Istana Bantah Tudingan Jokowi di Balik Serangan terhadap Akun Medsos Aktivis

Reporter

Ihsan Reliubun

Sabtu, 11 November 2023 20:22 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) saat menyampaikan paparan pada kunjungan kerja di Balai Desa Batubulan, Gianyar, Bali, Selasa, 31 Oktober 2023. Kunjungan kerja Presiden di Kabupaten Gianyar tersebut diantaranya meninjau SMK Negeri 3 Sukawati, peninjauan Pasar Bulan dan penyerahan bantuan pangan beras di Balai Desa Batubulan. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Istana membantah tudingan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di balik penyerangan sejumlah aktivis melalui media sosial. Serangan digital itu tak hanya menyasar akun aktivis, melainkan akun YouTube Teater Utan Kayu langsung dihapus pada Jumat, 10 November 2023.

Menteri Sekretariat Negara Pratikno, mengatakan tudingan Jokowi berada di balik perintah menyerang akun para aktivis pengkritik keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 tidak benar. "Itu sudah jelas ya, bahwa tidak benar, dan tidak tahu," kata Pratikno melalui aplikasi perpesanan, Sabtu, 11 November 2023.

Dugaan munculnya serangan berbasis digital diduga atas perintah Jokowi itu disampaikan Ketua Badan Pengurus Nasional Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani. Julius mengatakan serangan tersebut diduga ada kaitan dengan pernyataan Jokowi. Sebelumnya, Jokowi menyatakan akan cawe-cawe dalam Pemilihan Umum 2023.

"Seperti pemasangan baliho anak bungsunya (Kaesang Pangarep). Itu enggak mungkin orang biasa kalau bukan ada pengarahan," kata Julius, melalui sambungan telepon di WhatsApp, Jumat, 10 November 2023.

Dia menyebut serangan itu terjadi secara beruntun. Mulai dari teror yang diterima Ketua BEM UI Melki Sedek Huang. Serangan tersebut pun diarahkan menyasar aktivis serta penggagas Maklumat Juanda.

Advertising
Advertising

"Setelah si Melki, kita deklarasi Maklumat Juanda, terus kita diskusi buku. Nah akun YouTube tempat kita diskusi buku itu diserang. Video di-upload itu enggak bisa upload lagi," ujar dia. "Kita tahu arahnya ke mana."

Maklumat Juanda adalah pernyataan protes terhadap putusan MK, yang dianggap diputuskan secara ugal-ugalan. Yang bertujuan meloloskan Gibran Rakabuming Raka dicalonkan sebagai wakil presiden pasangan Prabowo Subianto. Maklumat itu dibacakan pada 16 Oktober lalu, seusai putusan MK diketok Anwar Usman, saat itu Ketua MK.

Protes berdatangan dan memunculkan frasa "Mahkamah Keluarga" yang dipelesetkan dari MK. Frasa itu berseliweran di media sosial. Para aktivis menganggap putusan yang mengabulkan uji materi pasal batas usia capres-cawapwares minimum 40 tahun itu diketok Anwar untuk mengegolkan ponakannya, Gibran.

Serangan lain datang setelah Teater Utang Kayu menggelar diskusi "Demokrasi dan Ancaman dari Dalam Dirinya", yang diampuh budayawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad atau GM. Kedua diskusi buku Oligarki dan Totalitarianisme Baru karangan Jimly Asshiddiqqie, yang diulas praktisi hukum Bivitri Susanti.

Pengelola Teater Utan Kayu, Ayu Utami membenarkan akun YouTube kelompok itu dihapus. Menurut dia, penghapusan itu dilakukan karena YouTube mendapat laporan akun itu memuat konten terlarang. "Benar hari ini kami dapat pemberitahuan dari YouTube bahwa akun Teater Utan Kayu dihapuskan karena mengandung spam dan scam," ujar Ayu, melalui pesan WhatsApp.

Menurut Julius, penyerangan ini menggunakan pola koheren yang terhubung pada satu titik, yaitu terjadi diduga atas perintah Jokowi. "Ini perintah Presiden Jokowi mengamankan semuanya yang tidak sejalan dengan dia. Jadi ini sudah keliahatan," kata Julius.

Berbeda dengan pendukung Jokowi yang ikut mengkritik, tapi tidak mendapat serangan serupa.

"Kalau dilihat drama-dramanya, dan ditanya siapa produser dan sutradaranya, ya dia (Jokowi)," kata salah satu penggagas Maklumat Juanda itu. "Akun-akun yang menyerang Gibran, diserang semua."

Pilihan Editor: Pengelola Teater Utan Kayu Pertanyakan Alasan YouTube Hapus Akunnya Setelah Diskusi Politik

Berita terkait

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

10 menit lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

1 jam lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

3 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

4 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

4 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

5 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

9 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

9 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya