Yusril Bilang Pemimpin yang Baik Bukan Hasil Garapan Medsos dan Survei

Editor

Amirullah

Senin, 15 Mei 2023 09:47 WIB

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengajukan daftar Bacaleg DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Sabtu, 13 Mei 2023. TEMPO/Tika Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal sosok calon presiden dalam Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad kemarin, 14 Mei 2023. Menurut Yusril, saat ini diperlukan pemimpin yang cerdas, tegas, dan berani membela kepentingan rakyat, bangsa dan negara di tengah tantangan yang makin besar di masa depan.

"Pemimpin harus benar-benar paham falsafah bernegara kita, konstitusi kita, hukum kita, potensi, tangangan dan peluang yang kita miliki," kata Yusril dalam keterangannya, Senin, 15 Mei 2023.

Menurut Yusril, kelemahan utama bangsa Indonesia terletak pada sikap mental yang merasa rendah diri, rendah kesadaran moral, dan rendahnya kepatuhan terhadap hukum. Oleh karena itu, Yusril menyebut pemimpin atau presiden di 2024 harus mengambil langlah tegas mengatasi hal ini.

Pakar hukum tata negara ini menyontohkan seringnya Indonesia kalah dalam menghadapi berbagai gugatan di forum internasional. Penyebab kekalahan tersebut, kata Yusril, karena lemahnya posisi Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional yang dibuat sendiri.

"Argumentasi hukum kita kurang canggih dalam menangani sebagai tekanan dan gugatan dalam perjanjian bilateral dan multilateral yang membuat kita sering terpojok dan dikalahkan," kata Yusril.

Advertising
Advertising

Dalam perdebatan hukum di forum internasional, menurut Yusril, harus didukung langkah diplomasi yang sistematis dan pembentukan opini. Indonesia menurut dia harus banyak belajar dari kekurangan dan kesalahan di masa lalu dan masa sekarang.

Jika negara kurang memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan hukum, Yusril menyebut akibatnya Indonesia bakal terus mengalami kekalahan dalam berbagai sengketa di forum internasional.

Selain tentang hubungan luar negeri, Yusril menerangkan Indonesia sulit maju dan melangkah menjadi negara maju karena hukum yang berantakan. Yusril menyebut norma hukum di Indonesia dapat dikatakan kacau, penegakannya amburadul, sehingga mengakibatkan korupsi merajalela dan ketidakadilan terjadi di mana-mana.

Dalam satu dekade terakhir ini, Yusril menyetujui pembangunan hukum di Indonesia semakin makin lemah. Hal ini merupakan faktor terhambatnya kemajuan di bidang ekonomi dan pemerataan pembangunan.

Dengan berbagai macam masalah tersebut, politikus PBB ini mengatakan presiden pemimpin bukan sekedar tokoh yang dekat dengan rakyat seperti yang dikatakan Presiden Soekarno sebagai "penyambung lidah rakyat". Tetapi, kata Yusril, presiden harus mampu menunjukkan dan membawa rakyat ke jalan yang benar.

Yusril menyebut calon presiden 2024 harus memiliki ilmu dan pengalaman yang mumpuni untuk menjadi seorang pemimpin. Menurut Yusril, capres terpilih di Pilpres 2024 harus ditempa oleh pengalaman dalam membangun dan memecahkan persoalan-persoalan besar bangsa ini.

"Pemimpin seperti itu tidak akan lahir karena garapan media sosial dan pencitraan serta berbagai survei yang terkadang justru menyesatkan rakyat sendiri," kata Yusril.

Dalam pidatonya di Musra kemarin, Jokowi menebar pesan ke relawannya soal sosok yang harus dipilih di 2024 nanti. Salah satunya, Jokowi menyebut Indonesia butuh pemimpin yang dekat dan paham hati rakyat. Jokowi juga menyebut Indonesia butuh pemimpin yang paham potensi dan kekuatan Indonesia.

Pilihan Editor: Jalan Politik Yusuf Mansur: Aksi 212, Dukung Jokowi, Kini Bacaleg dari Perindo

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

7 jam lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

8 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

8 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya