Dianggap Kritis, Dosen STPDN Diancam Mati

Reporter

Editor

Minggu, 21 September 2003 13:53 WIB

TEMPO Interaktif, Sumedang: Dosen Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Inu Kencana Syafei, mengeluhkan ancaman mati yang menghantuinya karena dianggap terlalu membeberkan masalah yang selama ini ada di STPDN. “Ketua sendiri mengatakan, ada yang akan membunuh saudara,” kata Inu kepada Tempo News Room, di Sumedang, Sabtu (20/9) malam. Inu sendiri mengaku Ketua STPDN Sutrisno tak mau mengatakan orang dan pihak yang mengancamnya. Menurutnya, ancaman bukan hanya menyangkut fisik. “PK (Pembantu Ketua) III (Sutrisno) mengatakan, saya dihadapkan ke Komisi Disiplin Dosen,” kata Inu. “Lalu PK II mengatakan, akan ada sanksi administratif. Kemudian PK I mengatakan, ada yg mau menuntut,” papar Inu. Pangkat 4B yang berhak disandangnya pun terancam tak jadi diperoleh. Menurut Inu, mengeluarkan dirinya dari STPDN jelas membuktikan kalau STPDN takut diusut. “Walau dipindah, saya tidak mau. Saya di sini lahir, di sini mati," ujarnya dengan nada berapi-api. Seperti diketahui, Inu membeberkan sejumlah masalah di STPDN. Tak hanya kasus Wahyu Hidayat, namun juga banyak kasus lain mulai dari kekerasan, narkoba, hingga penyimpangan seks Praja STPDN. Menurut Inu, andai sejak dulu STPDN melakukan koreksi, tidak akan ada korban Wahyu. Inu mengaku sempat berargumen dengan para petinggi STPDN bahwa masih beruntung dirinya membeberkan kasus sebanyak dua kali, dan bukan delapan kali. “Saya di Senat Keprajaan. Jadi saya tahu,” jelasnya. Dulu, sambung Inu, ketika dia mencoba bekerja sama dengan Polda Jabar mengungkap kasus narkoba di STPDN, dia malah dikucilkan di kampus. “PK III itu mengatakan di dalam pertemuan dengan wasana praja, kalau datang lagi dosen itu bersama polisi lawan saja. Jangan diberi keterangan,” ujarnya menirukan ucapan PK III Burhanudin Jalil. Inu pun menyesalkan pernyataan PK III. “Saya peduli, itu murid saya,” ujarnya. Menurutnya, selama ini sistem di STPDN tidak salah. “Bukan sistem, sistemnya sudah bagus,” ujarnya. Menurut Inul, kesalahan terletak pada manajemen dari tingkat pimpinan. “Seorang praja bernama Nur Hidayat melakukan hubungan gelap dengan isteri orang sampai bercerai. Anak itu hanya dihukum menanam pohon jati. Suaminya bernama Agus lapor ke polisi. Karena pengasuh menjemput, kasus ditarik karena uang. Angkatan ke-10 pun memberi motor ke pengasuh,” kata Inu. Selain itu, tambahnya, ada seorang praja yang ditangkapnya karena tidak pakai baju. Lalu tinggal bersama-sama. "Malah kemudian Burhanudin mengumumkan kalau dosen datang lagi bersama polisi, lawan. Itu menghasut untuk menghantam saya,” kata Inu. Ketika ditanya wartawan, pihak petinggi STPN menampiknya. Pembantu Ketua III Burhanudin Jalil menolak segala bentuk penekanan kepada dosen kritis, Inu Kencana Syafei. “Dia itu dosen yang produktif buat buku,” kata Jalil. Menurutnya, pihak STPDN tidak akan mengganggu Inu. Bagaimana tentang berbagi ancaman? “Tidak ada,” jelasnya singkat. Bobby Gunawan - Tempo News Room

Berita terkait

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

18 menit lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

18 menit lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

18 menit lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

21 menit lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Hakim MK Arsul Sani Guyon Soal Kekalahan MU di Sidang PHPU Pileg 2024

27 menit lalu

Hakim MK Arsul Sani Guyon Soal Kekalahan MU di Sidang PHPU Pileg 2024

Hakim MK Arsul Sani sempat berkelakar dengan Komisioner KPU di ruang sidang soal kekalahan tim sepak bola favoritnya, Manchester United.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

28 menit lalu

Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

Aktivitas Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara meningkat. Masyarakat diminta tak mendekati kawah hingga radius 3 km.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

30 menit lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

37 menit lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

43 menit lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Catat Rekor Tak Terkalahkan dalam 16 Pertandingan Terakhir, Jonatan Christie Belum Puas

51 menit lalu

Catat Rekor Tak Terkalahkan dalam 16 Pertandingan Terakhir, Jonatan Christie Belum Puas

Jonatan Christie selalu meraih kemenangan saat bertanding di Piala Thomas 2024 dari babak penyisihan grup hingga final.

Baca Selengkapnya