Pembangunan TPA Regional Jabar Butuh Rp 900 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 20 Mei 2009 04:00 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Pembangunan tiga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah regional Jawa Barat membutuhkan dana sedikitnya Rp 900 Miliar. “Masing-masing TPA diperkirakan butuh dana Rp 300 miliar,” ujar Sudartoyo, Sekretaris Pusat Pengelolaan Persampahan Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat di Bandung, Selasa (19/5).

Sumber dananya, kata Sudartoyo bersumber dari investasi swasta dan pemerintah kota dan kabupaten yang akan bergabung dalam pengelolaan TPA ini. “Tapi pembagian pembiayaan dengan pemerintah kota dan kabupaten belum jelas karena nanti diatur dalam perjanjian kerjasama,” ujarnya.

Saat ini, kata Sudartoyo, sudah ada 30 perusahaan yang menyodorkan proposal perkenalan tentang teknologi pengelolaan sampah. Namun pihaknya, kata dia, belum tahu apakah mereka memenuhi syarat atau tidak. “Karena nanti harus melalui lelang sesuai dengan aturan,” ujar Sudartoyo.

Aturan yang dimaksud, kata Sudartoyo adalah Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Beberapa perusahaan, kata dia, menawarkan pengerjaan dengan teknologi sanitary landfill untuk memanfaatkan gas metannya. “Tapi kami ingin ada yang mengolah sampah dengan mengurangi volumenya, tidak hanya memanfaatkan gas metannya,” kata dia.

Saat ini Pemerintah Jawa Barat sudah punya tiga pilihan untuk TPA ini yaitu di Nambo di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Kampung Legoknangka, Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, dan Leuwigajah yang masuk wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi.

Menurut Sudartoyo, target pemerintah tahun ini adalah membereskan lahan, AMDAL, dan dokumen-dokumennya. Adapun tawaran lelangnya, “Paling cepat tahun depan,” katanya.

Luas tiga TPA itu kata dia, diharapkan cukup menampung buangan sampah selama ini. Di Leuwigajah, lahan yang akan digunakan mencapai 80 hektare, dan baru diselesaikan pembebasannya sekitar 50 hektare. “Sedangkan luas TPA Nambo sekitar 100 hektare, dan Legoknangka sekitar 40 hektare,” katanya.

Khusus Leuwigajah, kata Sudartoyo, dibutuhkan reklamasi dulu karena kawasan itu sudah ada sampahnya, sisa longsoran tahun 2005 lalu. “Reklamasinya sendiri paling sedikit butuh satu tahun termasuk pendekatan kepada masyarakat yang masih tidak setuju dengan TPA ini,” katanya.

RANA AKBARI FITRIAWAN

Berita terkait

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

12 November 2022

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

20 September 2022

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

25 Juni 2022

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

27 April 2022

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.

Baca Selengkapnya

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

13 Maret 2022

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung

Baca Selengkapnya