Diprediksi Gagal Masuk Senayan, PSI Bilang Kadernya Masih Kerja Keras

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Amirullah

Senin, 2 Oktober 2023 06:30 WIB

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (kiri) berbincang dengan Anggota Dewan Pembina PSI Giring Ganesha di sela rapat perdana dengan sejumlah jajaran pengurus PSI di Gedung DPP PSI, Jakarta, Selasa, 26 September 2023. Kaesang Pangarep memimpin rapat perdana pasca dirinya ditetapkan sebagai ketua umum PSI. Rapat tersebut rencananya akan membahas mengenai berbagai evaluasi dan rancangan strategi menghadapi Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie mengatakan masih ada waktu mengerek elektabilitas partai setelah PSI diprediksi tidak melenggang ke Senayan pada Pemilu 2024.

Menurut Grace, survei yang menjelaskan PSI tak berpeluang peroleh kursi itu hasil sigi yang dibuat 25 Agustus-3 September. "Artinya belum mencerminkan dinamika politik di atas 3 September," kata dia, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, pada Ahad, 1 Oktober 2023.

Menurut dia, kader partai itu akan bekerja keras mendongkrak elektabilitas yang masih seret. Dia optimistis masih punya waktu menaikan popularitas partai tersebut. "Mohon doa agar perjuangan anak-anak muda kali ini akan tembus ke Senayan," ujarnya.

Saat ditanya perihal strategi partai bekerja mendulang suara nanti, Grace hanya menjawab isi perintah Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. "Kalau Pak Jokowi kan kerja tiga kali, Mas Bro Ketum bilang, kami harus kerja tujuh kali," tutur dia.

Survei Indikator menunjukkan, PPP hingga PSI diprediksi tak lolos ke parlemen. Hasil survei ini mengungkap keterpilihan PSI 0,8 persen. Survei ini memakai metode multistage random sampling. Jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang, yang berasal dari seluruh provinsi, dan terdistribusi secara proporsional.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, survei Litbang Kompas menunjukkan Partai Hanura, PSI, Garuda, Gelora, Partai Ummat, PBB, dan Partai Buruh diprediksi hanya memperoleh suara di bawah satu persen di Pemilu 2024.

Selain sejumlah partai tersebut, PAN dan PPP pun terancam tak lolos ke parlemen karena elektabilitas kedua partai politik itu berada di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen.

PAN peroleh elektabilitas sebesar 3,4 persen, naik 0,2 persen dari sigi Mei lalu. Adapun PPP di survei kali ini hanya memperoleh 1,6 persen. Elektabilitas PPP turun hampir setengahnya dibanding Mei lalu, yang tercatat meraup 2,9 persen.

Menurut Grace, yang perlu dikerjakan PSI saat ini memperkenalkan partainya ke masyarakat. Target meraup suara partai dilakukan merebut basis suara di perkotaan. "Semua basis nasionalis," ucap Grace.

Pilihan Editor: Ke Koalisi Mana PSI Akan Berlabuh? Ini Jawaban Grace Natalie

Berita terkait

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

59 menit lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum

1 jam lalu

Alasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum

Dasco menyebut, revisi UU TNI dan UU Polri dilakukan agar aturan usia antar penegak hukum, sama.

Baca Selengkapnya

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

4 jam lalu

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

Selasa besok, 21 Mei 2024, Panja Komisi X DPR bakal menggelar Raker dengan sejumlah pihak untuk membahas UKT mahal. Siapa saja yang diundang?

Baca Selengkapnya

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

5 jam lalu

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

Balikpapan, Samarinda, dan IKN akan menjadi kota segitiga yang memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan di segala bidang.

Baca Selengkapnya

DPR Panggil Nadiem Besok Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus

6 jam lalu

DPR Panggil Nadiem Besok Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus

Komisi X DPR bakal menggelar rapat kerja alias raker dengan Kemendikbudristek besok, Selasa, 21 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

10 jam lalu

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

Santer terdengar kabar DPR akan menggodok kembali revisi UU TNI, namun Komisi I menekankan bahwa pihaknya belum ada pembahasan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

18 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

19 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

1 hari lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

1 hari lalu

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

Pergantian Yusril Ihza Mahendra dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap telah dilakukan secara demokratis dan sah.

Baca Selengkapnya