Ketua RT Kos Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY: Sekarang Warga Jadi Tak Nyaman

Jumat, 21 Juli 2023 16:09 WIB

Kos pelaku W yang melakukan pembunuhan disertai mutilasi mahasiswa di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 4, Krapyak, Triharjo, Sleman Yogyakarta Ngatijo, 59 tahun, menuturkan sejak kasus mutilasi mahasiswa UMY di Sleman mencuat, warga desanya yang semula hidup tenang menjadi merasa kurang nyaman.

Seorang pelaku mutilasi terhadap R, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), adalah W alias Waliyin, 29 tahun. Warga Kajoran, Magelang Jawa Tengah itu diketahui menjadi karyawan di salah satu restoran di Yogyakarta dan selama setahun terakhir indekos di kampung Krapyak, Triharjo, Sleman Yogyakarta itu.

Di kos W itulah, W dan rekannya, RD, 38 tahun asal Jakarta, membunuh dan memutilasi R pada Selasa petang 11 Juli 2023.

"Ya sekarang rasanya jadi khawatir, kurang nyaman mawon (saja) habis ada kasus itu, apalagi pasti nanti juga ada rekonstruksi (kasus mutilasi) itu di sini, pasti akan ramai," kata Ngatijo kepada Tempo Jumat 21 Juli 2023.

Sejak kasus mutilasi itu terungkap pekan lalu, kamar kos W itu langsung disegel dan diberi garis polisi hingga Jumat ini. Dari kos itu, polisi menyita sejumlah barang bukti yang digunakan memutilasi korban.

Advertising
Advertising

Ngatijo yang rumahnya hanya sekitar 50 meteran dari kos pelaku menuturkan, sebelum kos W itu diberi garis polisi, pada Kamis 13 Juli dan digeledah pada Jumat 14 lalu, semua masih tampak normal normal saja.

Ngatijo menuturkan, kejadian mutilasi ini benar-benar di luar nalar dan dugaan warga. "Selama setahun tinggal di sini, dia (W) juga tidak (menunjukkan gelagat) aneh-aneh," kata dia.

"Meskipun orangnya memang tak pernah lapor, tak pernah kelihatan juga kalau ada kegiatan warga karena katanya sibuk kerja pagi sampai malam," kata Ngatijo.

"Sekarang warga juga jadi lebih waspada dengan orang asing, nanti saat rapat kampung kami akan buat aturan kalau tamu menginap 1 x24 jam wajib lapor," imbuh dia.

Lokasi kos pelaku bukan kos tunggal yang terpisah dengan pemukiman. Melainkan seperti satu komplek yang terdiri dari beberapa kamar. Kos pelaku ada di paling pinggir.

"Warga di sini hanya kenal dengan penghuni yang kos di tengah, karena sering dikunjungi teman temannya dan juga sering menyapa warga," kata Ngatijo.



Selanjutnya: Tetangga kos tidak mendengar keributan saat malam kejadian..
<!--more-->

Ngatijo menambahkan, warga maupun penghuni kos lain yang berdekatan dengan kos pelaku sama sekali tak mendengar keributan apapun saat malam kejadian pembunuhan dan mutilasi itu.

"Kalau disebut kejadiannya hari itu (Selasa malam) di sini tenang-tenang saja, nggak ada gegeran apa, warga dan penghuni kos lain juga nggak dengar apa-apa," kata Ngatijo.

Ngatijo menuturkan, W juga masih sempat pulang ke kosnya pada Rabu malam 12 Juli. Atau tiga hari sebelum ia ditangkap bersama RD di kediaman RD di Bogor Jawa Barat pada Sabtu 15 Juli.

"Ya dia sempat pulang Rabu malam, sepeda motornya ditinggal di pinggir jalan, setelah itu dia keluar pergi lagi dan tidak balik lagi," kata dia.

Dari penggeledahan kos W, polisi menemukan sejumlah barang bukti pembunuhan dan untuk mutilasi korban. Di antaranya temuan ember, talenan, tali, panci, pisau, cangkul juga kompor gas beserta tabungnya.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Ungkap Misteri Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY, Polda DIY Terapkan Scientific Crime Investigation

Berita terkait

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

1 jam lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

3 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

5 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sepuluh Tahun Tak Dapatkan Hak Milik, Penghuni Apartemen Malioboro City Sleman Protes

5 hari lalu

Sepuluh Tahun Tak Dapatkan Hak Milik, Penghuni Apartemen Malioboro City Sleman Protes

Warga penghuni Apartemen Malioboro City Yogyakarta di Sleman minta Pemerintah Sleman turun tangan selesaikan kasus mereka.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

9 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

11 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

13 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

13 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

15 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya