TEMPO.CO, Jakarta - Nama Anies Baswedan masih berpotensi memenangkan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI 2024. Hal itu terlihat dari hasil survei Lembaga Arus Survei Indonesia atau ASI yang memperlihatkan elektabilitas Anies mencapai 24,3 persen.

"Dalam simulasi 21 kandidat calon gubernur DKI Jakarta (pertanyaan tertutup), masuk dalam urutan lima besar," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, dalam rilis tertulis, Kamis, 1 Juni 2023.

Setelah Anies, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk di urutan kedua elektabilitas yaitu sebesar 13,0 persen. Adapun di posisi tiga ada nama Pj Gubernur Jakarta saat ini, Heru Budi Hartono dengan angka 11,8 persen.

Kemudian dua posisi di bawahnya ada nama Sandiaga Uno sebanyak 9,5 persen dan Gibran Rakabuming Raka sebanyak 6,5 persen.

Di lain sisi, terkait pilihan calon gubernur DKI Jakarta dengan pertanyaan terbuka nama Heru Budi Hartono masuk di urutan kedua setelah Anies Baswedan. "Anies Baswedan sebanyak 11,5 persen, Heru Budi Hartono 9,3 persen," katanya.

Kemudian di posisi ketiga, ada Basuki Tjahaja Purnama 7,8 persen, disusul posisi kelima Sandiaga Uno 4,0 persen. Dan posisi ketujuh ada Ridwan Kamil 3,5 persen.

"Ahmad Sahroni 2,8 persen, Gibran Rakabuming Raka 2,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,5 persen, lalu Erick Thohir 1,5 persen, dan Tri Rismaharini 1,3 persen. Lainnya 2,3 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 51,8 persen," katanya.

Ali menilai dari dua pertanyaan tertutup dan terbuka itu, nama Heru Budi Hartono cukup potensial, selain nama Anies dan Ridwan Kamil. "Tujuh bulan menjabat, namanya masuk 3 besar,” Kata Ali.

Bahkan kata dia, dalam simulasi tiga Kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta, nama Heru Budi Hartono bersaing ketat dengan Anies Baswedan.

"Berikut ini urutannya, Ridwan Kamil 43,5 persen, Anies Baswedan 25,8 persen, dan Heru Budi Hartono 22,3 persen, sementara yang tidak tahu/tidak jawab 8,5 persen," katanya.

Kendati begitu, Ali mengungkapkan Anies dan Heru bersaing ketat karena secara statistik sebenarnya intervalnya tidak terlampau jauh.

Sebagai informasi, survei bertajuk “Evaluasi Kinerja dan Peta Elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024” ini dilaksanakan pada 11 – 18 Mei 2023 di Provinsi DKI Jakarta, melalui wawancara tatap muka. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 400 responden dengan margin of error +/- 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pilihan Editor: Diunggulkan sebagai Cawapres, Ridwan Kamil Bidik Peluang Pilkada DKI Atau Jabar