Tim Gabungan Aremania Hadiri Undangan Komnas HAM Ihwal Penyelesaian Tragedi Kanjuruhan.

Senin, 24 Juli 2023 13:14 WIB

Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya membawa poster dan spanduk saat melakukan aksi kamisan di depan gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Kamis, 16 Maret 2023. Dalam aksi kamisan tersebut mereka memprotes vonis pengadilan yang dijatuhkan kepada para terdakwa kasus tragedi Kanjuruhan dinilai tidak adil dan penuh rekayasa. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Aremania (TGA) akan memenuhi undangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam menindaklanjuti penanganan korban Tragedi Kanjuruhan pada Senin, 24 Juli 2023 di Jakarta. Undangan tersebut merupakan koordinasi dan diskusi kelompok terarah (focus grup discussion) yang diinisiasi oleh Komnas HAM.

TGA mengirimkan tim investigasinya sebagai kelompok kerja independen untuk menghadiri acara tersebut dalam mencapai upaya penyelesaian Tragedi Kanjuruhan secara adil dan transparan. "Selain menyampaikan laporan mengenai upaya pemulihan para korban, kami juga mengirimkan kelompok kerja kami (tim investigasi), untuk meneruskan dan menyampaikan harapan para keluarga korban yang masih belum mendapatkan perhatian serta penangan secara layak dan manusiawi" kata Koordinator Tim Gabungan Aremania Dyan Berdinandri dalam siaran rilisnya, Senin, 24 Juli 2023.

TGA meminta Pemerintah Indonesia untuk lebih serius lagi dalam menangani serta memperhatikan masalah tersebut. Hal ini sebelumnya telah disampaikan oleh TGA dalam memberikan pernyataannya terkait pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U20 di Indonesia oleh FIFA. TGA berkomentar seharusnya Indonesia lebih tegas dan berkomitmen penuh untuk lebih dulu menjamin serta menjalankan proses hukum terkait Kanjuruhan.

"Bagi kami ini sudah bukan persoalan sepak bola atau suporter semata. Ini adalah tragedi kemanusian yang memberikan dampak buruk bagi kita semua secara umum, khususnya bagi masyarakat Malang Raya" ujar Dyan.

Tragedi 1 Oktober 2022 Kemanusian Kanjuruhan telah meninggalkan luka dan kenangan pahit yang mendalam khususnya bagi masyarakat Malang. Tragedi Kanjuruhan telah memakan 135 korban jiwa. Peristiwa itu bermula ketika polisi menembakkan gas air mata kepada Aremania setelah laga pertandingan Arema Vs Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan Liga 1 2022.

Advertising
Advertising

TGA menegaskan senantiasa menyuarakan keadilan bagi para korban serta keluarganya. Aremania menuntut pertanggungjawaban negara dan mendesak perhatian global. "Serta mencegah tragedi tersebut terjadi kembali di masa depan," ucap Dyan.

TGA juga mengajak seluruh elemen masyarakat baik individu maupun kelompok, serta seluruh organisasi di dunia untuk mendukung upaya mewujudkan Kanjuruhan Memorial (Monumen Peringatan Tragedi) sebagai dedikasi terhadap para korban. Monumen ini juga sebagai pengingat tragedi tersebut agar tidak terulang kembali.

Akhmad Riyadh

Pilihan Editor: ICW Ungkap Pengadaan Perlengkapan Gas Air Mata Polri yang Diduga Kemahalan

Berita terkait

Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

1 hari lalu

Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

Di rapat dengar pendapat bersama Komisi XIII DPR, Natalius Pigai menyebut dirinya pernah menjadi juru parkir

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

3 hari lalu

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

Natalius Pigai, Menteri HAM yang baru menjabat, langsung memicu sorotan publik dan DPR dengan usulan anggaran fantastis dan lainnya, apa saja?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Usulkan 4 RUU Masuk Prolegnas 2025-2029, Apa Saja?

5 hari lalu

Komnas HAM Usulkan 4 RUU Masuk Prolegnas 2025-2029, Apa Saja?

Komnas HAM menyatakan usulan 4 RUU masuk Prolegnas bisa jadi bahan rekomendasi kepada pemerintah atau pembuat kebijakan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

KKJ Adukan Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi ke Komnas HAM

6 hari lalu

KKJ Adukan Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi ke Komnas HAM

Laporan serangan bom molotov ke kantor redaksi Jubi tidak pernah ditindaklnjuti oleh kepolisian.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

7 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya

Dapat Banyak Aduan, Komnas HAM Dorong Perlindungan Sosial bagi Pengemudi Ojek dan Kurir Online

7 hari lalu

Dapat Banyak Aduan, Komnas HAM Dorong Perlindungan Sosial bagi Pengemudi Ojek dan Kurir Online

Komnas HAM mencatat permasalahan yang sering dilaporkan ihwal status hubungan kerja, klaim jaminan kesehatan, hingga pembatasan hak untuk berserikat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

7 hari lalu

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

TNI menandatangani nota kesepahaman dengan Komnas HAM perihal pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Kasus Rudy Soik Jadi Atensi Kami

10 hari lalu

Komnas HAM: Kasus Rudy Soik Jadi Atensi Kami

Inspektur Dua Rudy Soik mengadukan pemecatannya sebagai anggota Polri ke Komnas HAM

Baca Selengkapnya

Rudy Soik Datangi Komnas HAM Usai Dipecat Polda NTT

10 hari lalu

Rudy Soik Datangi Komnas HAM Usai Dipecat Polda NTT

Rudy Soik meminta pendampingan dan perlindungan Komnas HAM serta Komnas Perempuan, karena istrinya sempat dicegat polisi.

Baca Selengkapnya