Polisi Tembak 2 Warga Bangkal Seruyan Setelah Eskalasi Massa Meningkat, Terjunkan 500 Personel

Selasa, 10 Oktober 2023 01:00 WIB

Warga Bangkal, Kabupaten Seruyan, yang menjadi korban tembakan polisi yang berjaga di kebun kelapa sawit PT HMBP atau Best Group. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Tengah Ajun Komisaris Besar Erlan Munaji, mengatakan, polisi masih melakukan investigasi kasus penembakan warga Bangkal, Seruyan, Kalimanatan Tengah. Tim investigasi itu didatangkan dari Markas Besar Kepolisian RI atau Mabes Polri.

"Intinya untuk menyikapi masalah ini sudah turun tim gabungan dari Mabes Polri," kata Erlan saat dihubungi, Senin malam, 9 Agustus 2023.

Investigasi itu sudah berlangsung sejak siang. Juga ada temuan yang sudah direkomendasi untuk penyelidikan ke Polda. "Kemudian pemeriksaan persenonel-personel yang terlibat," ujar dia.

Sebelumnya, Gijik dan Taufik, warga Bangkal, terkena tembakan ketika berunjuk rasa. Tembakan itu diduga berasal dari aparat kepolisian yang mengamankan massa di tengah unjuk rasa. Protes warga Bangkal dilakukan guna menuntut PT HMBP 1 (Best Agro International Group) mengembalikan tanah warga di luar hak guna usaha (HGU) perusahaan. Aksi itu berlangsung sejak 16 September 2023.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Tariu Borneo Bangkule Rajakng, Amandus Yonatan, mengatakan awalnya Taufik yang kena tembakan. Melihat punggung Taufik bersimbah darah, Gijik cepat-cepat berlari menolong Taufik. Saat itu juga Gijik juga kena tembakan belakang menembus dada.

Advertising
Advertising

"Taufik tertembak di punggung, sampai saat ini kritis dan dirawat di rumah sakit. Satunya Gijik, 35 tahun, meninggal dunia di TKP," kata Amandus, melalui sambungan telepon, Ahad, 8 Oktober 2023.

Dalam pengamanan aksi tersebut melibatkan 500 personil gabungan anggota Kepolisian Resor Seruyan, anggota Polda, serta TNI. "Untuk pemeriksaan anggota TNI, akan dilibatkan Danpom," kata dia.

Erlan menjelaskan penambahan personel dilakukan karena eskalasi protes meningkat. Sebab itu, dari 200 anggota, dikirim hingga mencapai 500 polisi ke lokasi. Dia mengaku penembakan itu terjadi karena sebelumnya dihalau gas air mata, peluru hampa, tapi suasana protes terus meningkat.

"Kami di sana kan bukan melakukan pengamanan, tapi spontanitas karena ada oknum-oknum yang melakukan (perlawanan) secara massal di kebun sawit itu," ujar Erlan.

Pilihan Editor: YLBHI Sebut Jokowi Legalkan Centengisasi soal Dugaan Polisi Dukung Perusahaan di Konflik Seruyan

Berita terkait

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

44 menit lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

1 jam lalu

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

3 jam lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 jam lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

6 jam lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

6 jam lalu

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

Rektor Universitas Riau, Sri Indarti mencabut laporan terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya UKT.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

7 jam lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

7 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

1 hari lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Wagub Kalteng Edy Pratowo Bakal Maju dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Wagub Kalteng Edy Pratowo Bakal Maju dalam Pilkada 2024

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyatakan siap maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya