INFO NASIONAL - Ribuan orang banjiri Lombok Tengah Bersholawat di halaman Kantor Bupati Lombok Tengah Rabu, 26 Juli 2023. Lombok Tengah Bersholawat ini merupakan rangkaian kegiatan dari kegiatan Rahman Rahim Day atau hari kasih sayang bagi anak yatim-piatu yang sudah menjadi peraturan Bupati Kabupaten Lombok Tengah (PERBUP No. 43 Tahun 2016).

Hadir Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri, Wakil Bupati Nursiah, Ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah Tauhid, Sekretaris Daerah Firman Wijaya, anggota Forkopimda, dan seluruh Kepala OPD Lingkup Pemkab Lombok Tengah.

Bupati Pathul mengatakan, kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan Rahman Rahim Day (Hari Kasih Sayang) bagi anak yatim-piatu. "Kalau di barat disebut Valentine Day tetapi di Lombok Tengah Rahman Rahim Day khusus bagi anak yatim-piatu" kata dia.

Dia menegaskan sebagai wujud dari rahman rahim day itu, selain memberikan santunan kepada anak Yatim dan kaum duafa setiap 10 Muharram, anak anak yatim-piatu dan kaum duafa tersebut dikuliahkan di Kedokteran. "Alhamdulillah lima orang dari 19 Hafidz itu lulus di Fakultas Kedokteran Unram, sisanya berharap lulus di Unizar," ujarnyai.

Semua itu, Pathul melanjutkan, tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat Lombok Tengah terutama ASN dan juga anak anak yatim-piatu tersebut.

Sementara itu KHR. Muhammad Kholil As'ad Syamsul Arifin dalam tausiyahnya mengatakan kegiatan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW disaksikan langsung oleh para Malaikat. Para Malaikat itu nanti akan menjadi saksi di hadapan Allah SWT di akhirat nanti. "Semoga kegiatan ini diridhoi oleh Allah SWT," ujarnya.

Bersholawat kepada Nabi Muhammad tidak boleh berbenturan dengan kepentingan pribadi atau kelompok. Bersholawat harus ikhlas agar mendapatkan Khusnul hawatim sehingga apa yang menjadi harapan, pekerjaan, jabatan mendapatkan Khusnul hawatim. "Jangan sampai baik di dunia tetapi bermasalah di akhirat, semoga kita terhindar dari semua itu, semoga usaha kita, pekerjaan kita, jabatan kita Khusnul hawatim," kata Pengasuh Ponpes Walisongo Situbondo Jatim itu.

Pengajian yang dibawakan oleh cucu dari salah satu Pendiri NU itu KHR Syamsul Arifin itu cukup singkat namun sangat khidmat dan dirasakan didalam benak jemaah. Kehadiran ulama besar itu mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resor Lombok Tengah. (*)