Setelah Guntur Romli, Dua Kader PSI Mengundurkan Diri Usai Kunjungan Prabowo Subianto

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Juli Hantoro

Senin, 7 Agustus 2023 18:58 WIB

2 Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Estugraha Sebagai Caleg PSI DPRD Kota Bogor dan Dwi Kundoyo Sebagai Caleg PSI DPRD DKI Jakarta, mengundurkan diri dari PSI, keberatan karena hubungan PSI dengan Prabowo Subianto. Di Ciasem Kafe, Jakarta Pusat, Senin, 7 Agustus 2023. Tempo/Tika Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI memutuskan mengundurkan diri usai Guntur Romli menyampaikan pernyataan serupa pada Sabtu, 5 Agustus 2023 lalu. Mereka adalah Caleg PSI DPRD DKI Jakarta, Dwi Kundoyo dan Caleg PSI DPRD Kota Bogor, Estugraha.

Pengunduran diri Dwi dan Estu setali tiga uang denga Guntur, yakni karena PSI dituding bermain mata dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto. Dwi menjelaskan, sambutan hangat PSI kepada Prabowo telah mencederai semangat dan pandangan perjuangannya selama ini.

“Saya tertarik ikut serta berjuang bersama PSI, karena PSI berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diadakan oleh PSI pada Oktober 2022 menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden,” kata Dwi dalam keterangannya, Senin, 7 Agustus 2023.

PSI sebelumnya menerima kunjungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto serta rombongannya di Kantor DPP PSI pada Rabu, 2 Agustus 2023 lalu. Dalam persamuhan tersebut, PSI dan Gerindra sama-sama mengaku punya banyak kesamaan visi dan pandangan.

Adapun Dwi dan Estugraha alias Egha bagian dari kelompok relawan Ganjar yang bernama Ganjarian Spartan. Menurut Dwi, Ganjar adalah satu-satunya kandidat yang ideologinya mewakili perjuangannya selama ini.

Advertising
Advertising

Dwi bercerita, dirinya adalah pendiri sekaligus presidium Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Se-Jakarta (FKSMJ) pada periode pertama. Ia menyebut organisasi itu merupakan salah satu kekuatan terbesar mahasiswa yang berhasil menjatuhkan pemerintahan otoriter Soeharto.

Kala itu, Dwi menyebut Prabowo mendapatkan banyak privilege melalui praktik KKN. Prabowo, kata dia, juga banyak menikmati pemerintahan korup pada era orde baru.

“Penolakan saya terhadap Probowo Subianto sudah saya mulai sejak menjadi anggota HMI tahun 1992. Saat itu, bersama kawan-kawan seperjuangan tidak henti-henti menyuarakan keadilan, kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Dwi.

Oleh sebab itu, pada Pilpres 2014 dan 2019, Dwi berkukuh menjagokan Joko Widodo alias Jokowi. Selain rekam jejak Jokowi yang baik, Dwi menegaskan dirinya menolak Prabowo jadi pemimpin di Indonesia.

Musababnya, kata dia, Prabowo tak henti-hentinya memainkan isu SARA dengan bergandengan bersama kelompok radikal dan intoleran. Tak hanya itu, Dwi mengatakan Prabowo kerap disebut-sebut sebagai dalang penculikan aktivis 1998.

“Melihat rekam jejak Prabowo menguatkan saya untuk berada dalam posisi melawan, menentang, dan mengambil sikap untuk pergerakan menolak Prabowo memimpin negeri yang berbhineka ini,” kata Dwi.

Senada dengan Dwi, Estugraha alias Egha menilai Prabowo tidak pantas memimpin negeri. Rekam jejak kelam disebut Egha jadi salah satu alasannya menolak Menteri Pertahanan itu jadi RI 1.

“Berpikir Prabowo sebagai alternatif pemimpin saja tidak pantas, apalagi menggelar karpet merah kepadanya,” kata Egha.

Sebelumnya, Guntur Romli menyampaikan pengunduran dirinya dari PSI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ia menjelaskan, alasan utama pengunduran dirinya karena melihat sinyal bergabungnya PSI ke dalam koalisi yang menjagokan Prabowo sebagai capres.

“Koalisi PSI dan Prabowo akan menjadi kenyataan, hanya soal waktu saja,” kata Guntur di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Selain itu, Guntur menyebut kunjungan Prabowo dan gagasan berkoalisi tidak pernah didiskusikan di internal partai. “Kehadiran Prabowo di DPP PSI dan ‘tondo-tondo’ koalisi PSI dengan Prabowo itu tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan karena terkait nilai-nilai dan prinsip-prinsip sama-sama kita perjuangkan selama ini,” kata dia.

Pilihan Editor: Relawan Jokowi se-Jawa Timur Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Berita terkait

Dikabarkan Gantikan Sri Mulyani di Pemerintahan Prabowo, Ini Tanggapan Tiko

5 jam lalu

Dikabarkan Gantikan Sri Mulyani di Pemerintahan Prabowo, Ini Tanggapan Tiko

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko disebut bakal menjadi calon menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani pada pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Dasco Yakin Revisi UU Kementerian Negara Beres sebelum Pelantikan Prabowo, Ini Alasannya

7 jam lalu

Dasco Yakin Revisi UU Kementerian Negara Beres sebelum Pelantikan Prabowo, Ini Alasannya

Baleg DPR menyebutkan ada tiga materi yang diubah dalam revisi UU Kementerian Negara, termasuk soal jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

9 jam lalu

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

APBN 2025 untuk pemerintahan Presiden Prabowo mencatat kenaikan anggaran di sektor perlindungan sosial (Perlinsos), kesehatan dan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?

9 jam lalu

Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?

Sandiaga Uno mendorong PPP mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

9 jam lalu

Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Gerindra atau menjadi kader Gerindra.

Baca Selengkapnya

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

19 jam lalu

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club

Baca Selengkapnya

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

20 jam lalu

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

Wapres me-6 RI Try Sutrisno memberikan pesannya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

22 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

1 hari lalu

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui kabar soal Luhut yang siap menjadi penasihat Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

1 hari lalu

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

Franz Magnis Suseno mempertanyakan masa depan demokrasi Indonesia apabila semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya