Memory of The World UNESCO untuk Babad Diponegoro, Manuskrip yang Ditulis Pangeran Diponegoro

Minggu, 16 Juli 2023 10:51 WIB

heritageofjava.com

TEMPO.CO, Jakarta - Usul Prabowo Subianto memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke tanah kelahirannya, Yogyakarta lantas memicu pro dan kontra. Sultan Hamengku Buwono X tak sependapat dengan gagasan itu.

Sontak, segala hal terkait Pangeran Diponegoro pun menjadi pembicaraan belakangan ini. Tentu saja perlu diingat, salah satu peninggalannya yang termasyhur adalah Babad Diponegoro.

Perpustakaan Nasional Indonesia telah bekerja sama dengan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, yang merupakan badan koordinasi untuk program Memori Dunia UNESCO Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dalam kerja sama ini, penulis biografi Inggris Diponegoro yakni Dr Peter Carey, penjaga manuskrip Jawa di Perpustakaan Nasional Indonesia yakni Dr. Nindyo Nugroho, serta Direktur Royal Institute for Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV) di Leiden yakni Prof. Dr. GJ menyarankan bahwa, salinan asli Babad Diponegoro dan naskah lengkap terjemahan bahasa Belanda, harus dicalonkan untuk dimasukkan dalam daftar Memory of The World sebagai bagian dari budaya bangsa.

Menurut mereka, manuskrip yang disimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia dan Perpustakaan KITLV di Leiden dapat dikategorikan sebagai koleksi langka, karena merupakan teks paling otentik dari otobiografi Pangeran Diponegoro yang masih ada. Melalui saran inilah, akhirnya diputuskan bahwa salinan asli Babad Diponegoro akan diikutsertakan dalam Penghargaan Memory of The World UNESCO pada tahun 2013.

Advertising
Advertising

Babad Diponegoro dalam bahasa Jawa asli dan terjemahan Belanda, beserta manuskrip-manuskrip yang lain yang tidak ternilai harganya patut dilestarikan untuk dipelajari, diteliti, dan disebarluaskan. Beberapa bagian dalam Babad Diponegoro juga memuat banyak materi penting yang bermanfaat bagi peningkatan kapasitas intelektual, khususnya terhadap pemahaman budaya Jawa untuk masa kini dan masa depan, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi untuk seluruh wilayah Asia Pasifik yang lebih luas dan sekitarnya.

Babad Diponegoro ini disusun secara kronik setebal 1.151 folio yang ditulis oleh Pangeran Diponegoro pada sekitar tahun 1830. Beliau menulis babad ini pada awal pengasingannya di Pulau Sulawesi (Celebes) dalam aksara pegon, yang diselesaikannya dalam waktu kurang dari sembilan bulan dengan bantuan seorang juru tulis Jawa yang identitasnya masih belum diketahui dengan jelas.

Sepertiga pertama babad ini memberi penjelasan mengenai sejarah Jawa, dimulai dari masa kejayaan kerajaan Majapahit pada abad ke-14 di Jawa Timur, hingga pendirian dan puncak kerajaan Mataram Jawa Tengah dibawah kepemimpinan Panembahan Senapati dan Sultan Agung. Babad ini kemudian diakhiri dengan pembagian politik yang ditengahi Belanda di selatan Jawa Tengah antara Yogjakarta yang baru didirikan oleh Sultan Mangkubumi dan Yogjakarta Sunan Pakubuwana.

Dua pertiga terakhir dari babad ini, berisi teks otobiografi Pangeran Diponegoro yang diawali dengan kelahirannya di Keraton Yogjakarta, dan diadopsi pada usia tujuh tahun oleh nenek buyutnya. Babad tersebut menggambarkan masa kecilnya di tegalreja, dimana beliau diajari untuk bergaul dengan komunitas petani dan terlibat pengajaran agama islam dari ulama setempat, hingga perjalanan spiritual pangeran diponegoro menuju kedewasaan.

Dalam babad tersebut terdapat pula penjelasan singkat dari peristiwa dramatis dalam masa jabatan Gubernur Marsekal Herman Willem Daendels (1808-1811). Babad tersebut juga menggambarkan gejolak batin sang pangeran dan persiapannya sebagai pemimpin spiritual melalui visinya sebelum perang tentang ‘Raja Adil’ dan ‘Wali’ yang telah menyebarkan islam di Jawa pada abad ke-15 dan ke-16.

Terdapat penjelasan tentang penyebab langsung meletusnya perang Jawa yang dijelaskan dalam babad tentang demarkasi jalan raya umum melalui tanah pangeran Diponegoro oleh pejabat yang ditunjuk Belanda di Yogja pada pertengahan Juli 1825. Menyusul pecahnya perang Jawa pada 20 Juli 1825, babad tersebut memberikan gambaran rinci tentang perjuangan lima tahun Pangeran Diponegoro melawan Belanda dan sekutu Jawanya. Hingga akhirnya, asal usul penulisan babadnya ini dijelaskan melalui percakapan Pangeran Diponegoro dengan Residen Belanda di Manado, DFW Pietermaat.

Dilansir dari laman unesco.org, pemilihan Babad Diponegoro sebagai penerima penghargaan Memory of The World UNESCO, telah melewati justifikasi inklusi atau penilaian terhadap berbagai kriteria yang ada, seperti; keasliannya yang dibuktikan dari catatan Batavia Society for Arts and Sciences, signifikansi warisan yang terletak pada kepenulisan, genre, konteks sejarah, dan nilainya bagi kemanusiaan yang sangat unik dan tidak tergantikan, serta berbagai kriteria yang lainnya.


Pilihan Editor: Prabowo Usul Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro, Sultan HB X Tak Sepakat, Ini Alasan Keduanya

Berita terkait

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

6 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

8 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

8 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

10 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

1 hari lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

1 hari lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya