Jokowi Sebut Indonesia Negara Besar, Hanya yang Bernyali Besar Mampu Memimpin

Sabtu, 7 Oktober 2023 18:58 WIB

Presiden Joko Widodo memberi pidato saat menghadiri Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 7 Oktober 2023. Konsolidasi nasional yang bertajuk Taat Instruksi, 2024 Apa Kata Jokowi tersebut dihadiri oleh 16.000 relawan perwakilan dari seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membocorkan indikator pemimpin yang cocok dipilih dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang. Menurut Jokowi, pemimpin yang patut dipilih adalah sosok yang memiliki nyali besar dan tidak pernah takut menghadapi tantangan dunia yang belakangan semakin berat.

"Dunia tidak sedang baik-baik saja, adanya perang, adanya perubahan iklim, adanya krisis pangan, dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian dan nyali," kata Jokowi saat menghadiri konsolidasi nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Jokowi mengatakan, dengan modal keberanian dan nyali kuat itulah, maka negara Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju di dunia. "Tantangan kedepan itu bukan semakin ringan tetapi semakin berat. Tidak boleh negara sebesar Indonesia memiliki pemimpin yang gampang ciut nyalinya digertak negara sebesar apapun," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, mengelola negara Indonesia tidaklah mudah. Karena kondisi geografisnya yang terdiri dari gugusan pulau. "Ini negara gede banget, geografi kita ini memiliki 17 ribu pulau, tidak seperti negara lain yang satu daratan, lebih gampang," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, tiap-tiap pulau itu membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk melayani masyarakat, "Semua pulau membutuhkan listrik, sekolah, puskesmas, rumah sakit, pelabuhan, bandara, bukan gampang," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

"Belum logistiknya, bensinnya, minyaknya, berasnya, garamnya, bawangnya harus sampai sana. Bayangkan betapa sangat rumitnya mengelola negara ini," tambahnya.

Jokowi pun berpesan kepada para relawannya agar tidak salah memilih pemimpin yang hanya ingin cari selamat dan menikmati fasilitas sebagai presiden. "Kalau maunya enak ya duduk aja di istana, ruangnya ber-AC makanannya waduh, saya nggak usah saya ceritakan. Tapi apakah kita ingin mencari pemimpin yang seperti itu," kata Jokowi.

"Kita ingin mencari pemimpin yang bekerja keras untuk rakyatnya, kalau ada masalah tidak menghindar, kalau ada problem berani mendekat kepada problem dan menyelesaikannya," tambahnya.

Namun begitu, Jokowi tidak secara terang-terangan menyebut siapa pemimpin yang cocok dipilih untuk memimpin Indonesia ke depan. "Saya melihat bapak ibu semuanya sudah pinter-pinter jadi saya tidak usah menyampaikan di forum ini, bapak ibu semuanya sudah ngerti dan sudah tau, karena negara ini adalah negara demokrasi. Kedaulatan itu ada di tangan rakyat," kata Jokowi.

Pilihan Editor: Lagi-Lagi, Jokowi Ingatkan Relawan agar Hati-Hati Pilih Pemimpin: yang Enggak Tahu Lapangan Tuh Kelihatan

Berita terkait

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

4 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

4 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

5 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

5 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

12 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

13 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

13 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

14 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

15 jam lalu

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto menyatakan pihaknya masih membahas soal besaran iuran untuk peserta BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

15 jam lalu

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin keberatan jika Jokowi disebut menyibukkan diri oleh PDIP.

Baca Selengkapnya