Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Rabu, 20 September 2023 19:04 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Lumajang - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta gabungan kelompok tani di Kabupaten Lumajang untuk studi banding di wilayah Mataraman untuk mencari referensi dalam menangani persoalan kekeringan lahan pertanian. Hal itu diungkapkan Khofifah di sela meresmikan Jembatan Mujur II Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro, Rabu siang, 20 September 2023.

"Kekeringan yang terjadi di banyak kampung desa dan persawahan beda treatment-nya (penanganannya). Kami sebetulnya sudah membuat pembangunan pengeboran sumur hidrolis cukup banyak. Dari alat yang ada terus muter," kata Khofifah menjawab pertanyaan TEMPO.

Jawa Timur masih surplus beras

Ia juga mengatakan dalam menangani tanah persawahan, pemerintah memang harus mengantisipasi betul kekeringan karena El Nino ini. Dia pun berharap produksi padi di kawasan Jawa Timur tetap produktif.

"Sebenarnya year on year kita surplus 9,23 persen per September," ujarnya.

Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini banyak petani di berbagai daerah menggunakan sumur pompa untuk mengairi sawahnya. DIa menyatakan hal itu sudah banyak dilakukan di daerah Mataraman seperti Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Magetan..

"Mereka menggunakan sumur pompa, sekarang Jombang sudah cukup masif," kata Khofifah.

Karena itu, dia menyarankan agar gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Lumajang melakukan studi banding ke wilayah yang telah dia sebutkan itu. Studi banding itu, menurut dia, bertujuan agar para petani di Lumajang memiliki referensi bagaimana tetap bisa mengairi sawah mereka di saat musim kemarau kering dan cenderung panjang ini.

Ratusan hektare sawah di Lumajang alami kekeringan

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan, di Kabupaten Lumajang sendiri terutama di Desa Boreng, Blukon dan Kelurahan Rogotrunan, lebih 350 hektare sawah mengalami kekeringan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar lahan persawahan di sana tidak ditanami padi.

Kesulitan air ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir, Khususnya setelah Bendungan Gambiran ambrol dihantam air bah lahar hujan. Sayangnya upaya penanganan yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan petani. Dari pembuatan rumah pompa, perpipaan hingga bronjong batu itu tak kunjung membuat 350 hektare sawah di tiga desa dan kelurahan itu terairi.

Bencana kekeringan memang tengah melanda Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kekeringan tersebut tak lepas dari fenomena alam El Nino. BMKG pun memprediksi Indonesia baru akan mengalami musim hujan pada November mendatang.

Kabupaten Lumajang memang tidak dikenal sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Jawa Timur. Meskipun demikian, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq pada Februari lalu menyatakan daerahnya memiliki surplus beras mencapai 4.400 ton.

Berita terkait

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

42 detik lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

38 menit lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

3 jam lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

6 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

Potensi hujan badai di sejumlah wilayah Indonesia akibat keberadaan tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 91P.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

7 jam lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

8 jam lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

10 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

11 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

19 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

1 hari lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya