Munir : Keputusan Pemerintah Soal Aceh Ditentukan Oleh TNI.

Reporter

Editor

Jumat, 19 September 2003 14:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Eksekutif Imparsial, Munir, mengatakan keputusan pemerintah untuk menyelesaian kasus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), lebih banyak ditentukan oleh militer. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh membangun perdamaian di Aceh, kata Munir, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/5). Menurut Munir, dalam penyelesaian Aceh, pemerintah lebih banyak tunduk kepada keinginan TNI. Menurut dia, lemahnya otoritas politik terlihat dengan adanya pengerahan pasukan dan peralatan perang TNI di Provinsi Aceh saat ini. Padahal, tutur dia, penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) untuk menerapkan darurat militer dan operasi militer di sana masih menunggu hasil rapat konsultasi Presiden dengan DPR. Lagipula, lanjutnya, DPR telah mengadakan rapat konsultasi dengan pimpinan TNI untuk mengecek sejauh mana persiapan TNI dalam melaksanakan operasi terpadu di Aceh. Mana ada rapat untuk mengecek persiapan militer. Padahal Keppersnya saja belum ditandatangani, tandas Munir. Menurut dia, otoritas sipil tidak memiliki agenda yang utuh dan tidak menjaga hak-hak dan kewenangan politik yang dimilikinya. Dikatakannya, sebenarnya DPR bisa mempertahankan pendapatnya bahwa persetujuan harus didahulukan dibandingkan pengerahan pasukan. Sehingga, kata Munir, DPR betul-betul tidak membiarkan kewenangan politiknya diambil oleh pihak lain. Oleh sebab itu, Munir menyatakan, Imparsial menolak keras dilaksanakannya darurat militer di Aceh. Selain itu, Imparsial memberikan peringatan kepada pemerintah bahwa dengan operasi militer di Aceh akan mengoyak rasa kesatu-bangsaan di antara rakyat Indonesia. Dengan penggunaan senjata di Aceh, tutur Munir, merupakan bukti bahwa otoritas politik sipil tidak dapat menjamin bahwa operasi itu dapat menghindarkan korban sipil. Menurut dia, keputusan politik pemerintah sebagai payung hukum dari status Darurat Militer di Aceh, dapat menjadi selimut impunity (penggunaan kekerasan tanpa adanya penegakan hukum) bagi militer. Sehingga kekerasan yang terjadi tidak dapat dilindungi oleh hukum, imbuhnya. Munir juga menyatakan, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap semua dampak yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan TNI di lapangan. (Diah A. Candraningrum TNR).

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

52 detik lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

2 menit lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

14 menit lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

15 menit lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

17 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

20 menit lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

21 menit lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

22 menit lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

22 menit lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

24 menit lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya