Diundang Jokowi ke Istana di Tengah Isu Reshuffle, Hary Tanoe: Bicara Macam-macam
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Selasa, 16 Mei 2023 12:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia atau Perindo Hary Tanoesoedibjo kembali menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 15 Mei 2023. Kali ini Hary tidak datang sendiri, tapi juga bersama pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI yang diketahui oleh Wilianto Tanta.
"Esensi dari pertemuan tadi adalah silaturahmi karena baru pertama kali selama 25 tahun," kata Hary yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan Senior PSMTI ini, dalam keterangan pers usai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Dikutip dari laman resminya, PSMTI adalah organisasi kemasyarakatan suku Tionghoa di Indonesia pada tingkat nasional yang didirikan 28 September 1998. Organisasi ini telah tersebar di 31 Provinsi serta 300 kota kabupaten se-Indonesia.
Menurut Hary, ini adalah momen audiensi pertama paguyuban ini dengan Jokowi setelah berdiri 25 tahun yang lalu. Dalam pertemuan ini pun, Hary dan PSMTI menyampaikan apresiasi kepada Jokowi atas ekonomi yang masih bisa tumbuh meski ada pandemi.
Dalam pertemuan, Hary juga menyebut bahwa PSMTI menegaskan akan mendukung figur yang didukung oleh Jokowi. "Intinya PSMTI menegaskan perlunya keberlanjutan, kontinuitas, apa yang sudah dicapai oleh beliau," kata Hary,
Hary tak menampik ada obrolan lain
Setelah pertemuan bersama PSMTI, Hary pun tak menampik ada obrolan lain antara dirinya dan Jokowi. Akan tetapi, Hary enggan merinci obrolannya dengan kepala negara. "Bicara macam-macam," kata dia.
Sebelumnya, Hary diketahui juga menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Pendiri MNC Group ini saat itu menyebut kedatangannya hanya untuk silaturahmi saja, karena kepala negara tidak menggelar open house di Solo, Jawa Tengah, saat lebaran kemarin.<!--more-->
Hary bantah ada pembicaraan politik
Hary pun membantah ada pembicaraan soal politik maupun soal rencana koalisi menjelang Pemilu 2024. Selain itu, ia memastikan tidak ada pembicaraan bisnis dengan Jokowi. "Enggak ada bisnis, enggak ada politik," kata Hary.
Menurut Hary, dirinya yang meminta waktu untuk bertemu dengan Jokowi. "Silaturahmi aja, ini kan abis lebaran, ya namanya lebaran, sowan kan biasa."
Hary Temui Jokowi di tengah isu reshuffle
Pemanggilan Hary tersebut dilakukan di tengah isu perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Sinyal reshuffle Kabinet Indonesia Maju muncul setelah Presiden Jokowi mengakui sengaja tidak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan bersama para ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana.
Alasannya karena NasDem sekarang sudah punya koalisi sendiri, yaitu Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Kita bicara apa adanya ya," kata Jokowi usai mengunjungi Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.
Sementara, kata dia, enam partai yang hadir di Istana Negara Selasa kemarin juga ingin membangun kerja sama politik yang baik.
"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini (NasDem) tahu strateginya, dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa," kata Jokowi.
Jokowi pun menegaskan bahwa selain pejabat publik, dirinya juga merupakan pejabat politik. Sehingga, dia menilai hal yang wajar ketika dia berbicara soal politik.
"Saya bicara berkaitan dengan itu bisa dong, kan itu tugasnya seorang presiden, hanya memang kalo sudah nanti ada ketetapan KPU baru saya...," kata Jokowi tidak melanjutkan pernyataannya.
Ketika ditanya soal apakah ada kemungkinan reshuffle akan menyasar menteri dari NasDem, Jokowi tidak membantahnya. "Ya bisa saja," kata kepala negara.
FAJAR PEBRIANTO | M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Kata Jokowi dan Surya Paloh Soal Isu Reshuffle Menteri NasDem Buntut Hubungan yang Renggang