"Katong ronda malam (kami jaga malam) tadi malam barang besok 25 April," tutur La Suardi, warga kampung Warasai.
Informasi yang dihimpun Tempo, selembar bendera RMS yang dijuluki bendera "benang raja" itu, ditemukan tentara nasional Indonesia (TNI) dikibarkan tidak jauh dari Stasiun TVRI Ambon, di kawasan Gunung Nona, Kudamati, Nusaniwe, Ambon. Bendera berwarna merah, biru, hijau dan kuning tersebut, sudah diserahkan anggota TNI yang menemukan ke Kepolisian Daerah Maluku.
Tapi informasi ini dibantah Kepolisian Daerah Maluku. "Saya belum tahu kalau ada bendera RMS yang ditemukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Ajun Komisari Besar Johannis Huwae, kepada Tempo.
Kepolisian Daerah Maluku sendiri tidak melakukan pengamanan khusus hari ini. Bahkan, Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigadir Jenderal Totoy Herawan Indra mengatakan, ""Tidak ada RMS di Maluku. Maluku telah aman."
Republik Maluku Selatan diproklamasikan orang-orang bekas prajurit KNIL dan pro-Belanda (di antaranya Chr. Soumokil, Ir. J.A. Manusama dan J.H. Manuhutu), dengan presiden Dr. Chr. R. S. Soumokil pada 25 April 1950. Republik Maluku Selatan saat itu bertujuan menjadi negara sendiri lepas dari Negara Indonesia Timur.
MOCHTAR TOUWE