Sudirman Said Benarkan Soal Surya Paloh Tunda Deklarasi Anies-AHY

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Selasa, 5 September 2023 09:24 WIB

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan Sudirman Said (kiri), Willy Aditya (tengah) dan Teuku Riefky Harsya (kanan) memberi keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023. Pertemuan Anies Baswedan bersama Surya Paloh dan Tim 8 Koalisi Perubahan itu membahas laporan perkembangan koalisi dari semua pergerakan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim 8, Sudirman Said, membenarkan langkah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang meminta penundaan deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut dia, Surya ingin deklarasi tersebut dilakukan tak tergesa-gesa.

"Pak Surya Paloh tidak menolak Mas AHY untuk menjadi Bacawapres Mas Anies. Tetapi untuk mendeklarasikan dalam waktu dekat beliau nyatakan belum siap,” kata Sudirman melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, 2 September 2023.

Sudirman menyatakan permintaan Surya Paloh itu karena dia ingin membuka opsi bakal calon wakil presiden yang lebih baik untuk Anies.

Demokrat sebut Anies sudah pilih AHY sejak Juni

Klaim penundaan deklarasi pasangan Anies-AHY itu dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam pernyataan tertulisnya, 31 Agustus 2023. Menurut Riefky, Anies sebenarnya telah memilih AHY sebagai pendampingnya sejak Juni lalu.

Riefky menyatakan Anies menyampaikan langsung hal itu kepada AHY melalui hubungan telepon. “Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY,” kata Riefky menirukan pernyataan Anies kepada AHY.

Advertising
Advertising

Dia juga menyatakan Anies telah mengutarakan pilihannya itu kepada seluruh pimpinan partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan: Demokrat, NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kepada para pimpinan partai politik itu, menurut Riefky, Anies Baswedan menyatakan memilih AHY karena memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Selain itu, Anies juga menilai AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya.

"Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat Cawapres lainnya. Pernyataan soal syarat ke-0 ini juga telah disampaikan kepada publik," kata Riefky.

Selanjutnya, Surya Paloh disebut hambat deklarasi Anies-AHY

<!--more-->

Riefky menambahkan, Tim 8 sempat beberapa kali membuat rencana acara deklarasi pasangan Anies dan AHY itu, namun gagal.

"Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itukarena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi. Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi," kata dia.

Rencana deklarasi terakhir, menurut Riefky, sempat diutarakan Anies pada akhir Agustus lalu. Saat itu, Anies secara maraton bertemu dengan para pimpinan partai politik Koalisi Perubahan.

Anies bertemu Surya Paloh pada 24 Agustus yang disusul bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY sehari setelahnya. Anies juga bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri pada 26 Agustus.

Kepada ketiga tokoh itu, Anies menyampaikan bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September 2023. Hasilnya, menurut Riefky, Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Tim 8.

"Sedangkan SBY dan Salim Segaf sepakat untuk segera dilakukan percepatan deklarasi," kata Riefky.

Riefky pun menyatakan Anies sempat menuliskan keputusannya dalam sebuah surat kepada AHY dengan tulisan tangan yang ditandatangani pada 25 Agustus 2023.

"Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya," kata Riefky.

Surya dan Anies pilh Muhaimin Iskandar

Menurut Riefky, belakangan Anies dan Surya Paloh mengubah keputusan itu. Riefky menyatakan Surya memanggil Anies ke NasDem Tower pada Selasa malam, 29 Agustus 2023.

Dalam pertemuan itu, Riefky menyatakan Surya Paloh secara sepihak menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai pendamping Anies di Pilpres 2024. Anies, menurut Riefky, menerima keputusan itu.

Riefky menyatakan bahwa keputusan itu tak disampaikan secara langsung oleh Anies kepada partainya. Dia menyatakan Anies justru mengutus Sudirman Said.

Soal penyampaian kabar itu, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, membantahnya. Dia menyatakan Anies sempat menghubungi AHY, namun tidak diangkat.

“Ada (komunikasi), jadi Pak Anies nelepon tidak diangkat sama AHY. Pak Sudirman Said coba komunikasi dengan pihak Demokrat tidak diangkat,” kata Sahroni di Bareskrim Polri Senin kemarin, 4 September 2023.

Sudirman Said pun menyatakan hal serupa. Dia menyatakan sempat meminta waktu agar Anies Baswedan bisa bertemu dengan AHY dan SBY.

“Tetapi dengan Demokrat berhari-hari menunggu waktu bertemu, tak kunjung diberi waktu,” kata dia.

EKA YUDHA|TIKA AYU|MAJALAH TEMPO

Berita terkait

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

15 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

18 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

21 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

22 jam lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

1 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

1 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

2 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya