Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Tak akan Netral di Pilpres 2024

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 7 Mei 2023 07:15 WIB

Mantan panglima TNI, Gatot Nurmantyo, dan mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, 18 Agustus 2020. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia menyatakan tidak akan netral dalam Pilpres 2024. KAMI menyatakan akan mendukung salah satu calon presiden yang berlaga dalam pemilihan tahun depan.

“Posisi kami tidak netral dalam Pilpres ini, akan ada keberpihakan,” kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Adhie M. Massardi saat dihubungi, Sabtu, 6 Mei 2023.

KAMI merupakan gerakan yang dideklarasikan di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat pada 18 Agustus 2020. Salah satu tokoh yang menjadi penggagas gerakan ini adalah mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo. Selain Gatot, ada pula sejumlah tokoh yang menjadi deklarator di antaranya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin; MS Kaban; pakar politik Rocky Gerung; dan pakar hukum tata negara Refly Harun.

Dalam rangka Pilpres 2024, KAMI berencana menggelar konferensi pers pada Ahad, 7 Mei 2023. Dalam konferesi pers itu rencananya, KAMI akan menyatakan sikapnya soal pemilihan presiden tersebut. Konferensi pers akan dilaksanakan di Jalan Dr. Kusuma Atmaja, Menteng, Jakarta Pusat pada sore hari. Sejumlah tokoh KAMI akan hadir di antaranya, Din Syamsuddin.

Adhie M. Massardi mengatakan kendati tidak akan netral dalam Pilpres 2024, namun KAMI masih menggodok calon presiden yang akan mereka dukung. Para pengurus, kata dia, masih membahas tentang calon presiden yang dianggap sesuai dengan visi dan misi KAMI. Pembahasan tersebut, kata dia, dilakukan agar KAMI memiliki satu suara untuk mendukung satu pasangan calon.

Advertising
Advertising

“Itu kami rembug bersama-sama,” ujar mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini.

Dia mengatakan KAMI masih memiliki waktu untuk menimbang-nimbang calon yang akan didukung. Sebab, kata dia, hingga saat ini belum ada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang benar-benar resmi. Dia mengklaim sebagai organisasi oposisi pemerintah yang paling terstruktur, KAMI perlu menilai kriteria setiap calon yang dinilai dapat mendukung aspirasi kelompok ini.

“KAMI adalah organisasi oposisi yang muncul karena melihat ketidakberesan tata kelola negara, tentu itu menjadi bekal untuk kami mendukung atau tidak mendukung,” tutur dia.

Pilihan Editor: Tak Diundang Jokowi ke Istana, Surya Paloh: Barangkali Tidak Menganggap NasDem Koalisi Pemerintah

Berita terkait

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

5 jam lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

6 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

11 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

12 jam lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

13 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

19 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

1 hari lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

1 hari lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya