Mayoritas Pemilih Jokowi-Ma'ruf Disebut Charta Politika Bakal Memilih Ganjar Pranowo

Selasa, 16 Mei 2023 12:52 WIB

Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menyapa mahasiswa saat hadiri pameran foto peringatan 25 tahun revormasi di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta, Sabtu, 13 Mei 2023. Pada kunjungan pameran foto 25 tahun revormasi Ganjar Pranowo menyinggung masalah korupsi yang tak kunjung tuntas, pelanggar HAM, hingga berpenguasa tidak boleh terlalu lama. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 disebut bakal memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024. “Sebanyak 61 persen mendukung Ganjar,” demikian hasil terbaru survei Charta Politika Indonesia, seperti dikutip dari Tempo, Senin, 15 Mei 2023.

Adapun 18 persen pemilih lainnya, menurut survei yang digelar pada 2-7 Mei 2023 itu, akan menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo Subianto serta 14 persen kepada Anies Baswedan.

Sementara pemilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, mayoritas atau sebanyak 53 persen akan mendukung Prabowo, 34 persen Anies, dan 8 persen Ganjar di Pilpres 2024.

Menurut hasil survei itu pula disebutkan, sebanyak 68 persen responden menilai Ganjar sebagai tokoh yang paling mampu melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sedangkan 20,4 persen menjawab Prabowo dan hanya 8 persen menjawab Anies.

Elektabilitas Ganjar melesat

Elektabilitas Ganjar sebagai calon presiden (capres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP disebut juga semakin jauh meninggalkan capres Prabowo dari Partai Gerindra dan Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Advertising
Advertising

Dalam simulasi tiga nama di survei, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 38,2 persen, Menteri Pertahanan Prabowo sebesar 31,1 persen, dan bekas Gubernur DKI Jakarta Anies sebesar 23,6 persen.

"Dari ketiga nama tersebut, terlihat adanya peningkatan elektabilitas pada nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Sementara Anies Baswedan terlihat mengalami kecenderungan menurun sebagaimana terlihat pada tren yang disajikan," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya seperti dikutip Tempo, Senin, 15 Mei 2023.

Yunarto menjelaskan pada pengujian simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan pada periode April 2023 atau saat ramai isu Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20. Sedangkan Prabowo dan Anies relatif mengalami penurunan.

Survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia ini digelar dengan metode wawancara tatap muka di seluruh wilayah Indonesia. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel mencapai 1.220 responden.

Kriteria responden dalam survei ini adalah masyarakat yang sudah berusia 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Quality control survei mencapai 20 persen dari total sampel dengan margin of error sebesar 2,82 persen.

M JULNIS FIRMANSYAH

Pilihan editor: Survei Charta Politika: Pemilih yang Tak Puas dengan Jokowi, Cenderung Dukung Prabowo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

23 menit lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

53 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

56 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

2 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

3 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

3 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya