2 Lembaga Survei Sebut Mayoritas Pemilih Jokowi-Ma'ruf Coblos Ganjar di Pilpres 2024

Jumat, 19 Mei 2023 14:30 WIB

Bakal calon presiden yang diusung oleh PDIP Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah menyapa warga saat olahraga di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Minggu 14 Mei 2023. Dalam kunjungannya ke Bandung, Ganjar Pranowo berkesempatan untuk menyapa masyarakat di Lapangan Gasibu serta napak tilas beberapa peninggalan Bung Karno yang ada di Kota Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia mengungkap mayoritas pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 menyatakan akan memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden di Pilpres 2024.

Sebelumnya, lembaga survei Charta Politika Indonesia juga mengungkap hal yang sama. Gubernur Jawa Tengah itu disebut mayoritas bakal dipilih oleh pemilih Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2024.

Lantas, seperti apa hasil data kedua lembaga survei tersebut? Berikut hasil survei Indikator Politik dan Charta Politika yang dihimpun Tempo.

Indikator Politik Indonesia

Dikutip Tempo, Jumat, 19 Mei 2023, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan survei dilakukan pada 30 April-5 Mei 2023.

"Sebagian besar memilih Pak Ganjar, yakni 54,9 persen," kata Burhanuddin saat menyampaikan hasil survei Indikator Politik bertajuk "Peta Elektoral Pasca Deklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP dan PPP", Kamis, 18 Mei 2023 kemarin.

Advertising
Advertising

Sementara itu, lanjut Burhanuddin, 24,8 persen lainnya menyatakan akan memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan 13,3 persen memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Sedangkan yang tidak menjawab atau mengaku tidak tahu, ada sebanyak 7,1 persen," ujar dia.

Survei Indikator Politik melibatkan sebanyak 1.200 orang responden yang dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan pemindaian. Responden lalu diwawancarai melalui sambungan telepon. Ambang batas kesalahan dalam survei itu diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Charta Politika Indonesia

Sebelumnya, Charta Politika Indonesia juga merilis hasil surveinya. Hasil survei Charta Politika tak jauh berbeda dengan Indikator Politik Indonesia. Disebutkan, mayoritas pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 bakal memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024. “Sebanyak 61 persen mendukung Ganjar,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, seperti dikutip dari Tempo, Senin, 15 Mei 2023.

Adapun 18 persen pemilih lainnya, menurut survei yang digelar pada 2-7 Mei 2023 itu, akan menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo Subianto serta 14 persen kepada Anies Baswedan.

Sementara pemilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, mayoritas atau sebanyak 53 persen akan mendukung Prabowo, 34 persen Anies, dan 8 persen Ganjar di Pilpres 2024.

Yunarto, yang biasa disapa Toto itu, menjelaskan survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia ini digelar dengan metode wawancara wawancara tatap muka di seluruh wilayah Indonesia. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel mencapai 1.220 responden.

Selanjutnya: Anies jadikan survei sebagai referensi

<!--more-->

Anies jadikan survei sebagai referensi

Capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menyoroti hasil survei calon presiden sejumlah lembaga saat menghadiri Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera di Grha Wanabhakti Yasa, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis 18 Mei 2023. Dia meminta agar para pendukungnya menjadikan hasil survei yang bermunculan sebagai referensi saja.

"Survei-survei itu cukup kita jadikan referensi, jangan sampai membuat kita demotivasi, jangan membuat kita khawatir," kata Anies.

Survei sejumlah lembaga menyebutkan bahwa elektabilitas Anies hingga saat ini masih berada di bawah dua kandidat lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Anies pun menyatakan tak khawatir dengan hasil survei tersebut. Dia menyinggung soal hasil survei yang terus menyebutnya akan kalah pada Pilkada DKI Jakarta 2017. "Dulu saat pilkada Jakarta (2017) tidak ada satu pun survei yang memenangkan kami, percaya tidak? " kata Anies.

"Bahkan laporan litbang (penelitian pengembangan) sebuah koran sangat terkenal, saat itu hasil surveinya juga menempatkan kami jauh sekali di bawah (perolehan suaranya), kalahnya sangat berlebihan," kata Anies.

"Sampai saat itu saya bilang, 'Ini sebenarnya (survei) hasil aspirasi masyarakat atau aspirasi penyelenggara survei?" kata Anies. "Hari ini kita kembali menemukan (survei-survei yang menempatkan Anies di bawah) seperti itu lagi."

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno dan diusung oleh PKS dan Gerindra akhirnya menang atas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat yang diusung oleh PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem.

Pilihan editor: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar Melonjak Usai Dideklarasikan sebagai Capres PDIP, Lampaui Prabowo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

48 menit lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

2 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

3 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

5 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

7 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

7 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

8 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

8 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

10 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya