Anggota DPR Minta Kasus Kebocoran Data Diusut: Bisa Berdampak pada Kepercayaan Publik

Rabu, 19 Juli 2023 07:17 WIB

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Komisi Komunikasi dan Informatika fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta mendesak pemerintah segera mengusut kasus kebocoran data yang kembali terjadi belakangan ini. Sebanyak 337 juta data dari Dukcapil Kementerian Dalam Negeri diduga bocor dan dijual di darkweb.

“Kali ini data kependudukan yang bocor merupakan data yang sangat privasi sehingga sangat merugikan serta membahayakan warga,” kata Sukamta dalam keterangannya, Selasa, 18 Juli 2023.

Ratusan juta data yang diduga bocor itu diketahui terdiri atas NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nomor akta lahir, golongan darah, agama, jenis pekerjaan, hingga NIK orang tua.

Menurut Sukamta, kebocoran data yang berulang di lembaga pengelola data milik pemerintah ini menunjukkan bahwa hacker sudah menemukan celah di server. Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah mesti melakukan upaya luar biasa demi mencegah kejadian serupa terulang.

Pasalnya, Sukamta mengatakan penanganan kasus kebocoran data sebelumnya tidak jelas baik hasil maupun tindak lanjutnya. Dia menyebut pemerintah mesti transparan kala menjelaskan penanganan kasus kebocoran data tersebut.

Advertising
Advertising

“Kasus kebocoran data ini harus dijelaskan pemerintah kepada publik mulai dari penanganan, tindak lanjut pencegahan dan penindakan hukum,” kata dia.

Sukamta mencontohkan kasus kebocoran data yang mewarnai Indonesia belakangan ini. Misalnya, kata dia, kasus kebocoran data 34 juta paspor, 3,2 miliar data aplikasi Peduli Lindungi, hingga 45 juta data MyPertamina.

Jika kasus-kasus tersebut tak kunjung menemui titik terang, Sukamta menilai lembaga pengelola data Indonesia sedianya under capacity alias kapasitasnya terbilang rendah.

Ia turut menyoroti dampak hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah jika kasus kebocoran data terus terjadi. Menurut dia, kasus kebocoran data ini bisa mengarah pada meningkatnya penipuan yang memanfaatkan data digital.

“Ketika publik kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dalam menyimpan data, setelah data paspor di pusat dan data nasional bobol, data dukcapil juga bocor, maka ke depan segala hal mengenai pengumpulan data akan menhalami penentangan jika tidak ada jaminan,” kata Sukamta.

Pilihan Editor: Dugaan Kebocoran Data Dukcapil: Ada 337 Juta Data, Mulai dari NIK hingga Akta Kelahiran

Berita terkait

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

6 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

6 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

15 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 hari lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 hari lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

1 hari lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya