Kata Pakar Politik Setelah Muncul Nama Nasaruddin Umar Jadi Bakal Cawapres Ganjar

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 18 Mei 2023 08:40 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat penyerahan sapi kurban miliknya di Masjid Istiqal, Jakarta Pusat, Minggu, 10 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik dari Universitas Bengkulu Panji Suminar menyebut munculnya nama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar sebagai bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo akan mengubah peta konstelasi di Pilpres 2024.

"Dengan munculnya nama Imam Besar Masjid Istiqlal ini yang dihembuskan berpasangan dengan Ganjar Pranowo itu mempengaruhi konstelasi pasangan pilpres tidak hanya pasangan Ganjar saja, tapi juga pasangan Prabowo dan Anies Baswedan juga," kata Panji di Bengkulu, Rabu, 17 Mei 2023.

Munculnya nama Nasaruddin Umar, kata dia, merupakan representasi warga Nahdlatul Ulama atau NU. Hal ini, menurut Panji, akan mempengaruhi rencana pasangan Prabowo-Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Indonesia Raya.

"Muhaimin juga representasi NU, tapi dengan hadirnya nama Nasaruddin Umar, itu merugikan Prabowo kalau tetap berpasangan dengan Muhaimin," kata dia.

Prabowo, menurut dia, harus mencari calon lainnya yang bukan representasi NU agar tidak lnagsung berhadap-hadapan dengan pasangan Ganjar-Nasaruddin," ujar dia.

Advertising
Advertising

Menurut Panji, daya tarik pemilih Nasaruddin lebih unggul dari Muhaimin karena mantan Wakil Menag itu tidak terafiliasi partai politik. "Benar-benar murni hanya sebagai ulama yang tentunya bisa dianggap mewakili suara NU kultural," ujar dia.

Sedangkan, sosok Muhaimin Iskandar lebih pada sisi NU struktural, Cak Imin memiliki kekuatan karena posisinya sebagai pemimpin partai politik.

"Yang paling banyak di NU tentu yang kultural dibanding struktural. Kalau Ganjar jadi dengan Nasaruddin artinya ini mengulang model seperti periode pilpres Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin," kata dia lagi.

Sebelumnya Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan bahwa pihaknya kini tengah mengelus-elus nama Nasaruddin Umar sebagai bakal calon wapres untuk Ganjar Pranowo. PPP seperti diketahui telah resmi mengusung Ganjar sebagai calon presiden bersama PDIP.

“Kyai Nasarudin Umar termasuk tokoh bangsa yang dielus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar,” kata pria yang akrab disapa Rommy itu lewat keterangan tertulis, Selasa, 16 Mei 2023.

Hari ini, Ganjar dijadwalkan juga akan bertemu di Manado, Sulawesi Utara. Menurut Rommy, pertemuan itu dalam rangka halal bihalal warga Sulawesi Utara.

Tidak hanya soal calon wapres Prabowo, kehadiran Nasaruddin Umar juga akan mempengaruhi pilihan calon wakil presiden Anies Baswedan. Menurut Panji, pilihan Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cawapres Anies mesti dicoret.

"Kalau tetap memilih cawapres lain representasi NU tentu Anies mengambil keputusan kurang tepat sementara Ganjar sudah berpasangan dengan Nasaruddin Umar. Jadi, Anies bisa menjatuhkan pilihannya ke AHY untuk meraup suara di Jawa Timur," ujarnya.

Pilihan Editor: Golkar Sebut Komunikasi dengan PKB dan Gerindra Serius

Berita terkait

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

8 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

9 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

10 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

12 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

1 hari lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya