebagian besar rumah sakit dan alat-alat kesehatan di dalamnya rusak akibat pengeboman tak henti yang dilancarkan militer Israel. “Sehingga menurut informasi yang kita peroleh, bantuan yang paling dibutuhkan yaitu obat-obatan dan juga alat kesehatan agar (petugas medis) bisa melakukan pengobatan dan menghadapi permasalahan dengan cepat,” kata Pahala.

Pernyataan tersebut disampaikan Pahala saat ditemui di sela-sela pengiriman bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk Palestina, di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin 20 November 2023. Untuk itu, pada tahap kedua ini Indonesia kembali mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, perlengkapan rumah sakit, dan makanan seberat total 21 ton, yang dananya berasal dari pemerintah dan masyarakat.

ANWAR SISWADI

Pilihan Editor: MER-C: Tiga Relawan WNI di RS Indonesia Gaza dalam Keadaan Sehat

Berita terkait

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

2 jam lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

3 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

3 jam lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

4 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

20 jam lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

22 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

1 hari lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

1 hari lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

1 hari lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya