Megawati Ingin Ganjar Tampil Otentik Hadapi Pilpres 2024

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Amirullah

Kamis, 8 Juni 2023 19:53 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bercerita bahwa Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III partainya turut membahas branding yang hendak diterapkan kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Mega hakulyakin Ganjar mestinya tampil otentik apa adanya.

“Saya dengan hakulyakin, saya mengatakan tampilkan Pak Ganjar itu dengan otentik, rasional, dan sesuai dengan karakternya yang menyatu dengan akar rumput,” kata Megawati di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023.

Ia mencontohkan Bung Karno yang sejak muda tampil sebagai dirinya sendiri. “Beliau (Bung Karno) dapat menampilkan yang namanya beliau, Bung Karno adalah Bung Karno,” kata Presiden RI ke-5 tersebut.

Mega menjelaskan, sedianya persatuan dengan rakyat alias akar rumput merupakan senjata yang maha dahsyat. Ia mengibaratkan tenaga persatuan ini ibarat nuklir.

Ia mengaku telah membuktikan sendiri kekuatan akar rumput tersebut. Oleh sebab itu, ia turut berpesan kepada peserta Rakernas untuk bergotong royong, turun ke bawah, serta bersatu bersama pilar partai lainnya demi memenangkan Pemilu 2024.

Advertising
Advertising

“Persatuan dengan rakyat atau akar rumput adalah senjata yang sebenarnya tenaganya seperti nuklir. Maha dahsyat. Karena itu saya alami sendiri. Itu yang namanya mengorganisir,” kata Mega.

Jokowi Puji Ganjar di Acara Rakernas

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi melontarkan pujian kepada Ganjar saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai pada Selasa, 6 Juni 2023 lalu. Pernyataan Jokowi ini kemudian viral di media sosial.

Jokowi, yang pada saat itu mengenakan kemeja batik berwarna merah, memuji Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang bisa membawa Indonesia jadi negara maju.

“2024, 2029, 2034, itu menjadi sebuah batu loncatan untuk kita menjadi dari negara berkembang menjadi negara maju. Hanya kesempatan ini bisa kita manfaatkan secara cepat atau tidak. Tapi saya yakin, di bawah Pak Ganjar Pranowo nanti, itu bisa dilakukan,” kata Jokowi.

Jokowi turut memuji gaya komunikasi Ganjar dengan rakyat. Menurut Jokowi, Ganjar punya gaya komunikasi yang renyah. Bahkan, Jokowi mengibaratkan Ganjar sebagai sebuah produk yang lengkap.

“Kalau dilihat sebagai sebuah produk, Pak Ganjar ini semuanya punya. Komunikasi dengan rakyat, saya melihat, saya bolak-balik, tidak tahu ribuan kali saya dengan beliau, dengan rakyat juga enak, 'renyah' gitu. Tidak kayak saya, kurang luwes kadang-kadang,” kata Presiden.

Pilihan Editor: Berpidato di Rakernas PDIP, Megawati Menangis saat Kenang Almarhum Taufiq Kiemas

Berita terkait

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

2 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

4 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

19 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

22 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

1 hari lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 hari lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya