Hasto PDIP dan FX Rudy Kompak Sebut Ada Kepentingan Politik soal Isu Keretakan Megawati-Jokowi
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Selasa, 6 Juni 2023 12:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri belakangan ini diwarnai isu keretakan. Pemicu adanya keretakan itu dikabarkan terjadi pada saat Jokowi menyodorkan dua nama calon wakil presiden (cawapres) kepada Megawati, namun tidak mendapatkan respons.
Internal PDIP lantas buka suara soal isu keretakan ini, salah satunya dari Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Mereka kompak menyebut isu ini tidak lepas dari kepentingan politik.
FX Rudy: saya tidak melihat ada keretakan di situ
FX Rudy memberikan komentar perihal isu keretakan hubungan antara Jokowi dan Megawati. Ia mengatakan tak melihat adanya keretakan.
"Kalau saya mengomentari sederhana, kalau Pak Jokowi sudah menyampaikan seperti anak dengan ibunya, saya tidak melihat ada keretakan di situ," kata FX Hadi Rudyatmo di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023.
Dia menyebut isu tersebut berhembus karena saat ini merupakan tahun politik di mana ada upaya dari berbagai pihak untuk memecah belah hubungan Jokowi dengan Megawati. "Setiap lima tahun sekali pasti, namanya tahun politik. Supaya masyarakat terpecah pemikirannya," katanya.
FX Rudy mengatakan isu serupa juga pernah terjadi pada tahun 2019 di mana saat itu sedang dilaksanakan pemilihan presiden. "Namanya tahun politik, semua akan digoreng terus. Tahun 2019 juga katanya ada (isu) keretakan," katanya.
Bahkan, FX Rudy yang mengenal baik dua sosok tersebut mengatakan hubungan antara Jokowi dengan Megawati justru sangat dekat."Beliau berdua sering komunikasi, makan bersama," katanya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai 10 nama bakal cawapres yang sudah dikantongi oleh PDI Perjuangan, dia mengatakan hal itu bukan merupakan wewenangnya untuk menyampaikan.
"Nggak tahu, itu bukan hak dan wewenang saya. Yang penting siapa yang diusung PDIP dengan dukungan dari partai politik lain, saya sebagai kader partai tugasnya hanya melaksanakan dan memenangkan," ujar mantan wali kota Surakarta itu.<!--more-->
Hasto: dari orang yang punya kepentingan politik
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto memastikan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution akan menjadi juru kampanye Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024. Pernyataan itu dikeluarkan untuk menjawab isu keretakan antara Jokowi dengan Megawati.
"Bagaimana pemenangan dari Pak Ganjar Pranowo ya partai politik yang mengusung bersama dengan tokoh masyarakat, relawan kita semua bergerak. Mas Ganjar, Mas Bobby juga sudah menyatakan bersedia menjadi jurkam (juru kampanye)," kata Hasto ditemui saat menghadiri Konsolidasi PDIP DKI Jakarta di Basket Hall, GBK, Senayan, Ahad, 4 Juni 2023.
Hasto mengungkapkan, isu keretakan antara Megawati dengan Jokowi, dibangun hanya untuk memecah kesolidaritasan partai berlogo banteng tersebut.
"Ada upaya-upaya yang sepertinya (ingin) memisahkan partai dengan relawan, antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Presiden Jokowi sepertinya tidak kompak, padahal satu kesatuan nafas," kata Hasto.
"Pasti itu dari orang yang memang punya kepentingan-kepentingan politik tersendiri. Selama ini hubungannya sangat baik, bahkan Presiden Jokowi berulang kali mengatakan hubungannya dengan Ibu Mega ini sudah seperti seorang ibu dan anak," tambahnya.
Hasto mengklaim, baik Jokowi hingga Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution mengaku nyaman berada dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri di PDIP.
"Mas Gibran Mas Bobby semuanya kan merasa nyaman juga bersama dengan PDI Perjuangan dan kami all out," katanya.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | EKO ARI WIBOWO
Pilihan Editor: Soal Parpol yang Disebut Ganjar dan Hasto akan Merapat ke PDIP, Bakal Bertemu 9 Juni